Menuju konten utama

Pengertian Puisi dan Unsur-Unsur Pembentuknya

Puisi adalah bentuk karya sastra yang bertumpu pada kata-kata. Apa pengertian puisi dan unsur-unsur pembentuknya?

Pengertian Puisi dan Unsur-Unsur Pembentuknya
Ilustrasi Puisi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra, selain juga prosa dan drama. Dari sejarahnya, puisi merupakan bentuk karya kesusastraan kuno dan tertua di dunia, namun masih langgeng hingga sekarang.

Dari sejarahnya, puisi telah hadir sejak 1.700 tahun SM di India, tertuang dalam naskah kuno, seperti Veda India dan Zoroaster's Gathas.

Di masa silam juga, penyair merupakan sosok terhormat, orang berpendidikan yang merenung dan berpikir tentang eksistensi kehidupan.

Hal ini tampak dari sejarah pujangga Nusantara kuno yang karya-karyanya terus dikaji hingga sekarang.

Suatu kerajaan lazimnya memiliki penyair resmi yang memperoleh kedudukan tertentu di pemerintahan tersebut.

Misalnya, Empu Prapanca dari Majapahit, Ranggawarsita (1802-1873) sebagai pujangga utama Kasunanan Surakarta, dan sebagainya.

Apa Pengertian Puisi?

Secara bahasa, puisi berasal dari kata Yunani Kuno, yaitu "poieo" atau "pocima". Dua kata itu bermakna kreasi atau penyusunan. Dalam hal ini, manusia adalah sosok yang mengkreasi dan menyusun karya puisi.

E. Kosasih dalam buku Bahasa Indonesia(2017) menuliskan bahwa puisi adalah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam keindahan kata-kata.

Untuk mencapai estetika bahasa yang padu, penyair menggunakan irama, rima, diksi, baris, kata kiasan, dan lainnya sehingga dapat dikatakan sebagai seni literasi.

Pengertian di atas umumnya menggambarkan puisi lama yang masih terikat dengan jumlah baris, bait, dan rima atau sajak.

Pada puisi modern atau puisi bebas, aturan di atas tidak mengekang, melainkan bercampur-baur atau tidak dipakai sama sekali dalam proses penulisannya.

Karena itulah, H.B. Jassin (1917-2000) yang dijuluki Paus Sastra Indonesia memaparkan bahwa puisi adalah karya sastra yang dipaparkan dengan sebuah perasaan yang termuat di dalamnya.

Menurut H.B. Jassin, puisi memuat suatu pikiran, gagasan, dan tanggapan (atas realitas dunia) yang dirangkai dalam susunan kata-kata estetik.

Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Secara umum, unsur-unsur pembentuk puisi terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Keduanya saling mempengaruhi hingga membentuk puisi yang indah dan menggugah hati.

Berikut ini penjelasan mengenai unsur-unsur dalam puisi, sebagaimana dikutip dari Analisis Unsur Pembangun Puisi (2020) yang ditulis Sutji Harijanti.

A. Unsur Intrinsik Puisi

Unsur-unsur intrinsik adalah hal-hal dari dalam (internal) yang membentuk puisi, serta mempengaruhi puisi sebagai karya sastra.

Unsur-unsur intrinsik puisi terdiri dari diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema.

1. Diksi atau Pilihan Kata

Kekuatan utama puisi adalah pilihan kata atau diksinya. Pilihan kata yang cermat menentukan originalitas dan daya persuasinya.

Dalam memilih diksi, penyair mempertimbangkan komposisi bunyi dalam rima, irama, kedudukan kata, konteks, dan komposisi kata dari puisi secara keseluruhan.

2. Daya Bayang atau Imaji

Penyair menggunakan diksi tertentu untuk memantik imajinasi atau bayangan tertentu ketika puisi itu dibaca.

Puisi yang ideal memiliki daya bayang, menimbulkan imajinasi visual, auditif (pendengaran), atau taktil (perabaan).

3. Gaya Bahasa atau Majas

Dalam penyusunan puisi, penyair biasanya menggunakan majas atau gaya bahasa figuratif sebagai perlambang.

Majas yang digunakan bisa dalam bentuk perbandingan, pertentangan, pengulangan, hingga perumpamaan.

Misalnya, penyair dapat menyatakan bahwa "pohon kelapa itu melambai, memanggilku pulang". Di sini, ada majas personifikasi yang seolah memberi nyawa pohon kelapa sehingga berlaku seperti tindakan manusia.

4. Bunyi

Bunyi dalam puisi adalah penggunaan kata-kata tertentu agar memunculkan efek atau nuansa tertentu bagi pembacanya.

5. Rima

Rima adalah bunyi serupa atau pengulangan bunyi dalam puisi. Pemakaian rima bertujuan untuk menimbulkan efek keindahan bagi pembacanya.

6. Ritme

Dinamika suara dalam puisi dikenal sebagai ritme. Tujuannya agar puisi tidak terasa monoton atau membosankan bagi pembacanya.

7. Tema

Ide atau gagasan pokok dalam puisi dikenal sebagai tema. Pengarang menuliskan puisi dengan landasan tema tertentu yang ingin disampaikan ke pembacanya.

B. Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berada di luar puisi itu sendiri, serta berkaitan dengan pemahaman pengarang terhadap tema landasan puisinya.

Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari unsur historis, psikologis, dan filsafat.

1. Unsur Historis

Unsur historis puisi merupakan aspek sejarah atau riwayat gagasan dalam puisi yang ditulis penyair.

2. Unsur Psikologis

Unsur psikologis adalah aspek kejiwaan, mental, atau batin penyair yang tersirat dalam puisinya.

3. Unsur Filsafat

Unsur filsafat dalam puisi berkaitan dengan kedalaman makna, renungan yang ingin disampaikan penyair sehingga menggugah daya pikir pembacanya.

Baca juga artikel terkait PUISI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom