Menuju konten utama

Batas Waktu Sholat Dhuha, Kapan Waktu Terbaik?

Batas waktu Sholat Dhuha adalah 15 hingga 20 menit seusai waktu syuruk (waktu matahari terbit) dan sebelum masuknya Salat Zuhur. Simak selengkapnya di sini.

Batas Waktu Sholat Dhuha, Kapan Waktu Terbaik?
Ilustrasi mengajarkan doa kepada anak setelah mendirikan salat Duha di rumah. Penting bagi umat Islam tahu batas waktu Sholat Dhuha. Jangan sampai ada kaum muslim yang mengerjakan Salat Duha di waktu-waktu yang dilarang. foto/istockphoto

tirto.id - Sholat Dhuha adalah salat yang dikerjakan pada waktu Duha setelah matahari terbit beberapa saat hingga sebelum tergelincir. Karena adanya waktu-waktu terlarang, umat Islam perlu mengetahui batas waktu sholat Dhuha.

Salat Duha dikerjakan minimal 2 rakaat, sedangkan yang paling utama adalah yang terbanyak, 8 rakaat. Salat ini sebaiknya dilakukan dengan 2 rakaat sekali salam.

Kedudukan Salat Duha istimewa karena salat ini diwasiatkan Nabi Muhammad Saw. kepada Abu Hurairah. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah berwasiat tiga hal, "yang pertama puasa tiga hari setiap bulan, yang kedua dua rakaat Duha (setiap hari), dan yang ketiga salat witir sebelum tidur," (HR. Bukhari No. 1178 dan Muslim No. 721).

Keutamaan Salat Duha adalah, orang yang mengerjakannya berpeluang mendapatkan ampunan Allah atas dosa-dosanya pada masa lalu. Nabi Muhammad menyampaikan, “Siapa yang membiasakan diri [untuk menjaga] salat duha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,” (HR. At-Tirmidzi).

Kapan Waktu Terbaik untuk Sholat Dhuha?

Syekh Hasan bin ‘Ammar dalam kitab Maraqil Falah, menyebutkan Duha adalah nama waktu yang diawali dengan naiknya matahari hingga sebelum tergelincir.

Dalam Syarh Mukhtashar Khalil, Syekh Muhammad bin Abdullah Al-Kharasyi Al-Maliki menjelaskan, tiga waktu di antara terbit (setelah waktu Subuh) hingga tergelincirnya matahari (masuk waktu Zuhur).

Pertama, Dhohwah, waktu saat terbit hingga naiknya matahari. Kedua, Duha, waktunya matahari naik hingga tepat di atas langit. Ketiga, dhaha, waktu berakhirnya Duha hingga tergelincir matahari sebelum masuk Zuhur.

Di sisi lain, waktu Dhuha penting untuk diketahui, karena terdapat waktu-waktu khusus kala umat Islam dilarang mengerjakan salat. Waktu-waktu itu adalah (1) setelah salat Subuh sampai matahari naik sekitar satu anak panah, (2) waktu matahari tepat di atas kepala sampai waktu Zuhur, (3) waktu matahari berwarna kekuningan (setelah Asar) sampai terbenamnya matahari.

Dari ketiga waktu tersebut, yang berkaitan dengan Salat Duha adalah waktu pertama dan kedua. Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani, "Tiga waktu yang Rasulullah Saw. melarang kami untuk salat dan menguburkan orang mati: Ketika matahari terbit sampai naik [sedikit], ketika matahari berada titik tertinggi sampai tergelincir, dan ketika matahari condong untuk terbenam sampai terbenam," (HR. Muslim).

Batas Waktu Sholat Dhuha

Sebagaimana telah disebutkan, waktu batas sholat Dhuha penting untuk diketahui umat Islam. Ditakutkan seorang muslim berniat mengerjakan amalan sunah tetapi menjalankan di waktu-waktu yang dilarang salat.

Batas awal waktu pelaksanaan Salat Duha adalah 15 sampai 20 menit setelah waktu syuruk (waktu matahari terbit).

Sebagai contoh, waktu syuruk di suatu tempat adalah pukul 05.30. Sholat Duha di tempat tersebut dimungkinkan dapat dilaksanakan pukul 05.50.

Sementara itu, untuk penentuan batas akhir waktu Sholat Duha adalah 15 sampai 20 menit sebelum masuknya Salat Zuhur.

Untuk menentukan batas waktu Salat Duha dengan cara di atas, umat Islam dapat memantau jadwal imsakiah.

Cara lainnya yang dapat digunakan yakni melihat bayangan suatu benda di luar ruangan. Jika panjang bayangan sudah sama dengan tinggi bendanya, berarti sudah masuk waktu Duha.

Hanya saja, cara terakhir ini sangat bergantung pada cuaca dan kondisi matahari sehingga kurang praktis atau tidak dapat dipakai sewaktu-waktu.

Baca juga artikel terkait SHOLAT DHUHA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis & Syamsul Dwi Maarif