Menuju konten utama

Klasifikasi Batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya dan Contoh

Berikut klasifikasi batuan berdasarkan proses pembentukannya, beserta contoh batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

Klasifikasi Batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya dan Contoh
Penambang menambang batu breksi di Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Batu breksi adalah salah satu contoh batuan sedimen. Senin (19/9/2016). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Klasifikasi batuan berdasarkan proses pembentukannya terdiri atas tiga jenis. Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf (malihan) ialah 3 jenis batuan tersebut.

Batuan adalah sekumpulan mineral yang sudah mengeras (memadat). Dalam proses terbentuknya, batuan mulai tersusun di dalam bumi hingga menjadi unsur dominan di planet kita.

Bahan yang menyusun kerak bumi terdiri dari batuan. Adapun tanah dan bahan lepas lainnya yang terbentuk akibat proses pelapukan kimia maupun mekanis tidak termasuk kategori batuan.

Klasifikasi Batuan Berdasarkan Proses Pembentukannya

Klasifikasi batuan berdasarkan proses terbentuknya terdiri atas batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Khusus batuan sedimen, keberadaannya mendominasi litosfer (kerak bumi). Ada sekitar 66 persen permukaan bumi yang tertutupi oleh batuan sedimen.

Menukil penjelasan dalam buku Batuan (2013) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 3 jenis batuan (beku, sedimen, dan metamorf) saling berhubungan satu sama lain.

Hubungan itu berkaitan dengan proses pembentukannya. Proses ini disebut sebagai siklus batuan. Siklus batuan berawal dari magma di kerak bumi yang mengalir ke permukaan.

Berikut penjelasan tentang klasifikasi batuan berdasarkan proses pembentukannya beserta contoh masing-masing:

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari pendinginan magma atau lava. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa batuan beku merupakan batu yang terbentuk dari magma yang sudah membeku.

Contoh batuan beku ialah batu granit, batu basal, batu diorit, batu sienit, dan batu gabro. Selain itu, contoh batuan beku lainnya meliputi batu andesit, batu rhyolit, batu obsidian, dan batu trachit, serta batu apung.

Batuan granit membentuk sebagian besar dari daratan semua benua. Sementara itu, batuan basal membentuk sebagian besar dasar laut. Menariknya, batuan basal juga bisa ditemukan dalam aliran lava vulkanik.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan beku yang telah mengalami penghancuran akibat tenaga eksogen.

Batuan sedimen bisa terbentuk, semisal karena batuan beku mengalami pelapukan dan pengikisan oleh air atau angin. Proses oksidasi tersebut akhirnya membentuk batuan sedimen.

Contoh batuan sedimen meliputi batu konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, batu breksi, dan batu stalaktit, serta batu lempung.

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan sedimen atau batuan beku yang mengalami perubahan akibat panas dan tekanan.

Sebagai contoh, batu gamping dapat bermetamorfosa menjadi batu marmer, sementara batu pasir bisa berubah jadi batu kurasit.

Selain batu marmer dan batu kurasit, contoh batuan metamorf yang lain ialah batu gneiss, batu sekis, dan batu milonit.

Dalam proses akhir siklus batuan, batuan metamorf bisa kembali menjadi magma. Proses ini dapat terjadi saat batuan sedimen/beku terpapar tekanan yang mengganggu kestabilan komposisinya.

Baca juga artikel terkait BATUAN atau tulisan lainnya dari Rofi Ali Majid

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Rofi Ali Majid
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Addi M Idhom