Menuju konten utama

Tips Olahraga Saat Puasa: Jenis, Waktu, Durasi, dan Manfaatnya

Jenis olahraga yang disarankan saat puasa Ramadhan di antaranya yoga, jalan kaki hingga
bersepeda.

Tips Olahraga Saat Puasa: Jenis, Waktu, Durasi, dan Manfaatnya
Warga mengayuh sepedanya saat melintas di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Sabtu (27/6/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.

tirto.id - Puasa bukan halangan untuk tetap berolahraga dan melakukan aktivitas fisik seperti biasa. Namun ada beberapa tips olahraga saat puasa yang perlu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami kelelahan, lemas dan bisa tetap bugar serta makin sehat.

Melakukan kegiatan fisik saat sedang puasa menurut tinjauan kesehatan, sangat menguntungkan. Alasannya karena dapat mengoptimalkan kinerja hormon dan meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan begitu resiko penyakit diabetes dapat diminimalisir, lamanIndonesia Baikmelansir.

Lantas, bagaimana caranya agar kegiatan olahraga di saat puasa tetap menyenangkan dan tidak terlalu melelahkan?

Tips Melakukan Olahraga Saat Puasa Agar Tetap Sehat

1. Memilih waktu yang tepat

Memilih waktu yang tepat adalah kunci agar tubuh tidak terlalu lelah setelah berolahraga saat puasa. Dianjurkan untuk mulai melakukan aktivitas fisik tersebut menjelang berbuka atau sebelum sahur.

Sebelum sahur cadangan energi yang akan digunakan untuk berolahraga masih banyak, dan tubuh tidak mengalami dehidrasi parah karena usai berolahraga masih sempat minum untuk menggantikan cairan yang hilang.

Namun, jika berolahraga sebelum sahur tak jarang masih mengantuk dan jika memaksakan diri olahraga dalam kondisi mengantuk bisa berisiko mengakibatkan cidera. Sehingga jika akan melakukan olahraga sebelum sahur pastikan tubuh benar-benar sudah siap dan tidak sedang mengantuk.

Meski begitu, waktu terbaik untuk olahraga ketika sedang puasa adalah sebelum berbuka puasa karena tubuh dapat segera menerima asupan energi baru dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Usai berbuka puasa pun dapat dipilih menjadi waktu untuk olahraga, namun tunggulah hingga makanan sudah selesai dicerna dengan baik.

2. Durasi olahraga saat puasa

Durasi olahraga yang disarankan saat puasa tidak lebih dari 50 menit dalam sehari, untuk menjaga agar tubuh tidak terlalu banyak kehilangan cairan dan kelelahan.

Sepekan sebaiknya juga tak lebih dari lima kali aktivitas fisik dilakukan, tergantung pada kondisi fisik masing-masing. Rekomendasi WHO, total waktu olahraga yang ideal adalah 150 menit per pekan,Unesamelansir.

Olahraga kardio pun sebaiknya dibatasi waktunya hanya dua kali dalam satu pekan, serta tidak dilakukan setiap hari. Jenis olahraga yang melatih kardio dan jantung adalah jogging, jalan cepat dan bersepeda.

Berikan tubuh waktu untukrecoveryatau memperbaiki sel tubuh yang lelah atau rusak saat berolahraga, sehingga tidak dianjurkan melakukan olahraga setiap hari.

Jenis Olahraga yang Disarankan Saat Puasa Ramadhan

Ada beberapa jenis olahraga ringan yang dianjurkan ketika sedang berpuasa, dengan alasan tidak banyak memforsir tenaga dan tidak terlalu banyak menguras cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi.

Jenis olahraga yang disarankan, merujukAntara Newsadalah:

  1. Yoga
  2. Jalan kaki
  3. Bersepeda
  4. Naik turun tangga
  5. Jogging
  6. Senam tai-chi
  7. Sit up dan push up
Tidak disarankan untuk melakukan olahraga renang, karena berpotensi batal puasa akibat masuknya air ke mulut dan hidung.

Manfaat Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Berolahraga saat puasa memberikan beberapa manfaat tersendiri bagi tubuh. Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh:

  1. Proses pembakaran lemak akan terjadi lebih cepat, sebab minimnya cadangan karbohidrat di perut
  2. Menurunkan berat badan
  3. Tubuh akan melakukan peremajaan sel dengan cara menghancurkan sel rusak dan mengganti dengan yang baru (autofagi)
  4. Memperbaiki mood/suasana hati
  5. Memaksimalkan kerja hormon
  6. Menjaga metabolisme tubuh bekerja lebih baik

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari