Menuju konten utama

20 Contoh Batuan Beku Dalam dan Luar Beserta Ciri-cirinya

Batuan beku dalam dan batuan beku luar terbentuk dari pembekuan magma, tapi lokasinya beda. Berikut daftar 20 contoh batuan beku dalam dan luar. 

20 Contoh Batuan Beku Dalam dan Luar Beserta Ciri-cirinya
Ilustrasi Batu Andesit. foto/IStockphoto

tirto.id - Batuan merupakan suatu materi padat yang terbentuk melalui proses alami dan umumnya terdiri dari satu atau lebih mineral atau mineraloid. Secara geologis, batuan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, salah satunya adalah batuan beku.

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma/lava di bawah atau atas permukaan bumi. Di bawah permukaan bumi, pembekuan magma membentuk bantuan beku dalam atau batuan beku intrusif. Batuan beku dalam disebut juga dengan istilah batuan beku plutonik.

Sementara itu, batuan hasil pembekuan lava di atas permukaan bumi disebut batuan beku luar. Jenis ini disebut juga sebagai batuan beku ekstrusif atau batuan vulkanik.

Penting untuk diingat bahwa batuan secara geologis diklasifikasikan berdasarkan karakteristik seperti komposisi mineral dan kimia, permeabilitas, tekstur partikel penyusun, dan ukuran partikel. Batuan dapat mengalami transformasi dari satu jenis ke jenis lainnya seiring berjalannya waktu, sesuai dengan konsep siklus batuan dalam geologi.

Apa Itu Batuan Beku Dalam dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Batuan beku dalam adalah suatu jenis batuan yang terbentuk pada kedalaman yang signifikan di bawah permukaan bumi, yakni dalam kisaran 15-50 km, akibat proses pembekuan magma.

Magma berupa cairan silikat kental dari larutan silika pijar dan terbentuk secara alamiah, bertemperatur

tinggi (1.500 - 2.5000 C), serta bersifat mudah bergerak. Berada di kerak bumi bagian bawah, magma yang tidak bisa mencapai permukaan akan membeku menjadi batuan beku dalam (intrusif/plutonik).

Dikutip dari Jurnal TEKTRIKA, Vol. 4, No. 1 (2019), proses pembentukan batuan beku dalam melibatkan pendinginan magma dengan tingkat kecepatan yang sangat lambat, bisa mencapai jutaan tahun.

Jenis proses pembentukan batuan ini menghasilkan batuan yang memiliki ukuran besar. Selain itu, batu beku dalam umumnya memiliki tekstur kasar. Komposisi batuan tersusun oleh kristal yang berkembang sempurna.

Batuan beku dalam cenderung lebih kasar dibandingkan batuan beku luar. Batuan beku dalam jarang memperlihatkan struktur vaskular atau memiliki lubang-lubang gas.

Detail ciri-ciri batuan beku dalam atau batuan beku plutonik (batuan beku intrusif) adalah:

  • Batuan beku dalam terbentuk dari pendinginan magma
  • Batuan beku dalam dapat berkomposisi dengan semua jenis magma
  • Batuan beku dalam mengalami proses kristalisasi dalam waktu amat panjang
  • Batuan beku dalam mengalami pembekuan jauh di dalam permukaan bumi
  • Batuan beku dalam memiliki satu tekstur batuan yaitu fanerik
  • Batuan beku dalam bertekstur kristalin
  • Batuan beku dalam bestruktur massif
  • Batuan beku dalam memiliki butiran lebih
  • Batuan beku dalam jarang memperlihatkan struktur visikular (punya lubang-lubang gas).

Apa Itu Batuan Beku Luar dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Batuan beku luar juga disebut sebagai batuan beku ekstrusif atau batuan vulkanik. Batuan beku luar merupakan jenis batuan yang terbentuk dari pembekuan magma/lava di atas permukaan bumi.

Dalam proses pembentukan batuan beku luar, magma mendingin dan mengeras lebih cepat daripada saat terbentuknya batuan beku dalam. Sebab, magma yang mencapai permukaan bumi melalui celah atau letusan gunung api bisa membeku lebih cepat dibandingkan saat lava masih di kedalaman bumi.

Dibandingkan dengan batuan beku dalam, batuan beku luar cenderung memiliki kristalisasi mineral yang kurang sempurna karena proses pendinginannya yang terjadi secara cepat di permukaan Bumi. Sebagai contoh, batu lelehan atau efusif juga termasuk dalam kategori batuan beku luar.

Batuan beku luar yang muncul di sekitar permukaan bumi mengalami pendinginan yang sangat cepat. Hal tersebut berdampak pada tidak adanya waktu untuk pembentukan kristal. Sebagai hasilnya, struktur batuan beku ekstrusif dikategorikan sebagai amorf.

Mengkaji batuan beku luar berguna untuk memperdalam pemahaman atas siklus batuan. Pengetahuan tentang jenis-jenis batuan beku luar dapat dipakai dalam berbagai konteks, seperti penelitian geologi, industri konstruksi, dan memahami aktivitas vulkanis di suatu wilayah.

Adapun ciri-ciri batuan beku luar (ekstrusif) secara umum adalah sebagai berikut:

  • Batuan beku luar memiliki butiran atau komposisi kristal yang halus (amorf)
  • Batuan beku luar memiliki tekstur lebih halus daripada batuan beku dalam
  • Batuan beku luar memiliki banyak chilled di bagian bawah
  • Batuan beku luar memiliki efek bakar di bagian bawah
  • Batuan beku luar memiliki vesikuler amygdalloid di bagian atas
  • Batuan yang dilewati tidak terdeformasi

Contoh Batuan Beku Dalam

Muzani dalam Buku Panduan Identifikasi Batuan (2017) menyebutkan beberapa contoh batuan beku dalam antara lain batu granit, diorite, gabbro, dan peridotit. Sesuai dengan ciri batuan beku dalam, jenis-jenis batuan tersebut memiliki tekstur yang kasar.

Manfaat batu beku dalam dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai bahan bangunan. Batuan beku dalam, seperti granit, diorite, dan gabbro, digunakan menjadi bahan bangunan dasar dan pondasi, biasanya di konstruksi jalan.

Selain manfaat langsung untuk kehidupan sehari-hari, batuan beku dalam juga menjadi sumber daya penting dalam industri pertambangan, konstruksi, hingga produksi bahan bangunan atau hiasan.

Berikut daftar 10 contoh batuan beku dalam:

  1. Granit
  2. Gabbro (gabro)
  3. Diorit (diorite)
  4. Peridotit
  5. Granodiorit
  6. Sianit (syenit)
  7. Dunit
  8. Pegmatit (pegmatite)
  9. Diabas
  10. Adamelit

Contoh Batuan Beku Luar

Masih mengutip Buku Panduan Identifikasi Batuan (2017), banyak contoh batuan beku ekstrusif atau batuan beku luar yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti andesit, obsidian, batu apung, dan basalt.

Batu obsidian sebagai salah satu contoh batuan beku luar memiliki tekstur kaca yang dihasilkan oleh pendinginan sangat cepat, serta basalt yang umumnya ditemukan di daerah vulkanis aktif.

Obsidian merupakan batuan beku amorf yang terbentuk dari pendinginan lava yang terjadi dalam waktu cepat. Batu obsidian sering dimanfaatkan untuk pembuatan alat tajam dan perhiasan.

Contoh bantuan beku luar lainnya, batu apung kerap berguna jadi bahan di industri konstruksi ringan dan sebagai elemen dekoratif. Batu apung termasuk batuan beku ringan, terbentuk dari lava dengan kandungan gas yang tinggi.

Adapun andesit adalah batuan beku luar yang memiliki tekstur antara kasar dan halus. Andesit sering digunakan sebagai bahan konstruksi, terutama untuk pondasi konstruksi jalan.

Contoh batuan ekstrusif terakhir, yakni basalt, umumnya digunakan sebagai bahan bangunan jalan dan campuran beton. Basalt termasuk contoh batuan beku luar berwarna hitam gelap.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini daftar 10 contoh batuan beku luar:

  1. Obsidian
  2. Batu apung atau pumice
  3. Andesit
  4. Basalt
  5. Riolit
  6. Dasit
  7. Trakit,
  8. Breksi vulkanik
  9. Anglomerat
  10. Pitchstone.

Baca juga artikel terkait BATUAN atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom