Menuju konten utama

8 Contoh Teks Mantra Puisi Lama dan Ciri-Cirinya

Mantra termasuk dalam salah satu jenis puisi lama Melayu, yang dipercaya sebagai bentuk sastra paling tua. Berikut contoh mantra dan fungsinya.

8 Contoh Teks Mantra Puisi Lama dan Ciri-Cirinya
Seniman mementaskan teater bertajuk Ngayogya Mantra di Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (27/10/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

tirto.id - Mantra termasuk dalam salah satu jenis puisi lama Melayu. Contoh mantra dipercaya sebagai bentuk sastra paling tua di daerah tersebut dan memiliki makna spiritualnya tersendiri.

Adapun mantra secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta. Maknanya bisa diambil dari dua kosa kata, di antaranya mantra atau manir.

Kedua kosa kata tersebut merujuk pada uraian yang ada dalam kitab Veda. Arti mantra adalah puisi lama berupa perkataan atau ungkapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.

Ciri-Ciri Mantra dan Manfaatnya

Ciri-ciri mantra hampir serupa dengan puisi, yaitu terdapat rima (persamaan bunyi) dan irama tertentu ketika dibacakan. Salah satu ciri yang menonjol dari sebuah mantra, yakni terletak adanya pengulangan kata atau larik.

Edi Suwatno Mulyanto dalam jurnalBentuk dan Fungsi Teks Mantra (2017) menuliskan bahwa manfaat mantra berkaitan dengan jenisnya.

Setiap jenis mantra sebagai puisi rakyat mempunyai fungsi atau khasiatnya sendiri-sendiri. Berikut ini beberapa contoh fungsi mantra:

  • Mantra untuk kekeluargaan.
  • Mantra untuk pengobatan.
  • Mantra untuk membasmi hama.
  • Mantra untuk kekebalan.
  • Mantra untuk percintaan.
  • Mantra untuk menjinakkan harimau.
  • Mantra untuk mata pencaharian.

Kumpulan Contoh Mantra Pendek

Dikutip dari bukuPantun dan Puisi Lama Melayu (2016) oleh Eko Sugiarto, berikut ini beberapa contoh mantra:

1. Contoh Mantra untuk Mengusir Anjing Galak

Pulanglah engkau kepada rimba sekampung,

Pulanglah engkau kepada rimba yang besar,

Pulanglah engkau kepada gaung guntung,

Pulanglah engkau kepada sungai yang tiada berhulu,

Pulanglah engkau kepada kolam yang tiada berorang,

Pulanglah engkau kepada mata air yang tiada kering,

Jikalau kau tiada mau kembali, matilah engkau.

2. Contoh Mantra untuk Mengusir Hantu

Assalamualaikum, anak cucu hantu pemburu

Yang diam di rimba sekampung

Yang duduk di ceruh banir

Yang bersandar di pinang burung

Yang berteduh di bawah tukas

Yang berbulukan daun resam

Yang bertilamkan daun lirik

Yang berbuai di medan jelawai

Tali buaya semambu tunggal

kurnia Tengku Sultan Berumbingan

yang diam di Pagarruyung

rumah bertiang terus jelatang

rumah berbendul bayang-bayang

bertaburlah batang purut-purut

yang berbulu roma sungsang

yang menaruh jala lalat

yang bergendang kulit tuma

Janganlah engkau mungkir setia padaku!

Matilah engkau ditimpa daulat empat penjuru alarm!

Mati ditimpa malaikat yang empat puluh empat?

Mati ditimpa tiang Kabah

Mati disula Besi Kawi

Mati dipanah halilintar

Mati disambar kilat senja

Mati ditimpa Quran tiga puluh juz

Mati ditimpa kalimah.

3. Contoh Mantra untuk Mengobati Sakit Gigi atau Penguat Gigi Anak-anak

Tuk asa tuk asi

Patah tangga ikat besi

Teguh tegak semua gigi

Nganga ngingai

Teguh tegak engkau gigi

Sama-sama kita pergi

4. Contoh Mantra Pendek untuk Pakasih

Angin yang ada di mekkah

Gunung bawakaraeng yang ada di arah selatan

Sampaikan doangang ini padanya

Buat hatinya gemetar

Buat hatinya gelisah

Agar dia nurut padaku

Berkat lailahaillallah

Berkat nabi muhammad shallallahu alaihi wa sallam

5. Contoh Mantra Puisi Lama untuk Berburu Rusa

Sirih lontar pinang lontar

Terletak di ujung muara

Hantu buta jembalang buta

Aku angkat jembalang rusa.

6. Contoh Mantra Bahasa Indonesia untuk Menyadap Gula Aren

Yang beralun berilir simayang

Mari kecil, kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sadap gading

Akan membasuh mukamu

7. Contoh Mantra Pengobatan dan Melindungi Diri

Tabik tabik ya tabik

Angin lalu angin balik

Tubuhku kebal bagai besi

Tak lutut dengan pedang tajam

8. Mantra Melemahkan

Rebah ramu engkau berdiri ramu aku

Rebah syarak engkau berdiri syarak aku

Aku mengambil baja sejengkal dalam diri engkau

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada & Yuda Prinada