Menuju konten utama

Apa Itu Reksadana Campuran? Ini Jenis-Jenis & Keuntungannya

Berikut ini penjelasan tentang reksadana campuran, jenis-jenis, keuntungan, dan risiko reksadana campuran.

Apa Itu Reksadana Campuran? Ini Jenis-Jenis & Keuntungannya
Reksadana. foto/istockphoto

tirto.id - Salah satu instrumen investasi yang cukup menguntungkan adalah reksadana. Dengan reksadana para investor pemula bisa melakukan investasi yang minim resiko dan tidak membutuhkan modal relatif besar.

Salah satu jenis reksadana yang bisa dipilih sebagai instrumen investasi adalah reksadana campuran. Jenis reksadana ini memiliki portofolio yang instrumennya beragam, mulai dari saham, obligasi, deposito, dan pasar uang.

Bagi Anda yang ingin memulai investasi dengan reksadana, ada baiknya memahami salah satu jenis reksa dana ini.

Pada bagian berikut, akan dijabarkan pengertian reksadana campuran, termasuk jenis dan keuntungannya bila memilih instrumen ini sebagai alat investasi.

Apa yang Dimaksud Reksadana Campuran?

Sebelum mendalami pengertian reksadana campuran, perlu diketahui dulu pengertian dari reksadana itu sendiri.

Reksadana sejatinya adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum bernama Manajer Investasi. Oleh Manajer Investasi, dana masyarakat itu kemudian diinvestasikan dalam bentuk surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Lantas, reksadana terdiri dari apa saja?

Secara umum reksadana terbagi menjadi empat, yaitu:

  • Reksadana pasar uang (money market fund)
  • Reksadana pendapatan tetap (fixed income fund)
  • Reksadana campuran (balance mutual fund)
  • Reksadana saham (equity fund)

Kemudian, dari berbagai jenis reksa dana tersebut, salah satu yang bisa jadi pilihan bagi para investor pemula adalah reksa dana campuran. Lalu, apa yang dimaksud dengan reksa dana campuran?

Reksadana campuran adalah jenis reksa dana yang bisa jadi pertimbangan para investor moderat maupun konservatif untuk dijadikan instrumen investasi.

Jenis reksa dana ini punya fleksibilitas yang tinggi, sehingga investor bisa dengan mudah berpindah dari satu instrumen ke instrumen lain, sesuai dengan kondisi pasar.

Reksa dana campuran akan mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi, seperti instrumen saham, obligasi, maupun pasar uang. Selain itu, komposisi reksa dana campuran ini terdiri dari instrumen investasi berbentuk saham yang dikombinasikan dengan obligasi.

Tujuan dari investasi dengan reksa dana campuran ini adalah untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksa dana pendapatan tetap.

Namun, secara umum, pada reksa dana campuran, Manajer Investasi akan mengalokasikan sebagian besar dana pada instrumen saham sebesar 50-70 persen. Kemudian sisanya baru ditempatkan pada obligasi maupun pasar uang.

Sementara itu, bagi yang lebih nyaman berinvestasi secara syariah, reksa dana juga menawarkan reksadana syariah, termasuk reksadana syariah campuran.

Kemudian, apa itu reksadana syariah campuran?

Reksa dana syariah campuran adalah salah satu jenis reksa dana yang menawarkan alokasi dana investasi gabungan, yang terdiri dari beragam instrumen efek syariah yang dapat berbentuk saham maupun obligasi.

Idealnya, reksa dana syariah jenis ini terdiri dari 0–20% pasar uang, 1–79% obligasi, dan 1–79% saham sesuai manajemen aset.

Investasi reksa dana syariah campuran ini pada efek ekuitas berpendapatan tetap dan pasar uang dalam negeri dengan jumlah tidak melebihi 79% nilai aktiva bersih.

Jenis-Jenis Reksa Dana Campuran dan Risikonya

Sebelum memutuskan berinvestasi pada reksadana campuran, Anda harus harus tahu jenis-jenis dari reksa dana campuran dan risikonya.

Dengan mengetahui jenis-jenis reksadana campuran, Anda bisa membeli sesuai profil risiko dan jangka waktu investasi sesuai tujuan awal. Berikut beberapa jenis reksa dana campuran yang bisa dipilih sebagai instrumen investasi:

1. Reksa Dana Campuran Agresif

Reksadana campuran ini mengalokasikan lebih banyak investasinya ke instrumen saham dibandingkan instrumen pasar uang. Jenis reksadana campuran ini juga pendapatan tetap. Jadi, reksadana ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko agresif.

2. Reksa Dana Campuran Moderat

Jenis reksadana campuran ini mengalokasikan investasinya dengan relatif seimbang. Jadi, dana investor akan dialokasikan pada instrumen pasar uang dan instrumen pendapatan tetap, termasuk pada saham dengan persentase relatif seimbang.

3. Reksa Dana Campuran Konservatif

Jenis reksa dana campuran ini cocok untuk investor pemula maupun investor dengan tipe konservatif. Mengapa demikian? Pada jenis reksa dana campuran ini, dana investasi lebih banyak dialokasikan pada instrumen pasar uang. Investor juga akan mendapatkan pendapatan tetap dibandingkan dari investasi saham.

Namun, reksadana campuran ini tidak bebas risiko. Berikut beberapa risiko reksa dana campuran yang bisa jadi alat pertimbangan Anda:

1. Harga bisa fluktuatif

Reksadana campuran masih memiliki eksposure pada saham, ini artinya, harga reksadana campuran bisa fluktuatif karena dipengaruhi oleh kondisi pasar saham. Jika pasar saham mengalami penurunan, maka nilai investasi reksadana campuran juga bisa turun.

2. Portofolio dapat terkena dampak suku bunga

Bagian portofolio yang diinvestasikan dalam obligasi atau instrumen pasar uang dapat terkena dampak perubahan suku bunga. Jika suku bunga naik, maka harga obligasi cenderung turun dan mempengaruhi nilai portofolio.

3. Manajer Investasi sulit mencairkan aset

Jika banyak investor melakukan penarikan dana dalam waktu bersamaan, ada kemungkinan Manajer Investasi akan kesulitan mencairkan aset. Selain itu, bila kondisi pasar tidak stabil, Manajer Investasi juga akan kesulitan mencairkan aset.

4. Sangat tergantung pada kemampuan Manajer Investasi

Reksadana campuran ini sangat tergantung pada kemampuan Manajer Investasi, khususnya dalam mengalokasikan dan mengelola portofolio investasi. Bila Manajer Investasi mengambil keputusan yang kurang tepat dalam memilih aset, maka hasil investasi dapat terpengaruh.

5. Tidak cocok untuk investasi jangka pendek

Karena ada risiko akan berkurang, maka ada instrumen investasi ini kurang cocok untuk investasi jangka pendek. Anda harus bersabar menunggu waktu yang lebih lama untuk meningkatkan keuntungan.

6. Ada risiko kredit

Dengan berinvestasi reksadana campuran, Anda bisa saja mengalami kemungkinan gagal bayar bunga obligasi. Ini adalah risiko yang umum terjadi ketika Anda berinvestasi secara terpisah.

Setelah mengetahui berbagai jenis investasi reksa dana campuran, termasuk risikonya, lalu apa keuntungan reksa dana campuran?

Keuntungan Menggunakan Reksa Dana Campuran

Berbagai keuntungan menggunakan reksadana campuran yang bisa jadi bahan pertimbangan untuk memilih instrumen investasi adalah:

1. Imbal hasil cukup tinggi

Reksa dana campuran menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap (RDPT). Ini dikarenakan reksadana campuran berisi saham, obligasi, dan pasar uang.

2. Risiko lebih rendah dibanding reksa dana saham

Komposisi portofolio dalam reksa dana campuran lebih fleksibel dibandingkan dengan reksa dana saham. Selain itu, reksa dana saham memiliki risiko lebih rendah dibandingkan reksa dana saham. Oleh karena itu, bila Anda belum berani berinvestasi saham tapi ingin memperoleh keuntungan optimal dalam jangka panjang, reksa dana campuran bisa jadi pilihan yang pas.

3. Instrumen investasi menyesuaikan kondisi pasar

Reksadana campuran terdiri dari berbagai instrumen, oleh karena itu Anda lebih mudah menyesuaikan dengan kondisi pasar. Jadi, ketika saham sedang turun, Anda bisa fokus melakukan investasi pada produk pasar uang atau obligasi, dan sebaliknya. Begitu juga sebaliknya.

4. Tidak perlu analisa mendalam

Reksadana campuran tidak memerlukan analisa mendalam. Mengapa demikian, karena investor dibantu oleh Manajer Investasi yang berpengalaman mengelola dana. Anda juga bisa secara berkala memeriksa portofolio investasi melalui Fund Fact Sheet (FFS) yang dikirimkan oleh Manajer Investasi.

5. Bisa dicairkan kapan saja

Jangka waktu reksadana campuran untuk investasi sebaiknya 3-5 tahun. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Ketika Anda membutuhkan dana investasi segera, reksa dana campuran ini juga bisa dicairkan dengan mudah.

Setelah melakukan penjualan instrumen investasi, Anda akan menerima dana tersebut paling lambat tujuh hari kerja.

6. Modal terjangkau

Reksadana campuran tidak membutuhkan modal terlalu besar. Jadi, reksa dana campuran ini cocok untuk investor pemula yang baru ingin investasi.

Baca juga artikel terkait REKSADANA atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno