Menuju konten utama

Cara Mencegah Tanah Longsor dan Tahapan Mitigasi Bencananya

Berikut sejumlah cara mencegah tanah longsor dan penjelasan tahapan mitigasi bencana tersebut.

Cara Mencegah Tanah Longsor dan Tahapan Mitigasi Bencananya
Warga melakukan evakuasi material tanah longsor dan pencarian korban di Desa Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/5/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.

tirto.id - Bencana tanah longsor kerap terjadi di Indonesia hingga memakan banyak korban jiwa. Maka dari itu, masyarakat perlu memahami cara mencegah tanah longsor dan mitigasi bencananya.

Mengutip penjelasan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), definisi tanah longsor adalah jenis gerakan massa tanah, batuan, ataupun percampuran keduanya, yang menuruni atau keluar lereng sebagai akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

Adapun dalam pengertian secara umum, tanah longsor merupakan gerakan tanah dan batuan yang terseret ke bawah di lahan miring, serta terjadi tiba-tiba dengan volume material besar sekaligus.

Karena volume materialnya besar dan terjadi secara tiba-tiba, gelontoran material tanah maupun batuan ketika bencana longsor terjadi bisa membuat bangunan-bangunan di sekitar lereng hancur.

Tanah Longsor bisa disebabkan faktor alam maupun manusia. Mengutip buku Kerawanan Longsor pada Lereng Tanah Lunak dan Penanganannya (2020:46) karya Lusmeilia Afriani, di antara yang menjadi faktor penyebab tanah longsor adalah kemiringan lereng (topografi), keadaan tanah atau batuan, curah hujan dan kondisi saluran air, gempa, vegetasi hutan dan lahan, serta penggunaan lahan. Dua faktor terakhir lebih sering berkaitan dengan perilaku manusia.

Selain itu, faktor-faktor di atas bisa saling memengaruhi sekaligus menentukan luasnya bencana tanah longsor. Namun, kemiringan lerengan memang menjadi faktor yang sangat penting dalam kejadian bencana longsor.

Cara Mencegah Tanah Longsor

Untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan akibat bencana tanah longsor, ada banyak cara pencegahan yang bisa diterapkan. Berikut ini sejumlah cara mencegah tanah longsor.

1. Tidak membuat kolam atau sawah di atas lereng

Keberadaan kolam dan sawah yang dipenuhi air di atas tebing curam dengan lahan gundul dapat memperbesar daya hidrostatiska. Akibatnya tanah menjadi sangat rentan untuk tergeser sehingga mengakibatkan terjadinya longsor. Biasanya sebelum longsor terjadi, ada pertanda seperti air yang ada di sawah atau kolam tiba-tiba hilang karena terserap habis ke dalam tanah.

2. Tidak mendirikan rumah di bawah tebing

Sebaiknya memilih lokasi rumah yang aman dari longsor. Jika lokasi setempat banyak bukit, pilih lokasi rumah yang sekiranya longsoran tanah berada jauh dari jangkauan. Usahakan lokasi rumah sejauh mungkin dari kaki tebing.

3. Tidak menebang pohon di sekitar tebing

Akar-akar pohon yang menyebar dan saling bersinggungan bisa menjaga kestabilan tanah. Dengan begitu, tanah di perbukitan tidak mudah longsor. Jika banyak pohon di sekitar tebing ditebang dan bagian atasnya gundul, tanah di sekitarnya tidak lagi memiliki penahan sehingga mudah longsor.

4. Tidak memotong tebing secara tegak lurus

Sebaiknya tidak memotong badan lereng secara tegak lurus. Sebab, hal itu akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya.

5. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai

Tanah di pinggir sungai biasa mudah tergerus oleh erosi. Jika hujan datang terutama pada musim penghujan, volume air sungai akan meningkat dan aliran sungai menjadi sangat deras. Di situasi demikian, erosi mudah terjadi dan memicu longsoran tanah di pinggir sungai.

6. Membuat terasering

Buat terasering atau sistem bertingkat pada lahan yang miring jika lahan tersebut akan digunakan sebagai sawah atau ladang. Dengan dibuatnya terasering, akan memperlambat aliran permukaan ketika hujan tiba. Drainase yang baik juga bermanfaat mencegah air tergenang di atas lereng. Jika lereng kedap air, longsor biasanya mudah terjadi.

7. Mengecek kondisi tanah

Pengecekan berkala terhadap kondisi tanah, terutama di lahan miring penting dalam pencegahan tanah longsor. Jika ada retakan tanah, segera tutup retakan tersebut dengan tanah lempung untuk mengurangi air yang masuk dalam rekahan tersebut.

8. Sosialisasi bahaya longsor

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait tanah longsor dan bahayanya penting secara rutin dilakukan, terutama di area rawan bencana ini. Kewaspadaan terhadap bahaya longsor bisa mencegah banyak korban jiwa saat bencana tersebut muncul.

9. Membuat bangunan penahan

Di lahan-lahan yang miring dan rawan longsor, pembuatan bangunan penahan pergerakan tanah bisa meminimalisir risiko longsor.

10. Membuat sistem Early Warning System (EWS)

Pembuatan sistem EWS dan penyediaan alat-alatnya penting untuk mencegah banyaknya korban jiwa saat longsor terjadi. Dengan adanya sistem EWS yang baik, peringatan bahaya longsor dapat segera diketahui oleh warga terdampak sehingga evakuasi bisa segera dilakukan sebelum bencana terjadi.

11. Relokasi Warga di Area Rawan Longsor

Dampak longsor bisa sangat besar jika melanda permukiman warga. Karena itu, di kawasan yang sangat berisiko longsor, relokasi warga bisa menjadi solusi mencegah banyaknya korban jiwa. Akan tetapi, relokasi biasanya memerlukan biaya yang besar.

Mitigasi Tanah Longsor: Sebelum, Saat, dan Sesudah

Mitigasi tanah longsor merupakan bagian dari pencegahan yang penting untuk dilakukan. Mengutip laman UGM, setidaknya ada 5 langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi bencana longsor.

Kelimanya adalah pemetaan wilayah rawan longsor, pemeriksaan lokasi longsor saat sebelum dan sesudah bencana, pemantauan tanah di wilayah rawan longsor, sosialisasi ke masyarakat terkait ancaman longsor, dan penelitian terhadap penyebab longsor.

Selain itu, terdapat 3 tahapan mitigasi longsor yakni ketika sebelum bencana terjadi, saat bencana terjadi, dan pada masa setelah bencana. Perincian rumusan mitigasi di 3 tahap itu adalah sebagai berikut.

1. Tahap Sebelum Longsor Terjadi

  • Waspada terhadap curah hujan yang tinggi
  • Simak informasi dari radio mengenai informasi hujan dan kemungkinan tanah longsor
  • Siapkan dukungan logistik (logistik, sarana kedaruratan, uang tunai, obat-obatan, dan lain-lain)
  • Segera lakukan evakuasi jika ada instruksi dari pihak yang berwenang.

2. Tahap Saat Longsor Terjadi

  • Menyelamatkan diri dan warga yang terdampak bencana (warga)
  • Jika ada suara gemuruh, segera keluar dari rumah dan cari tempat lapang dan tanpa penghalang (warga)
  • Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman (warga dan pihak berwenang)
  • Mendirikan dapur umum, pos-pos kesehatan, dan pengungsian (warga dan pihak berwenang)
  • Memastikan air bersih tersedia di pengungsian (warga dan pihak berwenang)
  • Mendistribusikan logistik, tikar, selimut, dan lain-lain (warga dan pihak berwenang).

3. Tahap Setelah Longsor Terjadi

  • Jangan segera kembali ke rumah, pastikan dulu tidak ada longsor susulan terjadi
  • Jika diminta untuk membantu proses evakuasi, gunakan sepatu khusus dan peralatan yang menjamin keselamatan
  • Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh saat proses evakuasi
  • Jika harus menghadapi reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan korban, pastikan tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk.

Baca juga artikel terkait TANAH LONGSOR atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Addi M Idhom