tirto.id - Dalam aktivitas vulkanisme dapat terjadi salah satu dari dua hal saat magma berusaha menuju permukaan Bumi, yaitu intrusi magma atau ekstrusi magma.
Munculnya gunung berapi tidak lepas dari aktivitas vulkanisme di dalam perut bumi. Vulkanisme adalah peristiwa yang berkaitan dengan naiknya magma dari dalam bumi.
Magma tersusun oleh campuran bebatuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas. Dalam magma juga terdapat gas. Suhu tinggi dan gas ini dapat menimbulkan retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.
Dimulai dari aktivitas magma yang berada di suatu kantong dalam perut bumi (dapur magma), lalu bergerak menuju atas akibat tekanan gas yang besar di tempat tersebut. Jika lokasi dapur magma lebih dalam, maka gerakan magma yang dihasilkan menjadi tambah kuat.
Magma yang tertekan, akan menyusup ke kulit bumi (litosfer) menuju arah permukaan. Menurut laman Sumber Belajar Kemendikbud, jika penyusupan magma itu hanya berada di kulit bumi bagian dalam, disebut dengan intrusi magma. Apabila magma berhasil menyusup sampai ke luar permukaan bumi, dinamakan ekstrusi magma.
Intrusi magma
Intrusi magma adalah terobosan magma pada lapisan-lapisan litosfer, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi.
Mengutip Modul Ramah dengan Alam Geografi Paket C (Kemendikbud 2017), intrusi magma merupakan aktivitas vulkanisme yang tidak sampai menimbulkan erupsi ke luar permukaan.
Saat terjadi intrusi magma, ada beberapa gejala yang mungkin teramati. Misalnya terdengar gemuruh akibat naiknya magma, muncul asap tebal, suhu kawah naik, sumber air mengering, tanaman mendadak layu, dan turunnya hewan-hewan gunung akibat suhu yang memanas.
Sementara itu, intrusi magma dapat mengkibatkan hasil bebatuan seperti berikut:
a. Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dapur magma akibat suhu yang turun melambat.
b. Lakolit, yaitu batuan beku magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas.
c. Sills atau lempeng intrusi, yaitu batuan beku dari magma yang menyusup di antara dua lapisan mendatar. Bentuknya mendatar dan pararel dengan lapisan batuan itu.
d. Dikes atau Gang (korok), yaitu batuan beku hasil intrusi magama yang memotong lapisan batuan.
e. Diatrema, yatu batuan pengisi lubang pipa letusan di atara dapur magma dan kepundan gunung api. Bentuknya menyerupai silinder dan memanjang.
Ekstrusi magma
Ekstrusi mama disebut pula dengan erupsi. Peristiwa erupsi yaitu proses keluarnya magma dari dalam Bumi hingga menuju luar permukaan Bumi. Saat ini terjadi, maka terjadilah letusan gunung api.
Sifat erupsi ada dua yaitu erupsi leleran (efusif) dan ledakan (eksplosif). Ketika terjadi efusif, maka hanya menghasilkan leleran lava di permukaan bumi. Namun jika sudah eksplosif, maka keluar butiran magma yang kemudian menjadi padat (eflata/piroklastika).
Dalam ekstrusi magma, ada tiga macam hasil keluarannya yaitu:
a. Benda cair yang terdiri dari lava, lahar, dan lahar dingin. Lava adalah magma yang meleleh hingga permukaan bumi dan lahar yaitu campuran lava dengan material di permukaan bumi yang membentuk lumpur. Sementara lahar dingin atau lahar hujan adalah aliran lumpur yang terjadi dari eflata yang dihanyutkan aliran air hujan dari lereng gunung.
b. Benda padat. Wujudnya adalah material padat berupa bongkahan batu besar, batu kerikil, dan debu vulkanik.
c. Benda gas atau ekshalasi. Ini adalah material berupa sumber uap air dan zat lemas (N2) yang disebut fumarola, gas asam arang atau CO2 (mofet), dan geyser yaitu air panas yang memancar berkala karena adanya tekanan gas dari dalam bumi.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo