Menuju konten utama

Apa Puncak dari Ibadah Haji dan Kapan Dilaksanakan?

Puncak dari ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Penting bagi umat Islam terkhusus jemaah untuk tahu karena termasuk rukun ibadah haji. Simak di sini.

Apa Puncak dari Ibadah Haji dan Kapan Dilaksanakan?
Ilustrasi jemaah haji yang mengikuti prosesi puncak haji. Puncak dari ibadah haji adalah hal yang harus diikuti jemaah. Jemaah yang meninggalkan puncak ini, hajinya akan gagal. ANTARA FOTO/Handout/Saudi Press Agency/pras/nym.

tirto.id - Puncak dari ibadah haji adalah hal penting yang harus diketahui umat Islam terlebih para jemaah haji. Jika sampai tertinggal dalam puncak ibadah tersebut, seorang jemaah akan mengalami gagal haji.

Pelaksanaan ibadah haji berlangsung pada bulan Zulkaidah hingga bulan Zulhijah. Umat muslim di seluruh dunia yang terdaftar sebagai peserta haji akan melaksanakan rangkaian ibadah haji di Makkah dan Madinah sesuai dengan waktu dan rencana perjalanan yang dijadwalkan.

Berbagai pengetahuan terkait ibadah haji harus dipahami oleh setiap muslim, terutama bagi yang melangsungkan ibadah haji. Sebelum pelaksanaan haji, biasanya para calon jemaah akan dibina dalam kegiatan Manasik Haji selama kurun waktu tertentu.

Apa yang Menjadi Puncak dari Ibadah Haji?

Pengetahuan terkait ibadah haji, seperti rukun haji, hukum haji, wajib haji, hingga syarat wajib haji penting untuk dipahami.

Puncak ibadah haji adalah kegiatan wukuf di Arafah. Wukuf di Padang Arafah merupakan salah satu dari rukun ibadah haji yang harus diketahui para jemaah.

Apa yang dimaksud dengan rukun haji ialah rangkaian amalan yang harus dilaksanakan selama menjalani haji agar ibadahnya menjadi sah. Apabila salah satu rukun ditinggalkan, ibadah haji menjadi tidak sah.

Mengapa Wukuf Disebut Puncak Ibadah Haji?

Doa saat wukuf di Arafah

Haji Indonesia memanjatkan doa saat wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

Sebagaimana telah disebutkan, puncak pelaksanaan ibadah haji adalah pada saat melakukan wukuf di Padang Arafah.

Anggapan tentang wukuf sebagai puncak ibadah haji berkaitan dengan pemaknaan atas prosesi tersebut. Hal ini juga berhubungan dengan keabsahan seseorang dalam melaksanakan ibadah haji.

Wukuf merupakan ibadah yang dilaksanakan sebagai bentuk pengasingan diri. Prosesi itu juga menggambarkan tentang keadaan manusia kelak saat dikumpulkan di padang Mahsyar. Seseorang dinyatakan tidak berhaji jika tidak melaksanakan wukuf.

Selama pelaksanaan wukuf, jemaah haji diarahkan untuk memperbanyak zikir, berdoa, dan memohon ampun pada Allah Swt. Momentum wukuf menjadi waktu yang tepat untuk bertaubat dan mendekatkan diri pada Allah Swt.

Amalan ibadah lain dalam pelaksanaan haji yang termasuk sebagai rukun haji adalah ihram, tawaf, sa'i, tahalul, dan tertib. Penekanan dari rukun haji ialah bahwa amalan ini tak boleh ditinggalkan dan jika ditinggalkan, maka ibadahnya menjadi tidak sah.

Kapan Puncak dari Ibadah Haji?

Wukuf atau puncak ibadah haji terjadi pada bulan Zulhijah, tepatnya tanggal 9 Zulhijah hingga 10 Zulhijah. Para jemaah akan bermalam di Padang Arafah, tepatnya sejak tergelincirnya matahari pada 9 Zulhijah hingga terbitnya matahari di keesokan harinya atau tanggal 10 Zulhijah.

Di sisi lain, saat jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijah, umat muslim lain yang tidak sedang berhaji dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa Arafah. Setelah itu, umat Islam mendirikan salat Ied pada Hari Raya Idul Adha yang dilaksanakan pada keesokan harinya.

Selepas tanggal 10 Zulhijah atau Idul Adha, umat muslim bakal memasuki hari tasyrik selama tiga hari, yakni pada 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Selama masa hari tasyrik, jemaah haji melaksanakan amalan melempar jumrah yang termasuk wajib haji. Jumrah diarahkan ke tiga tiang atau pilar di Mina (Ula, Wustha, Aqabah).

Tahap setelah Puncak Haji dan sebelum Meninggalkan Mekkah

Sebelum meninggalkan kota mekah setelah melaksanakan semua rangkaian ibadah haji adalah melaksanakan tawaf wada. Tawaf ini hukumnya wajib bagi jemaah haji sebagaimana pendapat mayoritas ulama seperti Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad.

Tujuan tawaf wada adalah penghormatan terakhir kepada baitullah sebelum jemaah haji pulang ke kampung halamannya atau meninggalkan tanah suci. Hukum bagi yang meninggalkan hingga tata cara tawaf wada dapat dilihat DI SINI.

Baca juga artikel terkait HAJI 2025 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Ahmad Yasin & Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif