Menuju konten utama

Mengenal Jenis-jenis Historiografi dan Penjelasannya

Berikut adalah penjelasan tentang historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern.

Mengenal Jenis-jenis Historiografi dan Penjelasannya
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Historiografi merupakan penulisan sejarah. Berdasarkan periodenya, historiografi terbagi menjadi tiga jenis yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut soal historiografi.

Sejarah Historiografi

Kuntowijoyo dalam Pengantar Ilmu Sejarah (2011), menyebutkan bahwa penulisan sejarah pertama kali ditemukan di Yunani. Namun, penulisannya belum dalam bentuk cerita sejarah melainkan masih dalam bentuk puisi. Tulisan itu ditulis oleh Homer yang menceritakan mengenai Perang Troya tahun 1200 SM.

Akan tetapi, penulisan sejarah pertama yang ditulis dalam bentuk cerita dan dibuat secara objektif, ialah karya Herodotus berjudul The History of Herodotus. Karya itu berisi mengenai peristiwa perang antara Yunani dan Persia yang terjadi pada tahun 478 SM. Pada perjalanan selanjutnya, historiografi terus berkembang di peradaban Eropa hingga sampai ke Indonesia.

Jenis-Jenis Historiografi

  • Historiografi Tradisional

Sugeng Priyadi dalam Historiografi Indonesia (2015:17), menjelaskan bahwa historiografi tradisional adalah karya bersama masyarakat terhadap eksistensinya sebagai identitas dan sekaligus solidaritas.

Sementara Agus Mulyana dan Darmiasti dalam Historiografi di Indonesia (2009: 34-38), menyebutkan bahwa ciri-ciri historiografi tradisional yaitu region–sentries atau kedaerahan, cenderung mengabaikan unsur fakta, adanya kepercayaan tentang kekuatan sakti, percaya sihir yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu, dan religio sentris atau spiritual.

Contoh dari historiografi tradisional dapat dilihat dari babad dan hikayat. Dikutip dari Ensiklopedia Nasional Indonesia (1989), babad merupakan nama yang digunakan di buku cerita sejarah atau kronik dalam tradisi penulisan sejarah suku bangsa. Biasanya, penulis babad merupakan seorang pujangga-pujangga keraton.

Sedangkan hikayat merupakan kesusastraan Melayu yang keseluruhan ceritanya didominasi oleh karya-karya yang bernuansa Islam. Sebagian besar hikayat mengisahkan mengenai kehebatan serta kepahlawanan tokoh-tokoh besar.

  • Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah bangsa-bangsa asing di Indonesia. Sugeng Priyadi menyebutkan bahwa historiografi ini sebagai salah satu warisan historiografi yang tidak dapat diabaikan.

Nursam dalam Membuka Pintu bagi Masa Depan: Biografi Sartono Kartodirdjo (2008), historiografi kolonial menempatkan orang-orang Belanda sebagai pelaku utama atau sejarah orang Belanda di Indonesia sehingga muncul istilah-istilah Nederlandosentrisme atau Belandasentrisme.

Sementara Mohammad Ali dalam Historiografi Indonesia Sebuah Pengantar (1995) menyebutkan historiografi kolonial ditulis oleh sejarawan atau orang-orang pemerintah kolonial yang intinya bahwa yang membuat adalah orang barat.

Pembuatan historiografi ini dimaksudkan sebagai bahan laporan pada pemerintah kerajaan Belanda guna menjadi rujukan untuk menentukan kebijakan pada daerah kolonial.

Beberapa contoh historiografi kolonial, yaitu Indonesian Trade and Society karya Van Leur, Indonesian Sociological Studies karya Schrieke, dan Indonesian Society in Transition karya Wertheim.

  • Historiografi Modern

Historiografi modern muncul setelah adanya historiografi nasional. Historiografi ini diresmikan pada tahun 1957 bertepatan dengan pelaksanaan "Seminar Nasional Sejarah Pertama di Yogyakarta". Hal yang menyebabkan historiografi ini dikatakan modern, karena mengarah kepada studi sejarah kritis.

Kuntowijoyo menyebutkan historiografi baru (Modern) penting dalam penulisan sejarah di Indonesia, karena menulis dan merekonstruksi masa lalu digunakan untuk menjelaskan masa kini dan merancang masa depan. Sehingga, historiografi modern lebih mengedepankan metode dan teori sejarah.

Contoh dari historiografi modern yang terkenal dan masih menjadi rujukan hingga saat ini ialah buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid I – VI.

Baca juga artikel terkait HISTORIOGRAFI atau tulisan lainnya dari Alhidayath Parinduri

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Alhidayath Parinduri
Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Alexander Haryanto