Menuju konten utama

Cara Mencegah Banjir: Reboisasi hingga Perbaikan Saluran Air

Banjir yang disebabkan oleh faktor manusia bisa dicegah dengan cara reboisasi, menjaga kebersihan sungai, hingga perbaikan saluran air.

Cara Mencegah Banjir: Reboisasi hingga Perbaikan Saluran Air
Foto udara sejumlah warga yang didominasi pekerja menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

tirto.id - Bencana banjir merupakan bencana alam yang sering sekali melanda berbagai wilayah di Indonesia. Selain faktor iklim dan geografis, banjir juga bisa disebabkan oleh masalah lingkungan.

Banjir bisa disebabkan akibat curah hujan tinggi, kurangnya resapan dan saluran air, serta gelombang dari laut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah banjir khususnya bagi masyarakat yang tinggal di area rawan banjir.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir terjadi di suatu wilayah apabila wilayah tersebut kurang area resapan dan saluran air. Banyak kasus banjir di Indonesia yang berasal dari meluapnya air sungai.

Semakin menyempitnya kapasitas sungai sementara debit air yang terus meningkat akibat curah hujan tinggi menyebabkan sungai meluap dan kemudian merendam pemukiman warga. Selain sungai, banjir juga bisa datang dari laut akibat dari badai laut atau tsunami.

Cara Mencegah Terjadinya Banjir

Selain karena faktor-faktor alamiah, banjir juga bisa disebabkan oleh ulah manusia. Salah satunya adalah kerusakan dalam membangun proyek terowongan (pipa), pengelolaan tata ruang yang salah sehingga berkurangnya resapan air di pemukiman, hingga tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai.

Padahal faktor-faktor penyebab banjir tersebut bisa dicegah. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang dapat mencegah banjir akibat faktor manusia.

Melansir laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bencana banjir:

1. Reboisasi

Reboisasi adalah penanaman hutan kembali. Kurangnya resapan air disebabkan oleh kurangnya pohon di daerah tersebut yang biasanya disebabkan oleh penebangan yang tidak terkendali.

Oleh karena itu, sistem tebang pilih perlu digunakan terutama untuk menanam pohon berakar besar agar penyerapan air bisa lebih cepat. Selain itu untuk di wilayah perkotaan juga perlu diperbanyak kawasan atau lahan terbuka hijau.

2. Membuang Sampah pada Tempatnya

Upaya pencegahan bencana banjir yang paling utama adalah dari masyarakat itu sendiri, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai atau saluran air.

Sampah bersifat menyumbat sungai dan saluran air. Jika volume air terus bertambah karena curah hujan yang tinggi, maka sungai atau saluran air bisa-bisa meluap ke jalanan dan membanjiri pemukiman. Menjaga kebersihan lingkungan tentunya dapat mencegah bencana ini di masa depan.

3. Membuat dan Memperbaiki Saluran Air di Bawah Tanah

Membuat dan memperbaiki selokan-selokan adalah langkah selanjutnya ketika masyarakat sudah bisa menjaga kebersihan lingkungan tersebut. Dengan memperbaiki dan memperbanyak saluran air, air yang datang karena hujan tidak akan cepat meluap dan langsung mengalir kembali ke laut.

4. Mendirikan Waduk atau Bendungan

Salah satu infrastruktur lain untuk mencegah banjir adalah bendungan/waduk. Bangunan ini dapat menampung volume air yang cukup besar sebelum akhirnya dialirkan ke laut, sehingga tidak sampai ke pemukiman warga.

5. Memaksimalkan Fungsi Sungai

Sungai merupakan saluran air alami yang sangat berperan untuk mengalirkan air hujan kembali ke laut. Jika sungai semakin menyempit karena endapan sampah, maka fungsi sungai menjadi tidak optimal dan bisa menyebabkan banjir.

Selain karena sampah, penyempitan sungai juga terjadi karena masyarakat yang kerap membangun rumah di tepi sungai sehingga lebar sungai terus terkikis oleh pemukiman warga. Oleh karena itu, pembangunan tempat tinggal di tepi sungai perlu dikurangi.

6. Mengurangi dan Membatasi Pembangunan Gedung-Gedung Tinggi

Di kota-kota besar, pembangunan gedung-gedung bertingkat semakin pesat. Namun, hal itu juga berperan sebagai penyebab berkurangnya resapan air di tanah hingga menyebabkan banjir.

Bahkan lebih ekstrem lagi, hal ini bisa menyebabkan turunnya permukaan tanah akibat air tanah yang terus disedot oleh gedung-gedung tersebut. Oleh karena itu pembangunan gedung-gedung tinggi perlu diatur dan dibatasi.

Baca juga artikel terkait CARA MENCEGAH BANJIR atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yonada Nancy