tirto.id - Waktu pelaksanaan ibadah haji sebenarnya tidak terlalu lama pada agenda intinya. Lalu, berapa lama lama ibadah haji dilaksanakan semenjak jemaah memulai niat untuk ihram?
Haji merupakan rukun Islam yang terakhir. Setiap jemaah yang memiliki kemampuan mengadakan perjalanan ke tanah suci dan siap secara fisik dan mental, memiliki kewajiban melaksanakannya dengan segera. Kewajiban berhaji dinyatakan Allah melalui firman berikut:
"Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, [di antaranya] Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya [Baitullah], maka amanlah dia. [Di antara] kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, [yaitu bagi] orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari [kewajiban haji], maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu pun] dari seluruh alam," (Q.S. Ali-Imran [3]: 97).
Berapa Lama Ibadah Haji Dilaksanakan?
Jemaah yang berangkat haji akan menjalankan berbagai rangkaian ibadah. Ibadah yang harus dilakukan saat haji disebut dengan rukun haji dan tidak boleh sampai terlewat. Jika ada satu rukun tidak dilaksanakan, hajinya menjadi tidak sah.
Rukun haji meliputi rangkaian aktivitas berikut:
- Ihram
- Wukuf di Arafah
- Tawaf Ifadah
- Sai
- Tahallul
Meskipun demikian, total masa operasional dari keberangkatan hingga kepulangan jemaah haji Indonesia memakan waktu sekira 30 hari. Durasi operasional tersebut dibagi dua, yaitu 15 hari untuk gelombang pertama, lalu setengah sisanya untuk jemaah haji gelombang kedua. Adapun durasi tinggal maksimal di Arab Saudi bagi jemaah jadi adalah 42 hari.
Urutan Pelaksanaan Ibadah Haji
Ibadah haji ditentukan waktu dan pelaksanaanya. Mengutip laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), berikut urutan pelaksanaan haji dari awal sampai akhir:
1. Ihram dari miqat
Ihram adalah niat menjalankan ibadah haji sejak jemaah sampai di miqat. Miqat adalah tempat yang sudah ditentukan untuk mulai melakukan ihram. Beberapa hal yang disunahkan sebelum ihram dimulai yakni:- Mandi sunah ihram
- Wudu seperti wudu untuk salat
- Mengenakan pakaian ihram
- Salat sunah ihram sebanyak dua rakaat
- Mengucapkan niat untuk berhaji
- Melakukan perjalanan menuju Arafah sembari memperbanyak membaca talbiah
2. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah menjadi puncak ibadah haji yang dilaksanakan pada 9 Zulhijah. Amalan yang hendaknya dilakukan jemaah yaitu salat zuhur dan ashar dengan jamak-qasar, menyimak khutbah wukuf, memperbanyak zikir, berdoa, hingga membaca Al-Qur'an.3. Bermalam di Muzdalifah
Mabit atau bermalam di Muzdalifah dilakukan setelah wukuf selesai. Di Muzdalifah, jemaah mengumpulkan kerikil untuk dipakai melontar jumrah di Mina. Saat bermalam, jemaah dianjurkan segera beristirahat beberapa waktu, lantas mengisi akhir malam dengan zikir dan berdoa.4. Melempar jumrah Aqabah
Melontar jumrah Aqabah dilaksanakan pada 10 Zulhijah yang merupakan salah satu tiang dari tiang batu yang ada di Mina. Jumlah yang dilempar ada tujuh kerikil sebagai simbol melempar setan dan mengalahkan godaannya.5. Tahalul awal
Setelah melontar jumrah Aqabah, jemaah melakukan tahalul awal. Tahalul yaitu mencukur rambut atau memotong sebagian rambut. Tahalul menjadi tanda selesainya semua larangan ihram, kecuali akad nikah, bercumbu memakai syahwat, dan berhubungan badan bagi suami istri.6. Tawaf ifadah
Tawaf ifadah dilakukan usai melontar jumrah Aqabah dan tahalul, tetap di 10 Zulhijah. Jemaah mengelilingi Ka'bah di Masjidilharam sebanyak tujuh kali.7. Sai
Setelah tawaf ifadah selesai, jemaah melakukan sai dengan cara berlari-lari kecil bolak-balik dari bukit Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Sai dilakukan dengan keadaan masih suci atau belum batal wudunya, lalu masih mengenakan pakaian ihram.8. Tahalul kedua
Ketika sai diselesaikan, jemaah kembali melakukan tahalul. Pada tahap ini berarti jemaah sudah menyelesaikan agenda melontar jumrah Aqabah, tawaf ifadah, dan sai. Jemaah sudah tidak lagi terikat dengan larangan ihram, termasuk berhubungan badan antara suami-istri.9. Mabit di Mina dan melempar tiga jumrah
Pada 10 Zulhijah malam harinya, jemaah ke Mina untuk mabit. Jemaah kembali mengumpulkan kerikil untuk melontarkan jumrah.Melempar jumrah kedua ini dilakukan pada tiga tiang sekaligus (jamarat) yaitu jumrah Ula, jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah masing-masing memakai tujuh kerikil. Jemaah melakukan hal yang selama tiga hari berturut-turut yaitu 11, 12, 13 Zulhijah atau hari tasyrik.
10. Tawaf wada'
Agenda terakhir adalah tawaf wada' atau tawaf perpisahan yang dilakukan di Masjidilharam sebagai tanda perpisahan dan penghormatan pada Baitullah. Usai mengelilingi Ka'bah tujuh putaran, jemaah haji akan dipersiapkan untuk kembali ke kampung halaman.Bisakah Haji dilakukan dalam 3 hari?
Rangkaian ibadah haji tidak bisa dilakukan selama tiga hari. Minimal jemaah akan menghabiskan waktu empat hari untuk menjalankannya.
Ibadah haji pada dasarnya dijalankan pada 9, 10, 11, dan 12 Zulhijah, atau empat hari, untuk nafar awal. Jika hendak ditambahkan maka dikerjakan pada 13 Zulhijah untuk nafar tsani. Jemaah boleh memilih keduanya tanpa ada paksaan.
Oleh sebab itu, haji tidak bisa diintensifkan hanya tiga hari untuk melaksanakan semua rangkaian ibadah yang ada. Setidaknya jemaah akan menyelesaikan seluruh rukun haji dalam 4-5 hari.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar
Masuk tirto.id







































