Menuju konten utama

3 Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal tentang Maulid Nabi

Berikut ini beberapa contoh teks khutbah Jumat menyambut Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran Rasulullah SAW.

3 Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal tentang Maulid Nabi
Ilustrasi Kultum. Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal tentang Maulid Nabi. foto/IStockphtho

tirto.id - Teks khutbah Jumat kali ini akan membahas tentang khutbah Jumat menyambut bulan Rabiul Awal. Fokus bahasan ialah mengenai kelahiran Nabi Muhammad dan hal yang sebaiknya dilakukan setiap muslim untuk menunjukkan rasa cinta untuk beliau.

Bulan Rabiul Awal sering dikenang sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, atau bertepatan dengan 571 masehi.

Sebagian umat Islam akan mengadakan berbagai bentuk kegiatan Maulid Nabi seperti pengajian, tradisi Sekaten, hingga pembacaan sejarah kenabian.

Islam datang melalui perantaraan Nabi Muhammad, maka bentuk cinta pada beliau dapat diwujudkan dengan kembali meneladani ajaran Islam sesuai dengan yang diajarkannya apa adanya, tanpa menambahkan atau mengurangi.

Berikut ini beberapa contoh khutbah jumat bulan Rabiul Awal dan menyambut maulid Nabi Muhammad SAW yang bisa jadi referensi:

Contoh Teks Khutbah Jumat Menyambut Rabiul Awal

1. Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal

Khutbah pertama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Amma ba'du.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala. Berkat ridaNya, siang ini kita masih diberikan keimanan di dalam dada. Wujud keimanan tersebut tampak dari semangat kita dalam menghadiri majelis ini dan dilanjutkan dengan salat Jumat bersama-sama dengan penuh kesadaran.

Mari kita senantiasa menjaga ketakwaaan kapan pun dan di mana pun. Dengan bekal takwa, kita berharap selalu mendapat bimbingan Allah untuk menjalani agama Islam dengan semurni-murninya ajaran sebagaimana didakwahkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam beserta para sahabat radhiyallahu anhuma.

Selanjutnya, tak lupa kita sampaikan salawat kepada Nabi mulia, Muhammad shallallahu alaihi wa salam. Semoga keselamatan juga tercurah untuk keluarga Nabi, para sahabat, dan seluruh muslim sampai akhir zaman yang berkomitmen kuat menjaga Islam.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Bulan Rabiul Awal dalam kalender kamariah telah ada di depan mata. Kehadirannya menjadi penerus bulan Safar. Umat Islam seluruh dunia akan mengingat kembali mengenai momen bersejarah lahirnya Nabi Muhammad yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Muhammad kecil dilahirkan pada 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah, atau bertepatan dengan 571 masehi. Ibunda beliau, Siti Aminah, telah melahirkan manusia maksum di sebuah rumah yang ada di Syi'ib Bani Hasyim dengan dibantu ibu dari Abdurrahman bin Auf. Dalam keterangan, kelahiran Muhammad terjadi di sebuah rumah, dekat Shafa.

Bermula dari situlah, beliau beranjak menjadi anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa dan dipilih Allah sebagai penerus risalah para nabi terdahulu. Diangkatnya Muhammad sebagai Nabi dan Rasul oleh Allah, membawa umat manusia melangkah lebih maju dan meninggalkan kejahiliyahan. Beliau yang mendakwahkan agama Islam yang gaungnya masih terasa sampai sekarang.

Islam adalah agama samawi yang diridai Allah. Ajaran Islam juga telah sempurna untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sampai-sampai Nabi Muhammad memerintahkan kita untuk memegang teguh Al Quran dan As Sunnah sebagai pijakan menjalani kehidupan di dunia serta petunjuk memperoleh kebahagian di akhirat.

Allah berfirman dalam surah Al Maidah ayat 3:

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …”

Jamaah Jumah rahimakumullah

Melalui bulan Rabiul Awal ini, mari kita jadikan momentum untuk kembali meneladani Nabi Muhammad agar kita bisa mewujudkan pelaksanaan ajaran Islam yang benar-benar murni darinya, tidak ditambah-tambah atau pun dikurangi. Meneladani Rasulullah menjadi bentuk cinta kita kepadanya. Perintah Allah dan tuntunan dari Rasulullah hendaknya menjadi hal utama yang diperhatikan orang mukmin sebagai Allah berfirman:

“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ahzab: 6)

Mencintai Allah dan Nabi Muhammad juga menjadi bentuk sempurnanya iman. Dikisahkan ‘Abdullah bin Hisyam bahwa dia berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Lalu Umar berkata, 'Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.'

Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, 'Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.' Kemudian ’Umar berkata, 'Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.' Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, 'Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).'

Dari hadis yang diriwayatkan Bukhari nomor 6632 tersebut dijelaskan, sempurnanya iman seorang muslim salah satunya dengan mencintai Nabi Muhammad melebihi kecintaan terhadap diri sendiri. Konsekuensi mencintai beliau yaitu memiliki komitmen kuat untuk menjalankan semua yang dituntunkannya dan menjauhi berbagai hal yang dilarang. Nabi Muhammad adalah perwujudan dari Islam itu sendiri dengan seizin Allah.

Oleh sebab itu, mencintai Nabi Muhammad bukan sekadar memperingati kelahirannya saja. Lebih dari itu, kita wajib memiliki tekad kuat untuk kembali menjalankan ajaran Islam yang benar-benar sesuai petunjuk beliau tanpa ragu sedikit pun.

Semoga kita memperoleh taufik dan hidayah dari Allah untuk menjalani ajaran Islam dengan sebenar-benarnya.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah kedua (doa)

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ

وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

2. Contoh Khutbah Jumat Menyambut Bulan Maulid

Khutbah pertama

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

قال الله تعالى: اعوذبالله من الشيطان الر جيم

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ٥٨

'Amma Ba'du

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kehidupan, iman, dan kesempatan untuk berkumpul di majelis ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Saat ini kita sudah memasuki bulan Rabiul Awal, bulan yang istimewa karena di dalamnya kita memperingati kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Kelahiran beliau bukan hanya sekadar peristiwa sejarah, tetapi juga momen penting yang membawa perubahan besar bagi umat manusia. Dengan kelahiran beliau, Islam yang sempurna turun untuk menyinari dunia yang saat itu diliputi oleh kegelapan jahiliah.

Di bagian pembuka, dalam surat Yunus ayat 58 yang sudah dibacakan tadi disebutkan:

"Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." (QS. Yunus: 58)

Bulan Maulid adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merenungkan kembali makna kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau lahir dengan membawa misi untuk menyempurnakan akhlak manusia, menghapuskan kebodohan, dan menegakkan kebenaran.

Maka dari itu, sebagai umatnya, kita harus senantiasa berusaha meneladani akhlak beliau, baik dalam ucapan, perbuatan, maupun dalam setiap aspek kehidupan kita.

Dalam Al-Quran, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Jamaah yang dirahmati Allah,

Rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam harus tercermin dalam usaha kita meneladani beliau. Ini tidak hanya berarti memperingati hari kelahirannya, tetapi juga meneguhkan niat kita untuk terus mengikuti ajaran beliau. Mari kita sambut bulan Rabiul Awal ini dengan memperbanyak shalawat, mengkaji sirah beliau, dan mengamalkan sunnah-sunnahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan cara ini, kita menunjukkan cinta kita kepada Rasulullah, cinta yang tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata.

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, semoga kita diberi kekuatan dan kesungguhan untuk meneladani Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dan semoga kita senantiasa berada dalam lindungan dan petunjuk-Nya. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Khutbah kedua

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

3. Contoh Khutbah Jumat Memasuki Bulan Maulid

Khutbah pertama

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَأَكْرَمَنَا بِخِلَافَتِهِ مِنْ جَمِيعِ العَالَمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللَّهُ أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ. اَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ

لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ١٦٤

Amma ba'du

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, manusia yang menjadi suri teladan terbaik sepanjang zaman.

"Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur'an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Ali Imran: 164)

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Bulan Rabiul Awal atau yang biasa dikenal dengan Bulan Maulid akan segera tiba. Ini adalah bulan di mana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lahir ke dunia. Kehadiran beliau menjadi cahaya yang menerangi dunia, menuntun umat manusia dari zaman kegelapan menuju cahaya Islam yang terang benderang. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya sudah sepantasnya menyambut bulan ini dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan.

Bulan Maulid adalah momentum untuk merefleksikan kembali cinta kita kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Cinta kepada beliau haruslah diwujudkan dalam bentuk ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan kesungguhan dalam mengikuti sunnahnya. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa cinta kepada Rasulullah adalah fondasi dari keimanan kita. Tanpa rasa cinta ini, iman kita tidak akan sempurna. Oleh karena itu, di bulan Maulid ini, marilah kita memperkuat cinta kita kepada Rasulullah dengan menambah pengetahuan tentang kehidupannya, mengamalkan ajarannya, dan meneladani akhlaknya.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, mari kita perbanyak shalawat kepada beliau. Shalawat adalah bentuk penghormatan dan cinta kita yang tulus.

Selain itu, mari kita juga meningkatkan amal ibadah kita, seperti memperbanyak membaca Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan menjaga silaturahmi. Semua itu adalah amalan yang sangat dicintai oleh Rasulullah dan akan mendekatkan kita kepada ridha Allah subhanahu wa ta'ala.

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Menjelang bulan Maulid ini, mari kita juga mempererat ukhuwah Islamiyah di antara kita. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah pembawa risalah perdamaian dan persatuan. Oleh karena itu, marilah kita menjaga persatuan umat dan saling menguatkan satu sama lain dalam kebaikan.

Dengan demikian, kita akan benar-benar menunjukkan bahwa kita adalah umat yang mencintai dan mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan kita kekuatan untuk meneladani Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan menjadikan kita umat yang selalu berpegang teguh pada ajarannya. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Khutbah kedua

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Edusains
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Dhita Koesno