tirto.id - Hadis adalah sumber hukum dalam Islam yang kedua, setelah Al-Qur'an. Apa jenis hadis yang ada di dalam Islam?
Pengertian hadis adalah semua hal yang disandarkan pada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Penyandaran tersebut dapat berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, hingga gambaran atas beliau.
Dari pengertian tersebut, semua riwayat yang berisi perkataan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam disebut hadis. Begitu pula, setiap persetujuan dari beliau atas perbuatan yang dilakukan oleh para sahabatnya, juga tergolong hadis. Hadis juga meliputi setiap riwayat yang membicarakan perbuatan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Unsur-Unsur Hadis
Sebuah hadis tidak bisa dilepaskan dari unsur-unsur di dalamnya. Unsur tersebut adalah sanad, matan, dan rawi. Dari unsur inilah sebuah hadis ditentukan jenis atau macamnya.
Sanad adalah silsilah periwayat hadis (rawi), yaitu orang yang meriwayatkan suatu hadis. Dalam ilmu kajian hadis, masing-masing perawi memiliki status yang menjadi aspek penting dalam menentukan jenis atau macam hadis. Status rawi jugalah yang melatarbelakangi suatu hadis bisa diterima atau tidak.
Apabila ada kecacatan atau kejanggalan dalam diri rawi/perawi, seperti ketahuan tidak jujur, maka hal itu akan jadi pertimbangan bagi diterima atau tidaknya suatu hadis. Penilaian dilakukan oleh para ulama yang kompeten.
Proses seleksi yang ketat juga dilakukan pada matan. Matan adalah bunyi atau isi kalimat hadis.
Banyak sahabat nabi yang meriwayatkan hadis secara makna (bi al-ma’na), sebab nabi tidak mewajibkan menghafal hadis. Oleh sebab itu, hadis kadang ditemui memiliki makna sama namun pengucapannya berbeda.
Hanya saja, perbedaan matan dapat memicu penyelewengan hadis oleh orang yang berniat jahat. Hal ini bisa melemahkan hadis itu sendiri. Inilah yang membuat penelitian keilmiahan hadis diperlukan agar diperoleh hadis-hadis yang benar.
Macam-Macam Hadis Berdasarkan Kualitasnya
Macam-macam hadis berdasarkan kualitasnya dibagi menjadi hadis sahih, hadis hasan, dan hadis daif. Pengertian tingkatan hadis tersebut yaitu:
1. Hadis sahih
Hadis sahih adalah hadis dengan sanad yang bersambung, diriwayatkan perawi berkualitas dengan hafalannya kuat, serta pada sanad dan matan tidak ditemukan syadz dan illat. Hadis ini dapat diamalkan oleh setiap muslim.2. Hadis hasan
Hadis hasan adalah hadis yang memiliki sanad bersambung, diriwayatkan rawi yang adil dan kuat hafalannya (dabit), serta tidak terdapat syadz dan illat. Akan tetapi dalam kualitas hafalan tidak sekuat hadis sahih. Kendati demikian, kualitas hafalan dari perawi hadis tidak sekuat pada perawi hadis sahih. Hadis hasan masih bisa diamalkan setiap muslim.3. Hadis daif
Hadis daif adalah hadis yang tidak memenuhi persyaratan untuk dinilai sebagai hadis sahih ataupun hadis hasan. Hadis tersebut memiliki kualitas paling rendah karena alasan tertentu, seperti ditemukan cela pada rawi.Macam-Macam Hadis Berdasarkan Kuantitas Rawi
Hadis juga dibagi berdasarkan kuantitas rawi atau jumlah periwayat yang menyampaikan suatu hadis. Pembagiannya melihat dari batasan jumlah rawi di setiap thabaqah yang terdiri dari:
1. Hadis mutawatir
Hadis mutawatir adalah hadis dengan rawi sangat banyak, sampai pada tingkatan sanad yang menurut akal tidak mungkin bagi mereka untuk memalsukan hadis tersebut. Para rawi tidak mungkin membuat kedustaan pada hadis yang disampaikannya saking banyaknya mereka di semua tingkatan sanad.Hadis mutawatir dibagi ke dalam dua bagian yaitu:
a. Mutawatir lafdi
Mutawatir lafdi yaitu hadis dengan lafaz dan maknanya mutawatir. Hadis ini setidaknya diriwayatkan 70 sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dengan jumlah rawi banyak sampai di tingkatan setelahnya.b. Mutawatir ma'nawi
Mutawatir ma'nawi yaitu hadis yang maknanya mencapai mutawatir dan lafaznya tidak mutawatir. Hadis yang dimaksud memiliki beberapa lafaz berbeda, namun sama-sama mengarah pada makna sama.2. Hadis ahad
Hadis ahad adalah hadis yang statusnya tidak sampai pada derajat mutawatir. Ulama membagi hadis ahad berdasarkan jumlah rawi di tiap thabaqah sebagai berikut:a. Hadis masyhur
Hadis masyhur adalah hadis yang memiliki setidaknya tiga rawi atau lebih pada setiap thabaqah dan tidak mencapai derajat mutawatir. Nama lain hadis ini adalah Al-Mustafidl yang bermakna sebagai hais dengan jalur terbatas lebih dari dua dan tidak mencapai mutawatir.b. Hadis aziz
Hadis aziz adalah hadis dengan jumlah rawi tidak kurang dari dua orang di setiap tingkatan thabaqah.c. Hadis garib
Hadis gharib adalah hadis yang memiliki rawi satu orang saja pada setiap thabaqah.Macam-Macam Hadis Berdasarkan Sumbernya
Hadis turut dibedakan berdasarkan penisbatan atau sumber matan. Pembagian hadis ini sebagai berikut:
1. Hadis qudsi
Hadis qudsi adalah hadis yang dinisbatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sanad dan matan hadisnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, namun maknanya datang langsung dari Allah.2. Hadis marfu'
Hadis marfu' adalah hadis yang penisbatannya langsung kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berupa perkataan, perbuatan , ketetapan, atau gambaran.3. Hadis mauquf
Hadis mauquf adalah hadis yang penisbatannya kepada sahabat, namun tidak sampai kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Matan juga bisa berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, atau gambaran dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan sanad bersambung atau terputus.4. Hadis maqthu'
Hadis maqthu' adalah hadis yang penisbatannya kepada tabi'in atau generasi setelah sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Matan berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, atau gambaran dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan sanad bersambung atau terputus.Penulis: Cicik Novita
Editor: Maria Ulfa
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar
Masuk tirto.id






































