Menuju konten utama
Hari Guru Nasional 2021

Contoh Puisi Tentang Guru untuk Hari Guru Nasional 25 November 2021

Puisi tentang guru untuk memperingati Hari Guru Nasional 25 November 2021. Temanya yaitu Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan.

Contoh Puisi Tentang Guru untuk Hari Guru Nasional 25 November 2021
Ilustrasi Hari Guru. foto/IStockphoto

tirto.id - Membuat puisi tentang guru menjadi salah satu hal yang dilakukan saat memperingati Hari Guru Nasional setiap 25 November.

Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November yang bersamaan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Tahun ini, peringatan Hari Guru Nasional mengusung tema "Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan".

Berikut contoh puisi Napas Wangi Sang Pencerah oleh Fadliansyah dalam Renungan Antologi Sayembara Puisi Guru (2015:1).

Napas Wangi Sang Pencerah

Setitik embung yang jatuh di dedaunan

Ketika surya pagi tertawa menyinari bumi

Sebongkal harapan dari sang pencerah

Demi kemajuan anak bangsa

Wahai sang pencerah

Kau datang dari kejauhan

Bepuluh-puluh kilometer langkah kaki kau ayunkan

Demi mencerdaskan anak bangsa

Wahai sang pencerah, kau hanya bisa memandangi kami ketika kami berbuat salah

Dengan bijak, perlahan-lahan suaramu sayup-sayup terdengar ditelinga kami

Mau neasehati kami dengan kata-katamu yang halus dan bijak

Wahai sang pencerah, hidupmu jauh dari kata sejahtera

Rumahmu beralaskan tanah

Atapmu beratapkan langit

Dindingnya berdindingkan bambu

Tapi engkau tak menghiraukan semua itu

Yang kau pikirkan

Bagaimana mencerdaskan anak bangsa

Hidup kami hampa, tanpa ilmu pengetahuan yang kau berikan

Hidup kami tandus, tanpa kata-katamu yang halus dan bijak

Pilihan kami kosong, tanpa ide-idemu yang cemerlang

Kami tak punya pegangan dalam hidup

Kaulah yang memberikan arah tujuan dalam hidup

Kau selalu mengajari kami tentang kebaikan

Dengan kata-katamu yang bijak, engkau mengubah hidup kami

Dari yang bodoh, tidak bisa baca tulis, hingga menjadi orang yang cerdas

Napasmu selalu kau hembuskan ke ubun-ubun kami

Sehingga kami termotivasi dalam belajar

Kami sukses dalam berprestasi, engkau terlupakan

Kami menjadi orang yang kaya raya, engkau terlupakan

Kamis menjadi pemimpin bangsa, engkau terlupakan

Kamis menjadi orang yang terkenal, engkau terlupakan

Wahau sang pencerah, dikala napasmu, napas terakhir

Sang malaikat mau tersenyum merenggut nyawamu

Dunia akan menagisi kepergianmu

Engkau ikhlaskan semua itu

Engka tak pernah berharap balasan

Tentang apa yang telah kau perbuat

Engkau adalah pahlawan, pahlawan tanpa tanda jasa

Napsmu, napas sang pencerah

Yang selalu menerangi renung hati kami, untuk selama-lamanya

Sejarah dan cara Rayakan Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional ditetap melalui Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.

"Pertama, tanggal 25 Nopember ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional. Kedua, Hari Guru Nasional bukan merupakan hari libur," demikian tertulis dalam keputusan presiden tersebut.

Keputusan presiden tentang Hari Guru Nasional ini ditandatangani oleh Soeharto pada 24 November 1994.

Tahun ini peringatan Hari Guru masih digelar di tengah masa pandemi Covid-19 sehingga digelar dengan protokol kesehatan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bakal menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 pada tanggal 25 November 2021 pukul 08.00 WIB secara tatap muka terbatas.

Satuan pendidikan, kantor instansi pusat dan daerah, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri diimbau untuk menyelenggarakan aktivitas atau kegiatan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun 2021.

Kegiatan yang dimaksud digelar secara kreatif, menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid-19. Masyarakat umum juga diminta untuk berpartisipasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca juga artikel terkait PUISI HARI GURU atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yantina Debora
Editor: Iswara N Raditya