tirto.id - Menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya mengonsumsi makanan tinggi serat, memenuhi kebutuhan air putih, membatasi makanan tinggi lemak, rutin berolahraga, hingga tidak menunda buang air besar.
Umat Islam sebentar lagi akan menjalani ibadah puasa Ramadhan 2024. Puasa adalah ibadah tidak makan, minum, serta segala hal yang membatalkannya mulai terbitnya fajar shodiq (waktu Subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu Magrib).
Menahan makan dan minum bukanlah perkara mudah bagi sebagian orang, terlebih mereka yang memiliki permasalahan di lambung maupun pencernaan secara umum. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan lambung saat puasa.
Apakah Puasa Baik untuk Pencernaan?
Kabar baiknya, puasa membawa banyak manfaat untuk pencernaan manusia selagi dikerjakan dan dipersiapkan dengan tepat. Berikut ini beberapa manfaat puasa bagi pencernaan:
1. Motilitas usus
Berpuasa dalam jangka waktu lama dapat memperlambat motilitas usus. Makanan dan nutrisi akan bertahan lebih lama di sistem pencernaan sebelum berpindah ke usus besar.Motilitas usus yang lambat menyebabkan beberapa bakteri berkembang biak maupun mati. Keadaan tersebut dapat membantu tubuh mengatur nafsu makan dan gula darah lebih efisien serta menurunkan berat badan.
2. Fermentasi serat makanan
Ketika seseorang berpuasa, dimungkinkan terjadi penurunan penyerapan serat makanan. Dalam keadaan tersebut, bakteri usus yang kekurangan serat makanan sebagai sumber energi akan memfermentasi sisa serat.Proses fermentasi yang dilakukan bakteri usus menghasilkan asam lemak rantai pendek yang mendukung kesehatan mikroba. Di sisi lain, proses fermentasi dengan hasil asam lemak rantai pendek memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.
3. Mikroba beradaptasi
Berpuasa menuntut bakteri mikroba di dalam usus beradaptasi untuk bertahan hidup. Adaptasi komposisi mikroba akibat puasa menghasilkan organisme yang lebih efisien menyerap nutrisi dalam usus.Selain dampak positif sebagaimana disebutkan di atas, puasa juga dapat membawa dampak berbahaya bagi kesehatan. Terlebih bagi beberapa orang yang tidak mengonsumsi makanan padat nutrisi sewaktu berbuka dan sahur. Dilansir laman LifeMD, beberapa contoh masalah kesehatan yang dapat muncul akibat lalai dalam memenuhi asupan selama puasa sebagai berikut:
- Sindrom iritasi usus besar
- Penyakit radang usus
- Penyakit celiac
- Penyakit refluks gastroesofageal.
Tips dan Langkah-Langkah Menjaga Kesehatan Pencernaan saat Puasa
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, puasa membawa nilai positif sekaligus negatif apabila tidak diimbangi pemenuhan nutrisi yang cukup. Oleh sebab, diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan tubuh selama berpuasa.
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan selama berpuasa? Bagaimana cara menjaga kesehatan sistem pencernaan? Apa langkah-langkah untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan selama berpuasa? berikut ini akan dibahas mengenai tips menjaga kesehatan pencernaan saat puasa.
Terdapat banyak cara menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa. Berbagai cara tersebut berfokus pada pemenuhan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Artinya, tidak hanya asal makan sebanyak-banyaknya, namun juga memperhatikan asupan yang sebaiknya dipenuhi dan dikurangi.
Tidak hanya itu, aktivitas olahraga juga penting untuk dilakukan. Berikut ini cara menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa:
1. Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat
Mengonsumsi makanan tinggi serat secara cukup sebaiknya dilakukan sewaktu berbuka dan sahur. Makanan tinggi serat mampu mampu memperlambat proses pengosongan lambung lebih dari 6 jam. Alhasil, makanan berserat tinggi akan menjaga kesehatan saluran pencernaan sekaligus mencegah sembelit.2. Memenuhi Kebutuhan Air Putih
Minum air putih tidak kurang dari dua liter dalam sehari sebaiknya dilakukan di malam hari bulan Ramadan. Air adalah berperan penting dalam menjaga kesehatan usus berupa meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrisi.Oleh sebab itu, penting untuk tidak dehidrasi selama berpuasa karena proses pencernaan kekurangan makanan. Memenuhi kebutuhan air yang cukup juga menghindarkan seseorang yang berpuasa terkena sembelit dan sindrom iritasi usus besar.
3. Mengonsumsi Makanan Kaya Probiotik
Mengonsumsi makanan kaya probiotik sebaiknya dilakukan sewaktu berbuka maupun sahur. Makanan kaya probiotik mengandung bakteri sehat yang mendukung dan menjaga fungsi usus. Salah satu makanan kaya probiotik yang mudah ditemukan di sekitar kita adalah tempe.4. Kurangi Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak
Selama berbuka dan sahur, mengonsumsi makanan tinggi lemak sebaiknya dikurangi. Makanan tinggi lemak cenderung sulit dicerna tubuh. Selain itu, makanan tinggi lemak memperlambat kinerja usus mendorong feses menuju rektum.5. Batasi Mengonsumsi Makanan Manis saat Berbuka
Mengonsumsi makanan manis sewaktu berbuka puasa bagus untuk tubuh selama dibatasi. Apabila berlebihan, kadar gula darah akan meningkat sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan saraf dan pembuluh darah.6. Penuhi Kebutuhan Olahraga
Meskipun sedang berpuasa, kebutuhan tubuh akan aktivitas olahraga sebaiknya dipenuhi. Olahraga akan memperlancar sistem pencernaan seperti mengatasi kesulitan buang air besar.Tidak harus olahraga berat, beberapa jenis aktivitas ringan seperti jalan kaki, yoga, senam aerobik, hingga bersepeda santai dapat dipraktikkan.
7. Tidak Menunda Buang Air Besar
Menunda-nunda buang air besar akan membuat feses keras dan sulit keluar. Oleh sebab itu, segera menuju toilet, setelah merasa waktu buang air besar tiba.Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno