tirto.id - Membuat puisi tentang guru menjadi salah satu hal yang dilakukan saat memperingati Hari Guru Nasional setiap 25 November.
Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November yang bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Tahun ini, peringatan Hari Guru Nasional mengusung tema "Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan".
Berikut contoh puisi Napas Wangi Sang Pencerah oleh Fadliansyah dalam Renungan Antologi Sayembara Puisi Guru (2015:1).
Napas Wangi Sang Pencerah
Setitik embung yang jatuh di dedaunan
Ketika surya pagi tertawa menyinari bumi
Sebongkal harapan dari sang pencerah
Demi kemajuan anak bangsa
Wahai sang pencerah
Kau datang dari kejauhan
Bepuluh-puluh kilometer langkah kaki kau ayunkan
Demi mencerdaskan anak bangsa
Wahai sang pencerah, kau hanya bisa memandangi kami ketika kami berbuat salah
Dengan bijak, perlahan-lahan suaramu sayup-sayup terdengar ditelinga kami
Mau neasehati kami dengan kata-katamu yang halus dan bijak
Wahai sang pencerah, hidupmu jauh dari kata sejahtera
Rumahmu beralaskan tanah
Atapmu beratapkan langit
Dindingnya berdindingkan bambu
Tapi engkau tak menghiraukan semua itu
Yang kau pikirkan
Bagaimana mencerdaskan anak bangsa
Hidup kami hampa, tanpa ilmu pengetahuan yang kau berikan
Hidup kami tandus, tanpa kata-katamu yang halus dan bijak
Pilihan kami kosong, tanpa ide-idemu yang cemerlang
Kami tak punya pegangan dalam hidup
Kaulah yang memberikan arah tujuan dalam hidup
Kau selalu mengajari kami tentang kebaikan
Dengan kata-katamu yang bijak, engkau mengubah hidup kami
Dari yang bodoh, tidak bisa baca tulis, hingga menjadi orang yang cerdas
Napasmu selalu kau hembuskan ke ubun-ubun kami
Sehingga kami termotivasi dalam belajar
Kami sukses dalam berprestasi, engkau terlupakan
Kami menjadi orang yang kaya raya, engkau terlupakan
Kamis menjadi pemimpin bangsa, engkau terlupakan
Kamis menjadi orang yang terkenal, engkau terlupakan
Wahau sang pencerah, dikala napasmu, napas terakhir
Sang malaikat mau tersenyum merenggut nyawamu
Dunia akan menagisi kepergianmu
Engkau ikhlaskan semua itu
Engka tak pernah berharap balasan
Tentang apa yang telah kau perbuat
Engkau adalah pahlawan, pahlawan tanpa tanda jasa
Napsmu, napas sang pencerah
Yang selalu menerangi renung hati kami, untuk selama-lamanya
Sejarah dan cara Rayakan Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional ditetap melalui Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.
"Pertama, tanggal 25 Nopember ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional. Kedua, Hari Guru Nasional bukan merupakan hari libur," demikian tertulis dalam keputusan presiden tersebut.
Keputusan presiden tentang Hari Guru Nasional ini ditandatangani oleh Soeharto pada 24 November 1994.
Tahun ini peringatan Hari Guru masih digelar di tengah masa pandemi Covid-19 sehingga digelar dengan protokol kesehatan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bakal menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 pada tanggal 25 November 2021 pukul 08.00 WIB secara tatap muka terbatas.
Satuan pendidikan, kantor instansi pusat dan daerah, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri diimbau untuk menyelenggarakan aktivitas atau kegiatan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun 2021.
Kegiatan yang dimaksud digelar secara kreatif, menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid-19. Masyarakat umum juga diminta untuk berpartisipasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Editor: Iswara N Raditya