Menuju konten utama

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar, Tradisional, Campuran, Komando

Apa saja ciri-ciri sistem ekonomi pasar, tradisional, campuran dan komando? Berikut karakteristik, kelebihan, dan kelemahannya.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar, Tradisional, Campuran, Komando
Ilustrasi ilmu ekonomi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ciri-ciri sistem ekonomi pasar, komando, tradisional, dan campuran menjadi pembahasan penting dalam studi perekonomian. Kondisi seperti apakah negara yang menggunakan sistem ekonomi komando, ekonomi pasar bebas, dan campuran?

Mengutip modul terbitan Kemdikbud, sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasikan seluruh aktivitas ekonomi. Kegiatan tersebut berkaitan dengan ekonomi rumah tangga negara, masyarakat, maupun swasta.

Merujuk ulasan Bappenas, setiap negara memerlukan satu sistem ekonomi yang disepakati untuk dikembangkan. Sistem ekonomi menjadi gabungan dari kesatuan berbagai institusi ekonomi yang berlaku di suatu wilayah perekonomian untuk mengatur bagaimana sumber daya didayagunakan dalam pemenuhan kebutuhan.

Dalam Perbandingan Sistem Ekonomi karya Nihayatul Masykuroh (2020:5), terdapat sistem ekonomi pasar (liberal) dan terpusat (komando/sosialis). Selain itu, ada juga sistem ekonomi tradisional dan campuran.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar serta Kelebihan dan Kelemahannya

Disebut juga dengan sistem ekonomi liberal atau pasar bebas, sistem ekonomi pasar adalah sistem yang berlaku jika negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi.

Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sistem yang seluruh kegiatan ekonominya, mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi, diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Sistem Ekonomi Pasar tercipta berdasarkan teori yang dikemukakan Adam Smith (1723 – 1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations yang telah diterbitkan pada 1776. Inti dari teori itu adalah memberikan kebebasan pada individu di setiap sektor ekonomi.

Berikut karakteristik sistem ekonomi pasar, kelebihan, kekurangan, dan contoh negara yang menerapkannya.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

  • Sumber daya ekonomi dimiliki serta diatur swasta secara bebas
  • Terdapat pembagian kelas atau status dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja/buruh dan pemilik modal
  • Adanya persaingan usaha yang ketat dalam kegiatan ekonomi
  • Pemerintah tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam pasar
  • Pemilik modal berhak memiliki sumber produksi.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

  • Setiap individu bebas melakukan kegiatan ekonomi sesuai keahlian dan keterampilannya
  • Masyarakat dapat mengembangkan inisiatif dan kreativitas
  • Terdapat persaingan usaha dalam membuat produksi berkualitas
  • Terdapat efisiensi dan efektivitas karena kegiatan ekonomi berdasarkan prinsip ekonomi.

3. Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

  • Terdapat persaingan tidak sehat karena timbulnya eksploitasi ekonomi oleh pemilik modal
  • Terdapat modal yang terpusat, sehingga menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
  • Terdapat kesenjangan ekonomi karena distribusi pendapatan tidak merata
  • Kebebasan berekonomi mendorong ketidakstabilan perekonomian (rentan kritis)
  • Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)

Banyak negara menggunakan sistem ini dan berhasil meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya secara kapital. Salah satu alasannya adalah memberikan keuntungan bagi negara dan paling sesuai bagi mereka karena sesuai dengan budaya serta latar belakang negara tersebut.

Berikut contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar.

  • Amerika Serikat
  • Jerman
  • Inggris

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional serta Kelebihan dan Kelemahannya

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kepada kebiasaan serta adat istiadat dalam aktivitas perekonomiannya.

Dalam sistem tradisional, keberadaan sumber daya alam sangat dibutuhkan pleh masyarakat guna memenuhi hidup dalam jangka pendek untuk dapat bertahan hidup.

Karena itu, sistem ekonomi tradisional juga didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang diterapkan masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.

Berikut ciri-ciri sistem ekonomi tradisional, kelebihan, kekurangan, dan contoh negaranya.

1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Ekonomi Tradisional

  • Belum terdapat pembagian kerja/ spesialisasi dalam kegiatan ekonomi
  • Menerapkan sistem barter dalam kegiatan perdagangan
  • Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
  • Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
  • Bertumpu pada sector agraris
  • Kegiatan ekonomi terikat pada adat istiadat
  • Alat/ teknologi produksi bersifat sederhana
  • Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
  • Kekayaan alam terutama tanha dan hutan menjadi sumber penghidupan utama.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
  • Tidak ada persaingan tak sehat, karena produksi bukan untuk mencari keuntungan
  • Masyarakat cenderung bertindak juju karena diberlakukannya sistem pertukaran barter
  • Mendorong hubungan kerjasama dan kerukunan antar individu terjalin dengan erat
  • Perekonomian masyarakat cenderung stabil
  • Alam relatif terjaga karena masyarakat cenderung menjaga kelestarian alam.

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup jangka pendek (saat ini)
  • Sulit untuk mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
  • Produktivitas rendah akibat teknologi yang digunakan masih sederhana
  • Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
  • Kualitas barang hasil produksi masih rendah
  • Kegiatan ekonomi tidak ditujukan untuk mencari laba
  • Kegiatan ekonomi tidak untuk meningkatkan taraf hidup
  • Cenderung menolak perubahan sehingga masyarakat kurang berkembang
  • Alokasi sumber daya ekonomi dilakukan secara tidak efisien.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Tradisional

Terdapat beberapa negara yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional. Hal ini dilihat dari beberapa karakteristik dari sistem ekonomi negara tersebut. Negara-negara itu adalah:

  • Afrika Tengah
  • Ethiopia
  • Malawi.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran serta Kelebihan dan Kelemahannya

Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan dari sistem pasar dan komando. Pengertian dari sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang menitikberatkan kepada interaksi antara pemerintah dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.

Jadi, dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah serta swasta berinteraksi untuk memecahkan masalah ekonomi. Dengan begitu, peran pemerintah dan swasta dalam sistem ekonomi campuran diusahakan menjadi seimbang.

Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah mempunyai peran pengawasan dan pengendalian kegiatan perekonomian. Sedangkan swasta diberi kebebasan menentukan kegiatan perekonomian yang diinginkan.

Meski begitu, sistem campuran mencegah penguasaan sumber daya ekonomi secara penuh atas sumber daya vital oleh kelompok tertentu, baik negara maupun swasta.

Ekonomi campuran (mixed economy) juga kerap dikaitkan dengan konsep negara kesejahteraan (welfare state), yang mengombinasikan inisiatif dan kepemilikan swasta dengan tanggung jawab negara untuk mewujudkan kemakmuran sosial.

Berikut ciri-ciri sistem ekonomi campuran, kelebihan, kelemahan, dan contoh negaranya.

1. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran

  • Tatanan ekonomi merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan terpusat
  • Barang modal serta sumber daya vital dikuasai oleh pemerintah
  • Terdapat peran berimbang antara pemerintah dan swasta dalam perekonomian
  • Campur tangan pemerintah dilakukan dengan kebijakan ekonomi sehingga terjadi persaingan yang sehat.

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran

  • Pertumbuhan ekonomi terjaga kestabilannya
  • Inisiatif dan kreativitas bisa berkembang
  • Campur tangan pemerintah dapat meminimalkan monopoli usaha oleh pihak swasta
  • Pemerintah lebih fokus dalam memberdayakan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran

  • Campur tangan pemerintah yang lemah memungkinkan berlakunya sistem ekonomi pasar
  • Campur tangan pemerintah yang terlalu kuat dapat mendekati sistem ekonomi komando
  • Terdapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam
  • Dapat timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) jika pengawasan pemerintah kurang.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Campuran

Banyak negara yang saat ini menganut sistem ekonomi campuran. Sebagian adalah negara bekas anggota non blok berikut.

  • Indonesia
  • India
  • Malaysia
  • Mesir

Infografik SC Ciri Ciri Sistem Ekonomi

Infografik SC Ciri Ciri Sistem Ekonomi. tirto.id/Fuad

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando serta Kelebihan dan Kelemahannya

Sistem ekonomi komando atau terpusat merupakan sistem yang diberlakukan dengan pemerintah menentukan seluruh kebijakan perekonomian. Dalam sistem komando, aktivitas perekonomian di level masyarakat hanya sekadar mengikuti peraturan negara.

Karena itu, sistem ekonomi komando juga didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang ditandai oleh peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengontrol perekonomian.

Encyclopedia Britannica (2007) mendefinisikan Command Economy (ekonomi komando) sebagai sistem ekonomi yang dikelola oleh negara atau pemerintah.

Kata ekonomi komando ini berasal dari bahasa Jerman "Befehlswirtschaft." Istilah lain yang sering dipakai untuk menyebut sistem ekonomi komando adalah ekonomi terencana (planned economy) atau ekonomi terencana secara terpusat (centrally planned economy).

Merujuk artikel yang berjudul "Aspek Insentif, Mekanisme Pengambilan Keputusan dan Koordinasi (Analisis Komparasi Sistem-Sistem Ekonomi)" karya Nafis Irkhami dalam Jurnal Muqtasid (Vol. 6, No. 2, 2015), pemerintah atau negara, yang menerapkan sistem ekonomi komando, mengontrol semua aktivitas ekonomi dan distribusi pendapatan ke masyarakat.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah pemerintah memutuskan segala yang akan diproduksi sekaligus menunjuk perusahaan atau produsen yang akan memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat.

Karakteristik sistem komando tersebut jelas berkebalikan dengan sistem ekonomi pasar yang menaruh kewenangan atas produksi, distribusi dan penentuan harga barang/jasa kepada pemilik modal atau alat produksi (pasar).

Sistem ekonomi komando kerap diterapkan negara sosialis atau komunis. Oleh karena itu, sistem ini sering dikaitkan dengan teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul Das Kapital (1867). Buku ini menjadi salah satu ulasan komprehensif paling awal berisikan kritik menyeluruh terhadap sistem ekonomi kapitalisme atau sistem ekonomi pasar.

Berikut ciri-ciri sistem ekonomi terpusat, kelebihan, kelemahan, beserta contoh negara yang menerapkannya.

1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando

  • Sumber daya ekonomi dikuasai dan dimiliki negara, sehingga hak milik pribadi hampir tidak ada (tidak diakui)
  • Tingkat harga dan tingkat bunga ditentukan oleh pemerintah
  • Kebebasan dalam berekonomi bagi masyarakat sangat terbatas
  • Regulasi ekonomi diatur dan ditetapkan oleh pemerintah
  • Jenis pekerjaan serta pembagian kerja ditetapkan serta diatur oleh pemerintah
  • Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi

2. Kelebihan Sistem Ekonomi Komando

  • Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan, sehingga pasar dalam negeri berjalan dengan lancar (tanpa persaingan).
  • Negara relatif lebih mudah untuk melakukan distribusi pendapatan ke masyarakat.
  • Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan kelangkaan barang. Hal ini karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
  • Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan ekonomi.
  • Program pemerintah cepat terwujud (karena seluruh aktivitas ekonomi dikendalikan negara).
  • Pengendalian serta pengawasan ke semua aktivitas ekonomi lebih mudah dijalankan.

3. Kelemahan Sistem Ekonomi Komando

  • Tidak ada kebebasan untuk berusaha bagi individu
  • Hak milik perorangan tidak diakui
  • Potensi, kreativitas, serta inisiatif masyarakat tidak berkembang. Hal ini dikarenakan segala kegiatan ekonomi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
  • Sering terjadi praktik monopoli yang merugikan masyarakat.
  • Aktivitas ekonomi sangat bergantung pada pemerintah.
  • Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat produksi serta sumber daya.
  • Negara yang menerapkan sistem ekonomi dan mengontrolnya secara penuh.

4. Contoh Negara Penganut Sistem Ekonomi Komando

Setelah keruntuhan Uni Sovyet pada era 1980-an, tidak banyak negara yang menerapkan sistem ekonomi komando. Korea Utara adalah contoh negara yang hingga kini masih menerapkan sistem ekonomi komando.

Baca juga artikel terkait SISTEM EKONOMI atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yuda Prinada