tirto.id - Penyajian laporan keuangan dalam siklus akuntansi menurut PSAK 201, terdapat salah satu komponen berupa laporan perubahan modal atau ekuitas. Lantas, bagaimana cara menghitung laporan perubahan modal, rumus, dan contohnya?
Sebelum berbicara jauh tentang perubahan modal yang dimaksud, siklus akuntansi punya peran penting lantaran menampilkan perhitungan perubahan per periode tertentu. Dalam satu siklus, laporan keuangan dibuat dalam jangka waktu satu tahun mulai bulan Januari.
Laporan keuangan ini dihasilkan oleh sejumlah langkah, termasuk cara menghitung perubahan modal yang menunjukkan berkurang atau bertambahnya nominal. Berikut penjelasan definisi perubahan modal, tujuan, unsur, komponen, dan contoh rumusnya.
Apa Itu Laporan Perubahan Modal?
Dalam buku digital Praktikum Komputer Akuntansi Berbasis Ms. Excel, laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyuguhkan perubahan modal dalam suatu periode. Perubahan ini bisa terjadi lantaran ada laba, rugi, dan prive.
Laba dimasukkan sebagai tambahan modal, namun bisa juga dipengaruhi penambahannya oleh komponen lain. Sementara perubahan yang berkurang bisa disebabkan oleh kerugian sekaligus faktor lain, termasuk prive.
Cara menghitung laporan perubahan modal jika tidak ada prive berarti tidak ada pengambilan dari pemilik perusahaan atas modalnya. Adapun pertambahan atau pengurangan dalam laporan perubahan modal akan difinalisasi sebagai modal akhir.
Tujuan Laporan Perubahan Modal
Cara membuat laporan perubahan modal kerja dapat diterapkan demi tujuan-tujuan tertentu. Ekuitas yang tercatat ini dibuat sebagai wujud pemenuhan terhadap kewajiban akuntansi, perencanaan, hingga penilaian performa.
Berikut daftar tujuan laporan perubahan modal beserta penjelasannya.
1. Wujud Kepatuhan
Ada beberapa lembaga keuangan yang mewajibkan perusahaan untuk melaporkan kondisi keuangannya per periode. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, laporan keuangan juga terdiri dari laporan perubahan modal.2. Mempersiapkan Rencana
Berbagai perubahan yang terjadi, baik berkurang maupun bertambahnya modal, bisa digunakan sebagai dasar perencanaan keuangan. Dengan mengetahui perubahan modal yang terjadi, perusahaan pun bisa menentukan langkah paling efisien.3. Wujud Transparansi
Laporan keuangan biasanya dibagikan oleh perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk perubahan modal. Tujuan transparansi atau keterbukaan diterapkan demi menginformasikan kepada investor maupun calon penanam modalnya.4. Menilai perkembangan maupun penurunan
Investor tentu tidak akan secara ugal-ugalan menanam modal mereka di suatu perusahaan. Laporan perubahan modal bisa menjadi bahan pertimbangan mereka, kemudian jadi penilaian performa bagi perusahaan itu sendiri.5. Dasar penentu keputusan perusahaan
Berbagai kebijakan perusahaan, baik secara prosedur dan transaksi, ditentukan dengan seberapa besar modal mereka. Oleh sebab itu, penetapan keputusan ini butuh informasi yang rinci terkait perubahan modalnya.Unsur-Unsur dalam Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Ada sejumlah unsur dalam laporan perubahan modal yang perlu diketahui oleh pelaku akuntansi seluruh perusahaan. Berikut daftar unsur yang ada di dalam salah satu komponen laporan keuangan tersebut.
1. Laba bersih
Laba bersih merupakan keuntungan penuh yang diperoleh perusahaan dagang atau jenis lainnya. Perlu diperhatikan bahwa laba bersih muncul setelah pendapatan kotor dikurangi pajak penghasilan dan modal tertentu.2. Pembagian keuntungan kepada pemegang saham
Istilah dividen kerap dipergunakan dalam ekonomi untuk menunjukkan keuntungan yang dibagi-bagi kepada para pemegang saham. Seseorang yang nominal sahamnya lebih besar akan memeroleh uang lebih banyak pula.3. Laba tidak dibagi awal periode
Berbeda dari dividen, laba tidak dibagi awal periode bersifat tetap masuk sebagai pertambahan modal dan tidak diberikan kepada pemegang saham. Oleh sebab itu, perhitungannya di laporan perubahan modal bisa menambah jumlahnya.4. Laba tidak dibagi akhir periode
Keuntungan perusahaan juga ada yang tidak dibagi pada masa akhir siklus akuntansi laporan keuangan. Nominal dimasukkan pula sebagai penambah jumlah modal atau modal utama perusahaan yang memerolehnya.Komponen dalam Laporan Perubahan Modal
Cara menghitung perubahan modal perusahaan adalah menambah atau mengurangi berbagai komponen yang ada di dalamnya. Lantas, apa saja komponen yang ada dalam laporan perubahan modal?
Berikut ini daftar komponen yang bisa dicatat dalam laporan perubahan modal.
1. Modal awal
Modal awal merupakan saldo pertama modal perusahaan ketika awal periode. Angka ini terlampir dalam catatan posisi keuangan periode sebelumnya.2. Laba dan rugi
Laba merupakan berbagai keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dari aktivitas bisnisnya. Sementara rugi menyuguhkan pengurangan modal akibat mengalami penurunan transaksi atau masalah lainnya.3. Investasi pemilik
Pemilik bisa menyetorkan dana kepada perusahaan atas nama pribadi untuk menambah jumlah modal. Dengan begitu, investasi dari pemilik akan menjadi penambah modal.4. Pemakaian pribadi (prive)
Cara menghitung perubahan modal tanpa prive dilakukan ketika pemilik perusahaan tidak menggunakan modal perusahaan untuk transaksi pribadi. Dengan begitu, berbagai pemakaian pribadi yang dikodekan dengan 302 dalam akuntansi ini mesti tercatat pula.5. Laba bersih
Pendapatan bersih perusahaan harus dicantumkan sebagai keuntungan yang sudah terkena pajak maupun keperluan lain. Keuntungan bersih ini didata di dalam laporan perubahan modal sebagai pertambahan.6. Koreksi kesalahan atas periode sebelumnya
Berbagai evaluasi dari kesalahan-kesalahan pada periode sebelumnya harus dituliskan pula dalam laporan perubahan modal. Kemudian dicantumkan juga bentuk penyesuaian untuk menutupi kesalahannya.7. Perubahan kebijakan akuntansi
Berbagai kebijakan akuntansi yang dibuat perusahaan bisa memengaruhi laporan perubahan modal. Oleh sebab itu, perlu disajikan perubahan aturan yang dilakukan perusahaan terkait untuk perbandingan.8. Dividen
Dalam PSAK 1, dividen yang diakui serta jumlah per lembar sahamnya wajib disertakan dalam laporan perubahan modal. Pembagian keuntungan ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan modal berkurang.9. Saldo yang dimasukkan kembali
Saldo ini mencakup laporan perubahan modal yang disuguhkan kepada para pemegang saham. Tepatnya ketika awal periode, pasca dilakukan langkah penyesuaian siklus akuntansi terkait.10. Perubahan
Sebagai penutup, berbagai macam perubahan yang terjadi harus dilaporkan dalam laporan perubahan modal.Rumus Perubahan Modal Perusahaan Dagang
Berhubungan dengan berbagai macam komponennya, cara menghitung laporan perubahan modal terdiri atas dua rumus. Jika perusahaan dagang dapat saldo laba atau untung, Anda bisa menggunakan rumus berikut.
Cara menghitung penambahan modal dalam laporan perubahan modal adalah:
Modal Akhir = Modal Awal + (Laba Bersih – Prive)
Seandainya perusahaan mengalami saldo rugi, maka rumus yang dipakai adalah:
Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi bersih + Prive)
Lantas, bagaimana cara menghitung laporan perubahan modal tanpa prive? Berikut ini rumus seandainya saldo laba.
Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih
Jika perusahaan mengalami saldo rugi tanpa prive, rumus yang digunakan adalah:
Modal Akhir = Modal Awal – Rugi Bersih
*Penambahan modal bisa dipengaruhi komponen lain sebagaimana tertera dalam penjelasan di atas, begitu juga perubahan yang mempengaruhi pengurangannya.
Simulasi Contoh dan Cara Menghitung Perubahan Modal Dagang
Untuk memahami secara lebih jelas cara menghitung laporan perubahan modal, Anda bisa memantau contoh kasus di bawah ini.
Perusahaan A yang bergerak di bidang perdagangan teknologi berhasil mendapatkan laba bersih sebanyak Rp100.000.000. Sementara perusahaan tersebut hanya memunyai modal awal sebanyak Rp500.000.000 pada awal periode.
Adapun keuntungan tersebut digunakan oleh pemilik bernama Junaedi untuk keperluan pribadinya, senilai Rp50.000.000. Oleh sebab itu, perusahaan yang dimilikinya ini mengalami pengurangan jumlah modal.
Lantas, bagaimana cara menghitung laporan perubahan modal perusahaan A?
Modal Akhir = Modal Awal + (Laba Bersih – Prive)
Modal Akhir = Rp500.000.000 + (Rp100.000.000 – Rp50.000.000)
Modal Akhir = Rp500.000.000 + Rp50.000.000
Modal Akhir = Rp550.000.000
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno