Menuju konten utama

Apa yang Terjadi jika Sumber Energi Habis?

Selama ini, kehidupan masyarakat mayoritas ditopang oleh sumber energi, terutama energi fosil. Lantas, apa yang akan terjadi jika sumber energi habis?

Apa yang Terjadi jika Sumber Energi Habis?
Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara menyusuri Sungai Batanghari di Sijenjang, Jambi, Selasa (23/1/2024). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

tirto.id - Sumber energi adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau transformasi. Sumber energi terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber energi terbarukan dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan energi untuk berbagai hal yang sangat penting. Energi menjadi pondasi bagi hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia.

Manusia membutuhkan energi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti penerangan, memasak, dan sebagainya. Energi pun sangat penting dalam mendukung sistem transportasi.

Selain itu, banyak proses industri yang membutuhkan energi dalam jumlah besar. Mulai dari produksi barang hingga manufaktur berat, energi diperlukan untuk menggerakkan mesin dan sistem produksi.

Dengan berbagai kebutuhan manusia tersebut, apakah energi akan habis? Lalu, apa yang akan terjadi jika sumber energi habis?

Apakah Energi akan Habis?

Pertanyaan tentang apakah energi akan habis merupakan masalah kompleks dan memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada jenis energinya. Bahan bakar fosil diproyeksikan akan habis karena termasuk sumber energi yang tidak dapat diperbarui.

Gioietta Kuo, dalam artikel “When Fossil Fuels Run Out, What Then?” (2019) yang dirilis MAHB Stanford University, menjelaskan bahwa sebagian besar permintaan energi saat ini bergantung pada penggunaan energi fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara.

Menurutnya, permintaan energi global meningkat sebesar 2,1 persen pada 2017. Saat itu, 72 persen kebutuhan berada pada bahan bakar fosil, 25 persen pada energi terbarukan, dan sisanya tenaga nuklir.

Dengan populasi global yang terus meningkat, pertumbuhan permintaan energi mengancam masa depan ketersediaan energi, terutama ketika cadangan energi fosil semakin menipis. Cadangan energi fosil yang ada di bumi memiliki batas atau limit tertentu. Batas ini diperkirakan akan tercapai dalam beberapa dekade mendatang.

Gioietta Kuo memperkirakan minyak akan habis pada sekitar tahun 2052, gas pada sekitar tahun 2060, sementara batu bara akan bertahan hingga sekitar tahun 2090. Namun, perkiraan ini dapat berbeda bergantung pada tingkat konsumsi dan perkembangan teknologi.

Ditekankan oleh Gioietta Kuo, menghadapi keterbatasan cadangan energi fosil merupakan tantangan yang mendesak bagi manusia. Mempertimbangkan sumber energi alternatif yang berkelanjutan, seperti energi terbarukan (solar, angin, hidro) dan energi nuklir, menjadi penting untuk mengatasi krisis energi yang akan datang.

Apa Dampak jika Sumber Energi Habis?

Dampak dari kekurangan sumber energi sangat memengaruhi seluruh dunia. Hal ini karena setiap negara saling terhubung dalam hal pemanfaatan sumber energi.

Misalnya, banyak negara Arab di wilayah Teluk Persia merupakan produsen minyak yang kaya. Seluruh dunia bergantung pada mereka. Kesalahan kecil dalam distribusi energi yang berasal dari Teluk dapat memengaruhi ekonomi lebih dari separuh dunia.

Lebih lanjut dirangkum dari Coldwell Solar dan sumber lainnya, berikut dampak apabila sumber energi, terutama bahan bakar fosil, habis.

1. Kenaikan permukaan laut

Pembakaran sisa-sisa bahan bakar fosil dapat menyebabkan kenaikan dramatis permukaan laut. Hal ini bisa berakibat fatal bagi kota-kota besar, terutama akibat melelehnya es di Antartika.

2. Kekurangan energi

Penipisan sumber energi fosil berpotensi menyebabkan kekurangan energi yang meluas. Hal ini dapat berdampak langsung pada transportasi, produksi industri, dan kehidupan sehari-hari.

3. Krisis lingkungan

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan polusi udara dan emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi pada perubahan iklim. Hal demikian dapat menyebabkan cuaca ekstrem, banjir, kekeringan, dan peningkatan suhu global.

4. Kesenjangan politik

Negara-negara yang sangat bergantung pada impor energi dari negara lain akan mengalami ketegangan politik jika pasokan energi terganggu. Hal itu dapat memicu konflik dan ketegangan antar-negara.

5. Kenaikan harga produk

Kekurangan energi dapat menyebabkan kenaikan harga berbagai produk. Menipisnya cadangan energi akan secara otomatis membuat biaya produksi naik. Ini berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat, dengan harga barang-barang konsumen naik secara signifikan.

6. Transisi ke sumber energi alternatif

Menipisnya sumber energi fosil akan mendorong peralihan ke sumber energi alternatif yang berkelanjutan. Sumber energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidroelektrik, menjadi solusi penting untuk mengatasi krisis energi.

7. Pengangguran dan ketidakstabilan ekonomi

Banyak industri dan sektor bergantung pada energi untuk menggerakkan mesin dan sistem produksi. Ketika sumber energi habis, dampaknya ialah penutupan badan usaha, pengangguran massal, dan ketidakstabilan ekonomi.

Baca juga artikel terkait TIRTOECO atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin