tirto.id - Banjir di Thailand makin meluas hingga merendam 19 provinsi sejak Senin (6/10/2025). Banjir meluas seiring dengan datangnya hujan deras dan sungai yang meluap.
Banjir berdampak pada lebih dari 369 ribu orang yang ada di 19 provinsi, kecuali Bangkok. Banjir menggenangi 84 distrik, 541 kecamatan, dan 3.036 desa. Daerah yang terparah kondisinya adalah Uttaradit dan Ayutthaya.
Departemen Pencegahan Bencana Thailand melaporkan korban tewas menjadi 22 orang dari sebelumnya 12 orang. Mengutip The Nation, korban tewas berasal dari Phitsanulok 1 orang, Uttaradit 8 orang, Phetchabun 1 orang, Phichit 1 orang, Ayutthaya 8 orang, dan Yasothon 3 orang.
Thailand masih memiliki ancaman yang belum berakhir terkait banjir ini. Hujan deras diperkirakan masih akan berlangsung. Hal ini terjadi seiring dengan datangnya musim penghujan.
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul telah memerintahkan upaya pemberian bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Para pejabat juga sedang menaksir kerusakan yang terjadi.
Mengutip Bangkok Post, tim darurat terus melakukan distribusi makanan dan perlengkapan untuk membantu warga. Tim juga melakukan pemantauan ketat ketinggian air. Pasalnya, curah hujan yang terjadi belakangan ini cukup tinggi.
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana berkoordinasi dengan otoritas provinsi turut mengerahkan lebih dari 790 mesin dan kendaraan bantuan bencana ke 25 provinsi untuk membantu pencegahan banjir, tanggap darurat, operasi penyelamatan, dan upaya pemulihan.
Selan itu, pemerintah Thailand juga akan memberikan bantuan dana sebesar 9.000 baht (sekitar Rp4,5 juta) bagi rumah tangga yang terdampak. Hal ini sesuai hasil pertemuan pertama Komite Manajemen Bencana Nasional 2025 pada 6 Oktober 2025.
Penyebab Banjir Thailand
Penyebab banjir di Thailand masih satu rangkaian dengan peristiwa cuaca buruk yang terjadi belakangan ini. Curah hujan dengan berbagai intensitas, turun di berbagai wilayah.
Hujan lebat dan badai turun sepekan terakhir di 16 provinsi. Air di permukaan menjadi naik cukup cepat. Hal ini telah memicu berbagai bencana di Thailand termasuk banjir di banyak wilayah.
"Thailand menghadapi banjir, badai, dan tanah longsor di banyak provinsi, yang menyebabkan kerusakan besar pada properti dan hilangnya nyawa," kata PM Anutin dalam rapat gugus tugas, dikutip CNA.
Bangkok Masih Aman dari Banjir
Bangkok menjadi wilayah yang cukup beruntung tidak terdampak banjir besar kali ini. Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan pada Selasa (7/10/2025), kota ini tidak mengalami banjir karena aliran air Sungai Chao Phraya yang melewati Bangkok tidak cukup deras untuk menimbulkan banjir.
Debit air Sungai Chao Phraya saat ini 2.421 meter per kubik per detik. Aliran air ini berisiko menimbulkan luapan jika memiliki debit 3.600 meter kubik per detik.
Di sisi lain, adanya tanggul yang berdiri di sepanjang Sungai Chao Phraya berguna mencegah banjir. Meski demikian, pekerja kota tetap memasang karung pasir di 11 komunitas yang tidak memiliki tanggul untuk melindungi 320 rumah tangga.
Wilayah Thailand yang Terdampak Banjir
Wilayah Thailand yang terkena bencana banjir sangat luas. Dari 19 provinsi terdampak, ada enam yang berada di sisi utara yaitu Uttaradit, Phitsanulok, Phetchabun, Sukhothai, Phichit, dan Nakhon Sawan.
Ketinggian banjir di Uttaradit dan Sukhothai sudah mulai surut. Namun, banjir masih cenderung bertahan ketinggiannya di Phitsanulok, Phetchabun, Phichit, dan Nakhon Sawan.
Sementara itu, banjir di wilayah Dataran Tengah Thailand terjadi di 8 provinsi. Provinsi tersebut meliputi Uthai Thani, Chai Nat, Sing Buri, Ang Thong, Suphan Buri, Ayutthaya, Pathum Thani, dan Nakhon Pathom.
Banjir juga singgah di Provinsi Chaiyaphum, Ubon Ratchathani, Udon Thani, dan Yasothon. Adapun di Provinsi Chachoengsao, banjir dengan permukaan cukup tinggi ditemuka di distrik Bang Nam Prieo.
Simak berbagai artikel tentang bencana alam dalam tautan ini:
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id


































