tirto.id - Seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa sebagai bagian dari pengembangan yang lebih utuh dari gambar. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan seni sebagai kemampuan akal manusia untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi.
Menurut S Graham Brade-Birks melalui buku Concise Encyclopedia of General Knowledge, seni merupakan pelatihan akal-budi untuk menghasilkan karya yang menyenangkan bagi kesadaran manusia.
Seni adalah ungkapan imajinasi visual yang ditangkap melalui benda-benda, baik kongkrit mau pun abstrak. Misalnya ungkapan tersebut muncul dari pengekspresian pada lukisan, patung, gambar, seni musik, puisi, hingga arsitektur.
Dengan demikian, menurut buku sekolah elektronik Antropologi Kelas XII (Pusat Perbukuan Depdiknas 2009), seni menjadi ekspresi jiwa, ide, emosi, dan perasaan manusia. Karya seni terbentuk lewat ketrampilan atau daya kreasi manusia dengan sifat indah dan simbolis.
Salah satu bentuk seni adalah seni lukis. Seni lukis mengalami perkembangan dai masa ke masa. Di zaman prasejarah, manusia purba melukis untuk mengekspresikan jiwanya melalui lukisan di dinding gua.
Pada masa sekarang, seni lukis mendapatkan kemajuan lebih pesat lagi. Karya-karya seni pun tidak hanya bisa dinikmati lewat pameran di gedung kesenian, tapi juga dapat melalui pameran daring. Berikut adalah berbagai jenis aliran seni lukis.
Aliran seni lukis
Meski seni lukis makin pesat perkembangannya, namun dari sisi alirannya masih banyak mengadopsi yang telah ada. Berikut ini beberapa jenis aliran seni lukis seperti dikutip dari buku sekolah elektronik Antropologi Kelas XII Program Bahasa (Pusat Perbukuan Depdiknas 2009).
1. Surealisme
Dalam aliran ini, bentuk objek diolah pada bagian tertentu agar menghasilkan sensasi tertentu yang dapat dirasakan manusia tanpa mesti memahami bentuk aslinya.
2. Impresionisme
Aliran ini mengolah lukisan berdasarkan pantulan cahaya dari setiap bagian benda. Setiap bagian terkecil benda akan memberikan pantulan cahaya berbeda. Oleh pelukis, cahaya yang tampak oleh mata kemudian diterjemahkan otak sebagai bentuk-bentuk tertentu.
3. Naturalisme
Dalam aliran ini, lukisan dibuat sesuai objek yang sesungguhnya dilihat. Aliran ini paling populer dan kebanyakan mengambil tema-tema alami.
4. Kubisme
Aliran kubisme mengabstraksikan objek ke bentuk-bentuk geometri agar didapatkan sensasi tertentu. Pablo Picasso adalah seniman lukis yang berkecimpung di aliran ini.
5. Romantisme
Dalam aliran ini, pelukis berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan dalam tiap objeknya. Perintisnya di Indonesia adalah pelukis-pelukis di zaman penjajahan Belanda.
6. Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme melakukan pengolahan setiap unsur seni agar memperlihatkan emosi pelukis secara efektif. Bentuk objek mungkin agak mirip, tapi bukan sesuatu yang penting.
7. Realisme
Dalam aliran realisme, lukisan dibuat meniru bentuk di alam nyata dalam wujud sangat mirip. Tujuan lukisan ini mendapatkan lukisan indah.
8 Abstraksi
Lukisan abstraksi memberikan sensasi dengan mengesampingkan unsur bentuk. Objek tidak ditiru secara mentah.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto