Indeks Suku Bunga

Kebijakan pelonggaran moneter ini akan tetap mempertimbangkan stabilitas nilai tukar dan inflasi agar keseimbangan ekonomi terjaga.

Pemangkasan suku bunga saat ini merupakan terendah dalam tiga tahun terakhir sejak 2022.

Dengan biaya bunga yang lebih ringan, ruang untuk pengelolaan arus kas menjadi lebih longgar.

Simpanan individu yang mendapat special rate mencapai Rp424,55 triliun per Agustus 2025—porsi signifikan dari total DPK.

Suku bunga deposito satu bulan yang hanya turun tipis 16 bps, dari 4,81 persen pada awal tahun menjadi 4,65 persen per Agustus 2025.

Keputusan ini sejalan dengan tetap terjaganya prakiraan inflasi serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Penurunan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed dinilai bikin imbal hasil surat utang atau obligasi kian menarik.

Bank Mandiri melihat kemungkinan suku bunga BI akan berada di bawah level proyeksi 5 persen.

Selain arah kebijakan BI, transmisi bunga kredit BMRI dipengaruhi pula oleh kondisi likuiditas industri hingga struktur biaya dana.

BI sebut bunga kredit baru di segmen korporasi, komersial, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah turun.

Penurunan suku bunga ke depan akan mempertimbangkan dua faktor utama: inflasi inti tetap rendah dan adanya output gap dalam perekonomian nasional.

BI berkomitmen terus dorong penyaluran kredit dan pembiayaan, termasuk melalui kebijakan makroprudensial yang longgar serta sinergi dengan KSSK.

Keputusan BI pertahankan suku bunga akan mempertimbangkan kondisi perubahan pasar global, risiko geopolitik, dan lainnya.

Efektivitas kebijakan moneter BI sangat bergantung pada kecepatan perbankan dalam mentransmisikannya.

Meski begitu, keputusan The Fed menahan suku bunga acuan diwarnai perdebatan.

Untuk mendorong pertumbuhan kredit bank, sejak tahun lalu Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali.

Langkah ini sejalan dengan membaiknya prospek inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap berada dalam kisaran sasaran 2,5 ±1 persen.

Suku bunga acuan cenderung bertahan di level yang cukup tinggi, meski kondisi ini mendorong harga berbagai macam komoditas mengalami kenaikan.

BI tegaskan kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus dijalankan.

Dengan demikian, tingkat bunga penjaminan rupiah di bank umum menjadi 4,00 persen dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) menjadi 6,50 persen.