tirto.id - Potensi energi panas bumi di Indonesia tersebar di berbagai pulau, dari Sumatra hingga Papua, dengan total potensi mencapai 29 GWe (GigaWatt Electrical).
Dengan pasokan sebanyak itu, ada banyak cara memanfaatkan potensi energi panas bumi di Indonesia. Salah satu contoh pemanfaatan panas bumi di Indonesia ialah sebagai destinasi wisata dan pembangkit tenaga listrik, demikian dikutip dari Indonesian Journal of Conservation Vol. 11, No. 2 (2022).
Keuntungan dari energi panas bumi adalah bahwa sumbernya terbarukan dan relatif bersih. Energi panas bumi juga cenderung tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara yang signifikan.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, pengembangan energi panas bumi juga memiliki tantangan, termasuk biaya awal yang tinggi untuk infrastruktur, seperti pembangkit listrik dan sistem pemanas energi geothermal. Selain itu, tidak semua wilayah memiliki akses mudah ke sumber energi panas bumi yang cukup untuk dimanfaatkan secara efisien.
Untuk memahami tentang energi panas bumi, simak penjelasan berikut yang membahas apa yang dimaksud energi panas bumi dan contohnya, manfaat energi panas bumi, serta cara kerja energi panas bumi.
Apa yang Dimaksud dengan Energi Panas Bumi?
Energi panas bumi atau dikenal juga sebagai energi geothermal merujuk pada sumber energi panas yang alami terbentuk di bawah permukaan bumi. Dengan kata lain, energi panas bumi berasal dari panas yang disimpan di dalam inti bumi.
Dalam dokumen “Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi” dijelaskan, proses terbentuknya energi panas bumi melibatkan pemanasan batuan dan air, juga berbagai unsur lain yang terdapat di dalam kerak bumi.
Untuk mengambil manfaat dari energi ini, diperlukan kegiatan penambangan yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Proses itu mencakup upaya mengubah energi panas bumi menjadi uap panas, air panas, serta campuran uap, air, dan unsur lainnya.
Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan bahwa energi panas bumi bersifat ramah lingkungan dan dapat diperbarui. Pasalnya, energi panas bumi dapat terus terbentuk selama kondisi lingkungan bumi tetap stabil.
Apa Contoh dari Energi Panas Bumi?
Dikutip dari Enel Green Power, contoh energi panas bumi dapat dilihat melalui berbagai fenomena alam. Dalam hal ini, contoh yang paling mudah ditemui ialah gunung berapi, fumarol, dan geiser. Simak penjelasan contoh dari energi panas bumi di bawah ini.
1. Gunung berapi
Gunung berapi adalah contoh energi panas bumi yang paling terkenal di planet ini. Struktur geologis yang sangat kompleks ini telah terbentuk di dalam kerak bumi sejak awal zaman. Salah satu proses pembentukannya ialah naiknya massa batuan cair, magma, yang terbentuk di bawah atau di dalam kerak bumi akibat aktivitas letusan gunung berapi. Suhu magma biasanya berkisar 650-1200 derajat Celsius.Sekitar 91 persen dari gunung berapi di bumi terletak di bawah air. Sementara itu, ada sekitar 1500 gunung berapi aktif di daratan. Daerah di sekitar gunung berapi memiliki potensi energi geothermal yang besar. Contoh pemanfaatan energi panas bumi dapat dilihat dari beroperasinya Pembangkit Listrik Cerro Pabellón di Chile.
2. Fumarol
Fumarol merupakan fenomena vulkanik sekunder yang terjadi sebagai retakan kecil tetapi masih di dalam di tanah. Fenomena alam ini melepaskan gas pada suhu antara 100 hingga 900 derajat Celsius. Penurunan suhu saat gas bersentuhan dengan udara menyebabkan kondensasi dan membentuk asap.Biasanya, fumarola ditemukan dekat dengan kawah atau gunung berapi aktif, serta di daerah yang pernah mengalami aktivitas vulkanik. Meskipun telah berhenti, masih ada beberapa kejadian geothermal minor atau hidrotermal di daerah yang pernah mengalami aktivitas vulkanik.
3. Geiser
Geiser adalah sumber air mendidih yang terbilang sangat langka. Geiser merupakan semburan air dan uap yang kuat, biasanya meletus pada interval teratur. Fenomena alam ini memerlukan kondisi geologis dan iklim yang hanya ditemukan di beberapa area di planet ini. Islandia dan Taman Nasional Yellowstone di Wyoming, Amerika Serikat, adalah dua area terkenal yang memiliki geiser. Di kedua tempat itu, sejumlah besar energi panas bumi dihasilkan.Energi Panas Bumi Dimanfaatkan Untuk Apa Saja?
Energi panas bumi memiliki berbagai manfaat, misalnya untuk pembangkit listrik, pemanas, agroindustri, dan pariwisata. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat energi panas bumi.
1. Pembangkit listrik
Contoh pemanfaatan energi panas bumi salah satunya ialah sebagai sumber energi listrik melalui pembangkit listrik. Proses ini melibatkan penangkapan uap atau air panas dari dalam bumi untuk menggerakkan turbin, sehingga menghasilkan energi listrik.2. Pemanas
Selain sebagai sumber listrik, energi panas bumi dimanfaatkan untuk pemanas. Energi panas bumi dapat digunakan untuk memanaskan suhu ruangan, air di kamar mandi pribadi, dan kolam renang.3. Agroindustri
Energi panas bumi memainkan peran penting dalam sektor agroindustri, seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan. Penggunaannya dapat mencakup pemanasan rumah kaca untuk pertanian tanaman yang membutuhkan suhu khusus, serta untuk pengeringan hasil pertanian dan proses produksi makanan.4. Pariwisata
Contoh pemanfaatan energi panas bumi juga berkaitan dengan sektor pariwisata. Tidak hanya di Indonesia, manfaat energi panas bumi di bidang pariwisata ini bisa ditemukan di berbagai belahan bumi. Tempat rekreasi, seperti pemandian air panas alami dan spa yang menggunakan air panas bumi, kerap menjadi tujuan wisata yang cukup populer.Cara Kerja Energi Panas Bumi
Cara kerja energi panas bumi atau energi geothermal adalah dengan menangkap panas yang berasal dari dalam bumi. Dijelaskan dalam artikel “How Geothermal Energy Works” (2008) terbitan Union of Concerned Scientist, di bawah kerak bumi terdapat lapisan panas dan cair yang disebut magma.
Energi panas tersebut terus diproduksi di lapisan tersebut yang sebagian besar berasal dari peluruhan bahan radioaktif alami, seperti uranium dan potasium. Panas ini tersedia dalam jumlah besar di banyak lokasi di bumi.
Di daerah-daerah tertentu, panas bumi dapat mencapai permukaan atau dekat dengan permukaan. Hal itu terutama terjadi di wilayah-wilayah dengan gunung berapi aktif atau aktivitas seismik yang tinggi.
Air atau uap panas dapat ditemukan di sumber-sumber air panas atau mata air panas. Sumber air panas ini kemudian dapat diekstraksi hingga menjadi sumber panas. Panas yang diekstraksi dapat digunakan untuk berbagai tujuan melalui konversi energi, misalnya menjadi energi listrik atau panas.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin