Menuju konten utama

Contoh Historiografi Tradisional Masa Islam dan Hindu-Buddha

Sejumlah contoh historiografi tradisional masa Islam dan Hindu-Buddha di Indonesia adalah sebagai berikut.

Contoh Historiografi Tradisional Masa Islam dan Hindu-Buddha
Kitab Negarakertagama : Sumber Sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. wikimedia commons/publik domain

tirto.id - Beberapa jenis historiografi berkembang di Indonesia. Salah satunya adalah historiografi tradisional yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam.

Contoh historiografi tradisional di Indonesia bisa ditemukan dalam berbagai babad, serat, hikayat, tambo, naskah kitab kuno, wiracarita, hingga relief di bangunan kuno.

Historiografi tradisional di Indonesia menciptakan narasi sejarah yang kaya dan beragam. Sebagian bahkan menjadi rujukan utama untuk penulisan sejarah pada masa sekarang.

Meski akurasinya tidak sama dengan penulisan sejarah modern, historiografi tradisional di Indonesia bisa dipakai untuk memahami perkembangan masyarakat nusantara masa lalu.

Apa yang Dimaksud dengan Historiografi Tradisional?

Historiografi merupakan salah satu metode dalam penulisan sejarah. Menurut Badri Yatim dalam Historiografi Islam (1997), istilah historiografi berasal dari bahasa Inggris, sebagai kombinasi antara 'history' (sejarah) dan 'graphy' (penulisan atau deskripsi).

Merujuk pada penjelasan yang dirumuskan oleh Kuntowijoyo, historiografi bisa dipahami sebagai tahap menuliskan kembali peristiwa masa lalu dalam bentuk catatan sejarah.

Historiografi di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern. Ketiga jenis itu dibedakan berdasarkan rentang waktu historiografi dibuat.

Menurut Hasnawati di Modul Pembelajaran SMA Sejarah (2020), historiografi tradisional di Indonesia merujuk pada penulisan peristiwa sejarah pada era kerajaan Hindu-Budha serta kesultanan Islam memerintah wilayah nusantara.

Historiografi tradisional di Indonesia umumnya berfokus kepada peristiwa-peristiwa besar yang dikisahkan secara kronologis. Historiografi tradisional ini digunakan sebagai dasar para sejarawan memahami kondisi nusantara pada era kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam.

Jika ditarik benang merah, terdapat beberapa karakteristik historiografi tradisional yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia, yakni:

  • Memuat banyak unsur religius dan magis
  • Tidak membedakan secara tegas peristiwa nyata dan khayalan
  • Bersifat istanasentris (terfokus pada peristiwa terkait raja atau kerajaan)
  • Bersifat feodalistis-aristokratis (menyorot kehidupan kaum bangsawan)
  • Bersifat regio-sentris (terfokus pada budaya dan suku bangsa di sebuah kerajaan)
  • Keterangan tentang waktu, nama, hingga kejadian sering kali tidak konsisten.

Contoh Historiografi Tradisional Masa Islam

Historiografi tradisional masa Islam di Indonesia dibuat seiring dengan tumbuhnya banyak kesultanan yang memerintah wilayah nusantara. Historiografi yang ditemukan pada masa ini sering kali mengangkat kisah kerajaan, kepahlawanan, hukum, hingga mitos.

Sebagian besar Historiografi tradisional masa Islam di nusantara disusun dalam berbagai bahasa lokal, seperti jawa kuno, melayu, sunda, bugis, dan banyak lainnya. Tidak jarang pula historiografi tradisional masa Islam ditulis dengan bahasa arab dan persia.

Bentuk historiografi tradisional masa Islam di Indonesia berupa babad, serat, hikayat, dan lain sebagainya.

Contoh historiografi tradisional masa Islam di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Babad Giyanti
  2. Babad Demak
  3. Babad Kraton
  4. Babad Tanah Jawi
  5. Babad Diponegoro
  6. Serat Centhini
  7. Serat Nitisruti
  8. Hikayat Raja-raja Pasai
  9. Hikayat Aceh
  10. Hikayat Sulalatus Salathin
  11. Hikayat Amir Hamzah
  12. Hikayat Hang Tuah
  13. Hikayat Tanah Hitu
  14. Epos Karaeng Tunisombaya Ri Gowa
  15. Hikayat Bacan
  16. Hikayat Ternate
  17. Hikayat Banjar
  18. Babad Ngayogyakarta
  19. Babad Banten
  20. Babad Lombok.

Contoh Historiografi Tradisional Masa Hindu-Buddha

Para sejarawan menemukan banyak contoh historiografi tradisional yang lahir dari masa Hindu-Buddha di Indonesia.

Menurut Harris Iskandar dalam Reportase Sejarah (2017), umumnya jenis historiografi tradisional masa zaman Hindu-Buddha berbentuk kitab keagamaan (tutur), kitab hukum, cerita kepahlawanan (wiracarita), hingga relief.

Salah satu contoh historiografi tradisional masa Hindu-Buddha yang populer adalah kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Hingga kini Negarakertagama menjadi salah satu rumber utama penulisan sejarah tentang Kerajaan Majapahit.

Daftar contoh historiografi tradisional masa Hindu-Buddha di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Babad Parahiangan
  2. Babad Tanah Pasundan
  3. Babad Sriwijaya
  4. Babad Galuh
  5. Kitab Ramayana
  6. Kitab Mahabarata
  7. Kitab Pararaton
  8. Kitab Negarakertagama
  9. Kitab Sutasoma
  10. Kitab Arjunawijaya
  11. Kitab Tantu Panggelaran
  12. Sureq Galigo (I La Galigo)
  13. Kakawin Bharatayuddha
  14. Kitab Suwasit
  15. Kidung Harsa Wijaya
  16. Kidung Panji Wijaya Krama
  17. Kidung Sorandaka
  18. Kitab Arjunawiwaha
  19. Cerita perjalanan hidup Sang Buddha di relief Candi Borobudur
  20. Cerita Ramayana di relief Candi Prambanan.

Baca juga artikel terkait ILMU SEJARAH atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom