Menuju konten utama

Sinopsis Film Rise of Empires: Ottoman Tentang Sejarah Kekaisaran

Nonton Rise of Empires: Ottoman film serial yang bercerita tentang sejarah kekaisaran Ottoman dalam merebut Konstatinopel. 

Sinopsis Film Rise of Empires: Ottoman Tentang Sejarah Kekaisaran
Rise Of Empires. netflix/rilis getcraft

tirto.id - Film seri Rise of Empires: Ottoman akan ditayangkan pada program Bioskop Trans TV hari Senin, 19 Juli 2021. Jika tak terjadi perubahan jam tayang maka film tersebut dijadwalkan mengudara pukul 23.30 WIB.

Terdiri atas 6 seri, film yang bergenre drama dokumentasi tersebut disutradarai oleh Emre Sahin yang pernah memenangkan penghargaan Emmy.

Rilis pada 24 Januari 2020 di Netflix, Rise of Empires: Ottoman berkisah tentang penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih, versi Barat. Naskahnya sendiri ditulis oleh Kelly McPherson, yang sekaligus merupakan produser film ini.

Lokasi pengambilan gambar banyak dilakukan di Istanbul, Turki, dengan pemeran utama aktris ternama negara tersebut seperti Cem Yigit Uzumoglu, Tommaso Basili, Sellim Bayraktar, Tuba Buyukustun, Damla Sonmez, dan Osman Sonant.

Laman IMDb mencatat rating yang diperoleh film Rise of Empires: Ottoman sebesar 7,9 dari 10 poin berdasarkan 20.000 lebih suara.

Sementara laman kritik film Rotten Tomatoes mencatat 90 persen skor audiens tanpa ada skor dari kritikus film.

Sinopsis Rise of Empires: Ottoman Episode 1-2

Letak strategis Konstantinopel di antara Asia dan Eropa, disebut-sebut sebagai penyebab banyak kerajaan ingin merebutnya.

Saat Sultan Murad II meninggal dunia, putranya yang bernama Mehmed II atau Muhammad Al Fatih masih menjabat sebagai Gubernur di salah satu propinsi di wilayah Ottoman atau Ustmaniyah.

Mehmed II pun segera menuju ke ibukota kerajaan untuk mengklaim kekuasaan sebab Wazir Agung Kandarli Halil Pasha dikabarkan ingin merebutnya.

Tak ingin dianggap masih anak-anak, Mehmed II yang berusia 19 tahun pun bersikap tegas agar Halil Pasha tidak menganggapnya remeh.

Maka Mehmed II pun diangkat menjadi penguasa di wilayah Ottoman atau Ustmaniyah menggantikan ayahnya, Sultan Murad II.

Suatu kali, dalam mimpinya Mehmed II melihat pertempuran di tembok kota Konstantinopel dan berkata bahwa ayahnya ingin ia merebut kota tersebut.

Kaisar penguasa Konstantinopel saat itu bernama Bizantium Constantine XI. Ia tidak menganggap remeh kekuasaan Mehmed II, walau para menterinya menganggap ancaman dari Ottoman tidak perlu ditakuti.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Mehmed II dalam rencana menaklukkan Konstantinopel adalah dengan membangun sebuah benteng di Selat Bosphorus yang dikenal sebagai ‘Benteng Pemotong Tenggorokan’ yang fungsinya untuk memblokade aktifitas perdagangan dan logistik dari Eropa ke Konstantinopel

Benteng tersebut membuat Kaisar Constantine XI resah dan mengirim surat pada Sultan Mehmed II untuk menghentikan hal itu.

Constantine XI lalu meminta bantuan pada tentara bayaran dari kerajaan Genoa demi memperkuat kekaisarannya.

Pertempuran pun terjadi antara pasukan Sultan Mehmed II dan tentara bayaran Kaisar Constantine XI.

Di sisi lain Halil Pasha kurang setuju dengan rencana penaklukkan Konstantinopel yang dilakukan sultannya. Ia lalu berunding diam-diam dengan seorang petinggi dari Bizantium atau Konstantinopel untuk menyabotase perang.

Namun mata-mata sultan berhasil mengetahui rencana Halil Pasha, sehingga sultan pun membuat rencana agar Halil Pasha bisa kembali ada di pihaknya.

Suatu malam, Sultan Mehmed II pun memanggil Halil Pasha yang membuat dia ketakutan. Halil Pasha pun berjanji akan mendukung apa yang direncanakan oleh sultannya.

Baca juga artikel terkait BIOSKOP TRANS TV atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Film
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo