Menuju konten utama

Bagaimana Sejarah Perkembangan Seni Lukis?

Perkembangan seni lukis di dunia dibedakan menjadi lima zaman berdasarkan era dan waktunya.

Bagaimana Sejarah Perkembangan Seni Lukis?
Seorang pengunjung mengamati lukisan berjudul "Perempuan Membatik" karya Sohied Toyaroja pada acara pembukaan pameran bersama tiga pelukis bertajuk "Fleksibel", di Galeri Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, Rabu (21/2/2018). ANTARA FOTO/Dodo Karundeng

tirto.id - Seni lukis merupakan salah satu induk dari seni rupa sebagai bagian dari pengembangan yang lebih utuh dari gambar.

Sementara seni rupa merupakan cabang seni yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan melalui rabaan. Sebagian besar nilai keindahan pada karya seni rupa mengandalkan kekuatan visual.

Pada perjalanannya, seni lukis memiliki sejarah panjang dalam peradaban manusia. Di sisi lain, bentuk seni lukis pun mengalami perubahan dari zaman ke zaman.

Perkembangan Seni Lukis di Dunia

Puji Lestari dalam Antropologi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XII (2009:3) menyatakan, perkembangan seni lukis di dunia berdasarkan era dan waktunya, dibedakan menjadi lima zaman, yaitu:

  • Seni Lukis Zaman Prasejarah

Seni lukis terkait erat dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah menunjukkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka.

  • Seni Lukis Zaman Klasik

Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan mistisisme, serta propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii). Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam.

  • Seni Lukis Zaman Pertengahan

Akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis menjadi jauh dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan.

Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme, sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan “bagus”. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi.

  • Seni Lukis Zaman Renaissance

Berawal dari kota Firenze, setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju ke daerah semenanjung Italia sekarang.

Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru. Ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.

Perkembangan Seni Lukis di Indonesia

Setelah melihat perkembangan seni lukis di dunia, mengutip dari Dyastiningrum Antropologi : Kelas XI : Untuk SMA dan MA Program Bahasa (2009:11), berikut merupakan perkembangan seni lukis di Indonesia,

  • Awal Mula Seni Lukis di Indonesia

Akar seni lukis di Indonesia adalah kebudayaan Austronesia yang datang sekitar 5000 abad yang lalu. Bukti-bukti peninggalan seni rupa bangsa Austronesia adalah lukisan gua yang ditemukan di beberapa situs di Papua, bagian barat Danau Sentani, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut.

  • Seni Lukis Modern

Seni lukis modern dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini.

  • Era Revolusi

Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah kerakyatan. Para pelukis kemudian beralih kepada potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan menghadapi penjajah.

  • Era Gerakan Manifesto Kebudayaan

Gerakan Manifesto Kebudayaan membuat pelukis pada masa 1950-an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda, namun lebih sebagai sarana ekspresi pembuatnya.

Baca juga artikel terkait SENI LUKIS atau tulisan lainnya dari Abraham William

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abraham William
Penulis: Abraham William
Editor: Alexander Haryanto