tirto.id - Ampunan Allah SWT adalah perkara yang amat diidam-idamkan kaum muslim. Terlebih, mereka yang telah melakukan dosa kecil hingga besar secara sengaja maupun tidak. Syarat mendapat ampunan Allah SWT di antaranya melakukan sebenar-benarnya taubat dan meminta keikhlasan kepada manusia yang disakiti.
Manusia adalah makhluk yang lemah dan rapuh. Sebagai buktinya, mereka tidak pernah lepas dari perbuatan salah dan dosa, dalam bentuk pikiran, perkataan, hingga perbuatan baik yang disengaja maupun tidak. Rasulullah SAW dalam suatu riwayat, bahkan mengakui keniscayaan itu sebagai berikut:
"Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya," (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ad-Darimi).
Oleh sebab itu, Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan salah satu tanda orang yang celaka adalah mereka yang lalai dengan dosa-dosanya sebagai berikut:
“Ciri-ciri kecelakaan [kerugian] itu ada empat : Melupakan dosa-dosa yang telah lalu, padahal ia masih tersimpan disisi Allah [belum pernah ditaubati], Menyebut-nyebut kebaikan yang telah dilakukan, padahal ia tidak tahu apakah [amalan] kebaikannya itu diterima atau ditolak, Melihat kepada yang lebih unggul [tinggi/sukses] dalam hal dunia, dan melihat kepada orang yang lebih rendah dalam urusan Agamanya [akhiratnya],” (Al Hadits).
Syarat Mendapat Ampunan dari Allah SWT
Mendapatkan ampunan Allah SWT atas sebuah dosa bukanlah perkara yang sulit. Meskipun demikian, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, sehingga dosa diampuni Allah SWT. Lantas, apa saja syarat untuk mendapat ampunan Allah SWT? Simak penjelasannya di bawah ini:
1. Taubat nasuha
Tobat nasuha adalah tobat yang sebenar-benarnya dan sungguh-sungguh dengan janji tidak mengulangi sebuah perbuatan dosa. Ciri dari orang yang melakukan tobat nasuha di antaranya sebagai berikut:- Meninggalkan kemaksiatan yang dilakukan.
- Sangat menyesal karena telah melakukan sebuah perbuatan dosa.
- Berniat dan bertekad sepenuh hati untuk bertaubat.
2. Meminta rida
Untuk dosa-dosa kepada manusia, diperlukan rida dan ampunan. Oleh sebab itu, seseorang harus meminta maaf dan keridaan kepada orang yang telah dianiaya dan disakiti. Sekalipun seseorang yang disakiti telah mengikhlaskan perbuatan yang menzaliminya.Cara Allah Mengampuni Kesalahan Manusia
Setelah bertaubat dengan bersungguh-sungguh, Allah SWT akan memberikan ampunan kepada seseorang. Allah SWT menjanjikan ampunan bagi mereka yang bertaubat dalam Surah At-Tahrim ayat 8 sebagai berikut:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,'" (QS. At-Tahrim [66]: 8).
Di samping itu, taubat nasuha dapat semakin diterima, ketika disertai pengerjaan amalan-amalan saleh. Allah SWT dapat melebur dosa seseorang melalui suatu amalan yang dikerjakannya. Salah satu contoh amalan yang menghapus dosa adalah sedekah. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 271 sebagai berikut:
"Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. [Akan tetapi,] jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Baqarah [2]: 271).
Meskipun demikian, terdapat dosa yang tidak terampuni yakni syirik atau mempersekutukan Allah SWT. Dalam Surah An-Nisa ayat 48, Allah SWT menegaskan syirik adalah dosa yang tidak diampuni sebagai berikut:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni [dosa] karena mempersekutukan-Nya [syirik], tetapi Dia mengampuni apa [dosa] yang selain [syirik] itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar," (QS. An-Nisa [4]: 48).
Bagaimana Cara Mengetahui Taubat Kita Diterima Allah?
Ada beberapa tanda taubat seseorang diterima. Namun, manusia tidak boleh tinggi hati atau terlalu percaya diri, ketika melihat tanda-tanda tersebut. Mereka harus tetap rendah diri dan senantiasa bertakwa dan menjauhi larang-laranganNya. Berikut ini beberapa tanda yang mungkin terjadi, ketika taubat diterima Allah SWT:
- Melihat diri tidak suci dan bersih dari maksiat.
- Merasa banyak bersedih karena dosa-dosa yang akan ditanggung kelak.
- Dikumpulkan dengan orang-orang saleh.
- Disibukkan dengan kebaikan.
- Lebih dapat menjaga pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno