tirto.id - Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Dalam dunia kesusastraan kita memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya.
Karena merupakan hasil turun-temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut.
Puisi lama terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
Penjelasan Jenis-Jenis Puisi Rakyat
Berikut ini adalah jenis-jenis puisi rakyat, seperti dikutip laman Direktorat SMP Kemdikbud:
1. Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia.
Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Ciri-ciri syair antara lain:
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a.
- Semua baris adalah isi.
- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
2. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Ciri-ciri pantun yaitu:
- Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.
- Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
- Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.
- Baris 1 dan 2 adalah sampiran.
- Baris 3 dan 4 adalah isi.
3. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”.
Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dipungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut:
- Terdiri atas dua baris dalam sebait.
- Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
- Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
- Merupakan satu kesatuan yang utuh.
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
- Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Editor: Addi M Idhom