Menuju konten utama

Mengenal Nilai Aktiva Bersih Reksadana & Cara Menghitung NAB

Apa itu Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana dan bagaimana cara menghitungnya? Simak ulasan lengkapnya berikut!

Mengenal Nilai Aktiva Bersih Reksadana & Cara Menghitung NAB
Rreksadana Pasar Uang. foto/istockphoto

tirto.id - Meski masih menjadi investor pemula dalam reksadana, seseorang perlu rutin melakukan analisis pada nilai investasinya. Hasil analisis tadi dapat tergambar dalam NAB reksadana. Jadi, NAB reksadana adalah gambaran nyata atas nilai investasi reksa dana.

Bagi investor reksa dana, keberadaan NAB sangat penting. Nilainya akan dihitung setiap hari mengikuti periode atau hari perdagangan di bursa efek atau hari bursa.

Untuk lebih memahami definisi hingga cara menghitung NAB reksadana, simak penjelasan lengkapnya berikut.

Apa Itu NAB Dalam Reksa Dana?

Apa kepanjangan dari NAB? NAB adalah kependekan dari Nilai Aktiva Bersih. Dalam istilah bahasa Inggris, NAB disebut Net Asset value (NAV).

Nilai Aktiva adalah nilai bersih investasi setelah dikurangi berbagai kewajiban atas aset, termasuk biaya operasional.

Adapun Nilai Aktiva Bersih adalah sebutan umum untuk nilai aktiva dari dana investasi, dan umumnya dipakai dalam reksadana.

Terdapat 2 istilah umum yang perlu dipahami terkait topik ini, yakni NAB reksadana dan NAB per unit. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengertian NAB Reksadana

Secara sederhana, NAB reksadana adalah nilai bersih dari masing-masing produk reksa dana. Secara lebih jelas, pengertian NAB reksadana adalah harga portofolio suatu produk reksa dana yang sudah dikurangi biaya operasional investasi dan kewajiban lainnya.

Maka dalam konteks reksadana, pengertian NAB merujuk pada nilai total aset pada suatu reksa dana yang sudah bersih dari biaya lain, seperti kewajiban, beban, dan operasional di investasi.

Karena mencerminkan nilai bersih dari investasi, NAB reksadana dapat menggambarkan harga wajar dari tiap unit reksadana. Itu kenapa ada istilah NAB per unit di reksa dana.

2. Pengertian NAB per Unit

NAB per unit adalah nilai bersih dari investasi di setiap unit reksadana yang dimiliki oleh investor. Harga suatu unit reksadana bisa berubah-ubah karena NAB dihitung saban hari.

NAB reksadana dapat berubah tiap hari karena investasi pasar modal memang bisa naik-turun. Perubahan ini mungkin dipengaruhi dinamika transaksi jual-beli produk reksadana, harga pasarnya, hingga jumlah dana investor yang dikelola.

Fluktuasi NAB per unit menggambarkan kenaikan maupun penurunan kinerja investasi di suatu produk reksa dana. Jika NAB per unit naik, artinya kinerja investasi membaik serta mendatangkan keuntungan bagi investor reksa dana.

3. Fungsi NAB per unit

Ada beberapa fungsi NAB per unit. Pertama, NAB per unit dapat menentukan jumlah unit yang akan didapatkan investor saat membeli sebuah produk reksadana.

Unit reksadana merupakan satuan yang menunjukkan nilai kepemilikan investor di suatu reksadana. Jumlah unit memperlihatkan proporsi kepemilikan investor di portofolio setiap produk reksadana.

Ketika investor beli produk reksadana, nilai investasinya akan dibagi dengan NAB per unit saat traksansi berlangsung. Hasil pembagiannya ialah jumlah unit reksadana yang dimiliki oleh investor.

Kedua, NAB per unit berguna untuk mengukur kinerja produk reksadana. Hal ini karena perubahan NAB per unit reksadana bisa naik-turun, bahkan tiap hari. Naik-turunnya NAB per unit otomatis menggambarkan kenaikan dan penurunan nilai investasi.

Ketiga, NAB per unit berfungsi menjadi dasar analisis investor terhadap perkembangan nilai investasinya. Analisis terhadap perkembangan NAB per unit dapat menjadi bahan pertimbangan untuk keputusan investasi ke depan.

Hanya saja, perlu dicatat, NAB tinggi belum tentu menunjukkan kinerja positif karena bisa jadi itu hanya karena produk reksadana sudah lama dijual. Investor pemula sebaiknya menilai kinerja produk dengan mencermati pertumbuhan NAB reksadana dari waktu ke waktu. Ini artinya fokus analisis pada growth (perkembangan) daripada nilai final NAB di satu waktu.

Keempat, NAB per unit menunjukkan data akurat tentang nilai yang wajar dari investasi dalam suatu produk reksa dana pada periode tertentu.

Cara Mengetahui NAB Reksa Dana

Investor yang akan membeli suatu produk reksa dana, bisa menjadikan NAB sebagai tolok ukur untuk menilai potensi keuntungan dari investasinya. Bagaimana NAB dihitung?

Semua dana yang sudah terkumpul dan diinvestasikan pada produk reksa dana, nantinya akan keluar nilai NAB-nya. Lantas, siapa yang mengeluarkan NAB?

Pihak yang menginformasikan NAB reksa dana adalah Manajer Investasi (MI). Informasi ini dirilis oleh MI usai bank kustodian menghitungnya pada setiap akhir sesi perdagangan harian.

Contohnya saat manajer investasi mengalokasikan pada reksa dana saham, nilai saham pada portofolio produk ini akan dikurangi dengan biaya layanan untuk menemukan NAB secara periodik mengikuti hari bursa.

Investor bisa mengecek data NAB reksadana di berbagai media yang disediakan Manajer Investasi. Statistik perkembangan NAB reksa dana juga tersedia di laman OJK RI, seperti pasarmodal.ojk.go.id dan reksadana.ojk.go.id.

Cara Menganalisis NAB Reksa Dana

Investor sangat disarankan untuk menganalisis NAB sebelum membeli unit penyertaan di produk reksa dana. NAB dapat digunakan sebagai panduan untuk memperoleh informasi terkait potensi pendapatan investasi.

Cara menganalisis NAB yaitu membandingkan NAB reksa dana terkini, dengan NAB awal pada waktu investor membeli unit penyertaan. Dari situ akan diketahui kinerja reksa dana antara memberikan keuntungan atau justru sebaliknya.

Investor juga bisa menghitung NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan). Caranya dengan membagi nilai NAB reksadana dengan jumlah unit penyertaan dari semua investor pada produk reksa dana tertentu. Lalu melihat data perkembangan nilainya.

Analisis NAB reksadana sebaiknya dilakukan tiga bulan sekali. Investor akan mengetahui performa dari produk reksa dana yang sudah dibeli yang sedang diincar.

Analisis lebih intens diperlukan ketika terjadi peristiwa atau fenomena yang berhubungan dengan ekonomi dan investasi. Contoh kondisi itu saat terjadi kenaikan di pasar saham, perubahan tingkat suku bunga, market crash, dan sebagainya.

Isu-isu terkait ekonomi ini membuat fluktuasi di pasar bursa. Akibatnya, NAB reksa dana juga sangat mungkin ikut berubah. Dengan mengetahui dan menganalisis NAB seperti ini, investor bisa membuat keputusan yang tepat terkait investasi yang dilakukan.

Contoh Cara Menghitung NAB Reksa Dana

Bagaimana cara NAB dihitung? Cara menghitung NAB reksadana bisa dilakukan jika data besaran modal yang diinvestasikan di suatu produk reksa dana tersedia. Kemudian, nilai modal itu dibagi dengan NAB Unit Penyertaan.

Sejumlah simulasi contoh cara menghitung NAB reksadana sebagai berikut:

1. Contoh cara menghitung NAB reksadana (pertama)

Untuk menentukan NAB per Unit (NAB/UP), total dana reksadana (AUM) dibagi dengan total unit yang beredar.

Sebagai contoh, Anda ingin berinvestasi Rp5 juta di sebuah produk reksadana dengan NAB per unit Rp1.594,26 tanpa biaya pembelian.

Maka, hitungan unit penyertaannya adalah: Rp5.000.000 ÷ Rp1.594,26 = 3.136,25 unit.

Apabila sebulan kemudian NAB reksadana itu naik menjadi Rp2.000 per unit, nilai investasi Anda: 3.136,25 unit × Rp2.000 = Rp7.740.480.

Jika tidak ada biaya penjualan, nilai bersih yang Anda dapatkan adalah Rp7.740.480.

2. Contoh cara menghitung NAB reksadana (Kedua)

Misalnya investor A memiliki dana Rp5.000.000 dan diinvestasikan ke reksa dana. Saat ini nilai NAB/UP reksa dana tersebut Rp3.000. Dengan modal Rp5.000.000 itu, diperoleh unit penyertaan sebanyak:

5.000.000 / 3.000 = 1,666,6 unit penyertaan.

Seiring berjalannya waktu, misalnya 1 tahun, NAB/UP produk reksa dana yang dibeli tadi bertambah menjadi Rp4.500. Dengan data ini, investor bisa menghitung imbal balik dari investasinya sebagai berikut:

4.500 x 1,666,66 unit penyertaan = Rp7.500.000

Artinya, jika setelah setahun berinvestasi, investor akan menjual unit penyertaan reksa dana miliknya, ia akan untung Rp2.500.000 (Rp5000.000 - Rp7.500.000).

3. Contoh cara menghitung NAB eksadana (Ketiga)

Jika Anda akan berinvestasi di sebuah produk reksadana yang mempunyai nilai total aset bersih Rp20.000.000.000 dengan 2.000.000 unit penyertaan yang beredar, penghitungannya sebagai berikut:

NAB per unit = Total Aset Bersih Reksa Dana / Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar.

NAB per unit = Rp20.000.000.000 / 2.000.000

NAB per unit = Rp10.000

Nilai NAB per unit reksadana tersebut sebesar Rp10.000.

Baca juga artikel terkait REKSADANA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom