tirto.id - Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Norma kesopanan terbentuk atas kesepakatan bersama dalam perbuatan atau peristiwa.
Dalam masyarakat, norma ini berbeda-beda tergantung perilaku masyarakat yang bersangkutan. Tujuan dari norma ini adalah supaya kita nyaman dalam bermasyarakat dan tidak dikucilkan. Selain itu juga adanya saling menghormati terhadap sesama dan menghargai.
Dikutip dari bukuPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII (2017:38-39), norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan berkelompok.
Sementara itu, lamanRumah Belajar menjelaskan, norma kesopanan sumber asalnya dari pergaulan dan sanksinya berupa dicemoohkan.
Manusia adalah makluk sosial yang mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (bergaul) dalam masyarakat. Hubungan interaksi antar manusia menimbulkan sebuah aturan-aturan yang disepakati tentang mana yang pantas dan perilaku yang tidak seharusnya.
Perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang sebaiknya dihindari. Hal ini yang menjadi awal mula munculnya norma kesopanan.
Norma kesopanan mencakup beberapa beberapa hal yaitu, cara berpakaian, cara berperilaku kepada sesama, cara bertamu ke tempat orang lain, dan lainnya. Apabila seseorang melanggar norma kesopanan maka akan mendapat sanksi sosial antara lain berupa cemooh dan pengucilan atau dijauhkan oleh masyarakat.
Tujuan Norma Kesopanan
Adapun tujuan dari norma kesopanan di masyarakat sebagai berikut:
- Supaya diterima di dalam masyarakat.
- Supaya dapat menghargai sesama mauapun yang lebih tua.
- Supaya bertingkah laku sesuai aturan yang berlaku di masyarakat.
- Diharapkan dapat memahami hakikat kemanusiaan dan etika tata pergaulan.
- Menimbulkan efek yang baik dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Contoh Norma Kesopanan
Adapun contoh nyata dari tindakan norma kesopanan dalam masyarakat sebagai berikut:
- Menghargai sesama maupun yang lebih tua.
- Tidak meludah di sembarang tempat.
- Berusaha tidak menyela pembicaraan orang lain.
- Berpakaian sesuai aturan setempat dan sopan-santun.
- Membantu dalam kegiatan gotong royong di masyarakat.
- Berkata yang baik supaya menyenangkan hati orang lain.
- Selalu menggunakan tangan kanan dalam berbagai hal kecuali memang kidal.
- Memberikan senyum, sapa, dan salam jika bertemu orang lain.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Tidak berbicara dengan volume yang keras kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua.
- Tidak makan sambil berbicara maupun berjalan.
- Memberikan kursi prioritas kepada anak-anak, ibu hamil, dan orang yang sudah lanjut usia pada kendaraan umum.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dipna Videlia Putsanra