Menuju konten utama

Contoh Puisi untuk Peringatan Hardiknas Bagi Anak SD

Berikut ini sejumlah teks contoh puisi untuk peringatan Hardiknas bagi anak SD dengan tema terkait pendidikan.

Contoh Puisi untuk Peringatan Hardiknas Bagi Anak SD
Ilustrasi Puisi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Contoh puisi tentang pendidikan yang disajikan dalam artikel ini bisa dibacakan dalam acara untuk peringatan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional).

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei. Peringatan tersebut menjadi pengingat untuk meningkatkan pendidikan anak bangsa ke arah yang lebih baik.

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai hari peringatan Hardiknas sejak 28 November 1959. Presiden pertama RI Soekarno mengukuhkan peringatan ini melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959.

Pemilihan tanggal tersebut disesuaikan dengan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei 1889. Pendiri Perguruan Taman Siswa tersebut dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Contoh Puisi untuk Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Berikut beberapa contoh puisi yang berkaitan dengan tema pendidikan. Tema yang disajikan mulai dari penghargaan bagi guru hingga apresiasi terhadap keberadaan buku.

Contoh puisi untuk dibacakan di peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) berikut ini disitat dari buku Topeng: Kumpulan Puisi SD (2008) terbitan Pusat Bahasa Depdiknas, dan juga dari buku Antologi Puisi: Mengukir Dalam Cerita (2021) yang disusun Sukanda Laksma.

Guruku

Oleh: Rena Agustina

Wahai guruku terimalah puisiku ini

Engkau yang telah memberiku ilmu

IImu yang kauberi akan kuingat

Kau yang telah mengajariku menulis

Kau yang telah mengajariku membaca

Pepatahmu akan kuingat

Kau adalah pahlawan bagiku

Aku ingin menajdi anak yang berbakti

Kau mengajariku tiada lelah

Tegur sapamu lembut

Kuabadikan dalam hidup

Kuabadikan dalam puisiku

Pagi Ku Datang

Oleh: Anisa Afifa

Pagi ku datang

Hari muda ku jelang

Pagi ku datang

Sudah membayang

Aku semangat di pagi hari

Tak boleh lengah di masa muda

8elajar dan bekerja

Tuk meraih masa depan

Wahai kawan semua

Yang masih muda belia

Atur barisan di pagi hari

Menuju ke arah padang bakti

Guru...Pahlawanku...

Oleh: K. Darmawan S.

Tiada kata yang dapat mengungkapkan rasa terima kasihku ..

Seluruh kasih sayangmu kau curahkan kepadaku

Kau mengenalkanku pada dunia

dengan mengajariku menulis dan membaca

Guruku ....

Kau orang tuaku yang kusayangi

Kau membekaliku dengan kelimpahan ilmu

Kau mengajariku keteguhan hati

Jasa-jasamu sungguh besar bagiku

Takkan kulupa sepanjang hidupku

Apa jadinya jika tidak ada dirimu?

Satu yang ingin kuucapkan untukmu

Terima kasih Pahlawanku....

Buku

Oleh: Andrian Dewanto

Setiap saat kau selalu mengisi hari-hariku

Dengan berbagai pengetahuan dan ilmu

Karnamu akau jadi tahu, karnamu aku mendapat ilmu

Karnamu jualah bertambah pengetahuanku

Dengan hanya mem buka setiap lembaranmu

Aku dapat mengetahui tentang berbagai hal

Lembaran-Iembaran ilulah yang mendorongku untuk maju

Terus maju untuk meraih cita-citaku

Banyak orang yang mencari harapan di lembaran-Iembaranmu

Harapan itulah yang membawaku untuk memperoleh keberhasilan

Lembaranmu juga membawaku lebih melihat jauh ke depan

Dan juga karnamu aku dapat meraih masa depan

Cita-citaku

Oleh: Pandu Jati Kusuma

Jika sampai waktuku

Aku tidak akan menjadi benalu

Harus aku manfaatkan masa mudaku

Demi mengejar cita dan cintaku

Sebelum datang masa tuaku.

Kuakan gunakan masa senggangku

Untuk belajar dan mengkaji isi dunia ini

Sebelum datang kesibukanku.

Musti aku gunakan harta dan kekayaanku

Untuk amal ibadahku.

Kugunakan ilmu dan keahlianku

Untuk Nusa dan bangsaku.

Kuingin belajar mendaki tangga kehidupan

Ku akan bahagiakan kedua orang tuaku

Aku siap menuntun adikku adikku

Untuk bersama melangkah kedepan

Mengisi dunia ini dengan ilmu yang bermanfaat

Kupersiapkan diri mulai hari ini

Mulai dari diri sendiri

Mulai dari yang kecil

Untuk mencapai cita dan citaku

Demi masa depanku....

Sekolah

Oleh: Iva Innaya

Aku bangun pagi setiap hari untuk sekolah

Aku belajar giat dan tidak banyak main karena sekolah

Sekolah membuatku pintar dan disiplin

Sekolah adalah tempatku belajar dan berteman

Sekolah adalah tempatku bertemu guru dan teman

Aku pun berkeyakinan bisa menggapai eita-eitaku setinggi langit,

Dan aku tetap belajar, menimba ilmu, agar keinginan dan

keyakinanku

Terwujud.

Tetapi, mengapa ada, bahkan banyak anak keCil yang keinginannya tidak dapat

Terpenuhi, yaitu bersekolah

Namun, mereka malah bekerja dan menangis

Sambil meneueurkan keringat dan air matanya.

Bukankah seharusnya mereka tersenyum dan tertawa riang

Aku doakan setulus hati, agar kalian dapat seperti aku.

Menimba doakan ilmu setinggi-tingginya. mengapai cita-cita kalian

semua, dan

Tersenyum puas karenanya.

Buku

Oleh: M. Olivia

Buku adalah guruku yang paling sabar

Buku adalah sumber ilmuku

Buku alatku 'tuk mengetahui segalanya

Tahukah engkau?

Adalah bendaku yang berguna

Kuselalu membutuhkanmu

Tanpamu,

Ku tak dapat ilmu

Masa depanku pun kelam

Guruku yang paling sabar,

Terima kasih atas bantuanmu

Hingga kudapat melakukan apa pun

Pahlawan Pendidikan

Oleh: Irma Rahmawati

Jika dunia kami yang dulu kosong

Tak pernah kau ini

Mungkin hanya ada warna hampa gelap

Tak bisa apa-apa tak bisa kemana-mana

Tapi kini dunia kami penuh warna

Dengan goresan garis-garis juga kata

Yang dulu hanya jadi mimpi

Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi

Itu karena kau yang mengajarkan

Tentang mana warna yang indah

Tentang garis yang harus dilukis

Juga tentang kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku dari hatiku

Untuk semua pejuang pendidikan

Dengan pendidikan kita bisa memperbaiki bangsa

Dengan pendidikanlah nasib kita bisa berubah

Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin

Hanya ucapan terakhir dari mulutku

Di hari pendidikan nasional ini

Gempitakanlah selalu jiwamu

Wahai pejuang pendidikan Indonesia

Mengejar Mimpi

Oleh: Intan Verolla

Bilamana mentari bangun pagi

Ku telah siap memulai hari

Walau dunia sedang bersedih

Tetapi semangat: tiada henti

Walau kerikil tajam ku temui

Walau badai kulalui

Walau angin menusuk tulang ini

Walau ransel membeban tubuh ini

Namun tak menyerah diri ini

Semakin kilat ku berlari

Menuju sekolah yg menanti

Untuk bekal di hari nanti

Walau kadang tak paham materi ini

Walau tugas menumpuk tanpa henti

Terkadang mengeluh hati ini

Tetapi tak kenal lelah kukerjakan semua ini

Takkan menyerah diri ini tuk mengejar mimpiWalau malas kadang menghampiri

Dan kadang rasa kantuk menyelimuti

Namun diri ini tetap semangat mengejar mimpi

Dengan doa dan usaha ku mengejar mimpi

Dan tak lupa bertawakal pada ilahi

Ku jadikan motivasi tuk mengejar mimpi

Untuk masa depan yang indah nanti

Baca juga artikel terkait HARDIKNAS atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom