tirto.id - Cerita Ramayana merupakan sebuah epik klasik asal India yang menjadi salah satu kitab suci dalam agama Hindu. Karya sastra ini telah menjadi bagian integral dari warisan budaya India dan diadaptasi dalam alur cerita seni wayang di Indonesia.
Pengaruh cerita Ramayana sangatlah luas, memengaruhi kehidupan dan kepercayaan masyarakat Hindu di berbagai belahan dunia. Selain itu, Ramayana juga menjadi sumber inspirasi untuk seni pertunjukan, sastra, dan nilai-nilai kehidupan sehari-hari.
Dalam cerita Ramayana juga terdapat pelajaran moral yang mendalam. Nilai-nilai seperti kesetiaan, hormat pada orang tua, perjuangan melawan kejahatan, dan kegigihan tergambar dalam perjalanan Sang Rama. Untuk memahami cerita Ramayana, simak ulasan cerita Ramayana singkat berikut.
Rangkuman Cerita Ramayana
Dikutip dari tugas akhir Amri Dian Pratiwi yang berjudul Tata Rias Fantasi Rampak Putri Penari Pada Pagelaran Tata Rias “The Futuristic of Ramayana” (2012), sinopsis cerita Ramayana secara singkat seperti berikut:
Di negeri Mantili, Dewi Sinta, puteri cantik Prabu Janaka, menghadapi sayembara untuk menemukan suami. Putera Mahkota Kerajaan Ayodya, Raden Rama Wijaya, memenangkan sayembara tersebut.
Akan tetapi, Prabu Rahwana, raja Alengka, juga berhasrat pada Sinta. Untuk memenuhi hasratnya, saat Rama, Sinta, dan Lesmana melewati hutan Dandaka, Rahwana berusaha menculik Sinta dengan mengelabuinya menggunakan seekor kijang.
Rama mengejar kijang itu atas permintaan Sinta, sementara Lesmana menjaga Sinta dengan lingkaran magis. Rahwana kemudian menyamar sebagai Brahmana tua, berhasil memperdaya Sinta dan membawanya ke Alengka.
Singkat cerita, sudah beredar kabar bahwa Sinta telah diculik oleh Rahwana dan dibawa ke Alengka. Merespons kabar tersebut, Hanoman datang ke Alengka sebagai utusan Rama.
Saat tiba di Alengka, Hanoman dibakar oleh Rahwana, tetapi dia berhasil melarikan diri dan menceritakan semua kejadian kepada Rama. Rama pergi ke Alengka, memulai pertempuran untuk mengalahkan Rahwana.
Rama akhirnya berhasil memenangkan pertempuran sekaligus berhasil menyelamatkan Sinta. Namun saat keduanya kembali bersatu, Rama menolak Sinta karena meragukan kesuciannya selama berada di Alengka.
Sinta lantas membuktikan kesuciannya dengan melakukan uji bakar diri, dan dengan pertolongan Dewa Api, dia selamat. Rama terharu dan bahagia dengan kesetiaan Sinta dan kemudian menerima kembalinya Sinta.
Kesimpulan Cerita Ramayana
Cerita Ramayana wayang memiliki kisah epik mengenai perjuangan seorang lelaki yang mempertahankan cinta sejatinya pada perempuan suci. Hal itu dilakoninya dengan menghadapi aral rintangan yang tidak mudah.
Amanat cerita Ramayana menyampaikan pesan bahwa mempertahankan cinta tidak semudah membalikkan tangan. Ada kalanya dalam perjalanannya ditemui berbagai masalah yang bisa jadi hampir membuat pasangan menyerah.
Hal ini terjadi pada Rama dan Sinta yang kehidupan cinta mereka dihalangi oleh Rahwana. Rahwana yang memiliki cinta buta pada Sinta sampai menculik perempuan itu. Sifat posesifnya terlalu tinggi.
Namun, Rama dengan cinta tulusnya tetap menginginkan Sinta. Ia melakukan beragam upaya dari mengirim Hanoman hingga akhirnya datang sendiri ke Alengka. Rama layaknya pria sejati yang berduel dengan Rahwana dan memenangkan pertarungan.
Cerita Ramayana menjadi kisah perjuangan cinta, melawan kejahatan, menjaga kehormatan, hingga pengabdian tulus. Cerita Ramayana singkat ini tidak semata memuat petualangan, namun sarat pesan moral dan spiritual.
Alur dalam Cerita Ramayana
Cerita Ramayana lengkap menerapkan alur maju atau linear/progresif. Alur ini ditandai dengan cerita yang dituturkan berdasarkan kronologi waktu.
Dengan begitu, cerita wayang Ramayana disajikan dari awal sampai akhir tanpa ada sisipan loncatan waktu ke arah masa lalu atau masa depan. Peristiwa di dalamnya digarap secara runtut.
Jika kisah Ramayana diringkas sesuai alur waktunya, kurang lebih isinya seperti berikut:
- Sayembara memperebutkan posisi sebagai suami dari Dewi Sinta dengan Raden Rama Wijaya sebagai pemenang.
- Penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana ke Kerajaan Alengka.
- Upaya penyelamatan Dewi Sinta oleh Hanoman sebagai utusan Rama, namun gagal.
- Rama berangkat menuju Alengka untuk bertempur langsung dengan Rahwana dan berhasil menyelamatkan Dewi Sinta.
- Setelah diselamatkan, Dewi Sinta melakukan pembuktian diri bahwa dirinya belum dijamah Rahwana karena Rama sempat meragukan kesuciannya.
- Dewi Sinta berhasil membuktikan kesuciannya dan Rama menerima kembali dirinya sebagai pasangan sejati.
Tokoh dalam Cerita Ramayana
Sri Windarti Susiani dalam skripsinya berjudul Nilai-Nilai Moral dalam Cerita Ramayana Karya Sunardi D.M.: Analisis Tokoh, Penokohan, Alur, Latar, dan Tema dan Relevansinya sebagai Bahan Pembelajaran Sastra untuk SMA Kelas X, memaparkan bahwa tokoh di cerita Ramayana terdiri dari 16 nama tokoh. Nama tokoh wayangRamayana meliputi:
1. Rama
Secara fisik Rama digambarkan berwajah tampan yang berasal dari Kerajaan Ayodya.2. Rahwana
Rahwana digambarkan sebagai raksasa yang sangat menakutkan. Rahwana merupakan raja di Kerajaan Alengka.3. Lesmana
Sama seperti Rama, Lesmana yang memiliki wajah rupawan berasal dari Kerajaan Ayodya.4. Sinta
Sinta merupakan perempuan berparas cantik, putri dari Kerajaan Mantili.5. Sarpaneka
Sarpaneka adalah seorang raksasa yang memiliki kemampuan mengubah diri sesuai keinginannya. Sarpaneka adalah adik kedua dari Rahwana.6. Kumbakarna
Kumbakarna digambarkan berwujud raksasa setinggi dan sebesar gunung. Kumbakarna merupakan adik pertama Rahwana.7. Wibisana
Wibisana merupakan adik ketiga Rahwana, namun dia digambarkan berwujud manusia dan memiliki wajah rupawan.8. Indrajid
Indrajid merupakan putra Rahwana dan Dewi Tari.9. Sugriwa
Sugriwa merupakan putra Resi Gotama dan Retna Windaradi dan juga adik dari Subali.10. Prahasta
Secara fisik Prahasta berwujud raksasa tetapi berhati baik. Prahasta adalah putra Sumali dan Dewi Danuwati.11. Trijata
Trijata merupakan putri dari Wibisana.12. Karadusana
Secara fisik Karadusana berwujud raksasa. Karadusana adalah suami dari Sarpakenaka. Dia adalah punggawa dari Kerajaan Alengka.13. Anggada
Anggada adalah putra dari Subali dan Dewi Tara.14. Anoman
Secara fisik Anoman berwujud kera memiliki bulu putih. Anoman adalah putra dari Retna Anjani.15. Jatayu
Jatayu adalah raja segala burung. Jatayu digambarkan memiliki tubuh yang besar layaknya bukit.16. Marica
Marica secara fisik digambarkan berwujud raksasa yang pandai mengubah diri, salah satunya menjadi Kijang untuk membantu Rahwana menculik Sinta.Pesan Moral dalam Cerita Ramayana
Cerita Ramayana mengandung beberapa pesan moral yang dapat diambil sebagai pedoman hidup. Beberapa pesan moral dalam Ramayana antara lain:
1. Kesetiaan
Pesan ini dapat dilihat melalui kesetiaan Rama terhadap Sinta dan janjinya untuk menyelamatkannya. Sinta cerita Ramayana pun menunjukkan kesetiaannya pada Rama, bahkan rela membakar diri demi membuktikannya.Kesetiaan merupakan nilai penting yang mengajarkan tentang pentingnya memegang janji dan tetap setia pada pasangan hidup.
2. Keberanian dan pengorbanan
Rama menunjukkan keberanian dan pengorbanan yang besar dalam upayanya untuk menyelamatkan Shinta. Pesan ini mengajarkan nilai keberanian dalam menghadapi cobaan hidup dan kesiapan untuk berkorban demi orang yang dicintai.3. Pertolongan dan persahabatan
Hanoman dengan penuh kesetiaan membantu Rama dalam pencarian dan penyelamatan Sinta. Pesan ini menggambarkan nilai pertolongan dan persahabatan yang kuat dalam mengatasi tantangan hidup.Perbedaan Kisah Ramayana dan Mahabarata dalam Cerita Hindu
Cerita Ramayana dan Mahabarata dalam cerita Hindu memiliki perbedaan. Sisi yang membedakannya secara garis besar mengenai tipe kisahnya.
Cerita Ramayana mengedepankan kisah kepahlawanan dan cinta. Di dalamnya memuat tokoh utama yang menjadi keteladanan seperti Rama, Sinta, dan Hanoman.
Adapun cerita Mahabarata memiliki kisah seperti drama politik dan peperangan. Tokoh-tokohnya cukup kompleks seperti keluarga Pandawa dan Kurawa. Selain itu, dilema moral kupas mendalam.
Jika dilihat dari detail teknisnya, perbedaan yang ada seperti berikut:
Aspek | Ramayana | Mahabarata |
Penulis | Walmiki (Valmiki) | Wiyasa (Vyasa) |
Jumlah syair | Kurang lebih 24.000 sloka (bait) | Kurang lebih 100.000 sloka (bait) |
Tokoh utama | Rama, Sinta, Hanoman | Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa), Krishna, Keluarga Kurawa |
Cerita | Perjuangan Rama menyelamatkan Dewi Sita karena diculik Rahwana | Perebutan kekuasaan antara Pandawa dan Kurawa yang terlibat dalam perang Bharatayudha |
Latar waktu | Zaman Treta Yuga atau lebih awal | Zaman Dwapara Yuga atau lebih akhir |
Tema utama | Dharma, tentang kebenaran dan kewajiban pribadi | Konflik moral, politik, hingga filosofi kehidupan |
Gaya cerita | Cenderung sederhana dan lurus | Cerita cukup kompleks serta penuh intrik dan filosofi |
Jenis konflik | Konflik perorangan dan kejahatan | Konflik keluarga dan kerajaan |
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar