tirto.id - Niat sholat ihram adalah awal yang menandai dimulainya rangkaian ibadah haji dan umroh. Sholat ihram merupakan bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan sebelum seseorang mengenakan pakaian ihram dan memasuki miqat.
Sholat sunnah ihram menjadi salah satu bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT saat menunaikan ibadah haji maupun umroh.
Melalui niat sholat ihram, seorang muslim menyatakan kesiapannya untuk memasuki keadaan ihram, yakni kondisi suci dan penuh ketundukan kepada aturan-aturan Allah selama pelaksanaan haji atau umroh.
Lantas, seperti apa bacaan niat sholat ihram dan bagaimana tata cara melakukannya? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu Sholat Ihram?
Sebelum membahas bacaan niat sholat ihram, penting untuk memahami pengertian dari sholat ihram sendiri agar ibadah menjadi lebih khusyuk.
Dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, sholat ihram merupakan sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebelum seseorang berihram, baik saat umroh maupun haji.
Adapun tujuan dari sholat sunnah ihram sendiri adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menyucikan niat sebelum memasuki miqat.
Menurut kitab Syarah Umdah dan Syarhul Mumti’ sebagaimana dijelaskan dalam laman Almanhaj, kata ihram berasal dari bahasa Arab al-haram, yang berarti sesuatu yang dilarang atau dihindari.
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memasuki ibadah haji atau umrah dengan niat tertentu akan berada dalam kondisi khusus, di mana beberapa perbuatan yang sebelumnya boleh dilakukan, kini menjadi terlarang.
Misalnya, dilarang melakukan hubungan suami istri, melangsungkan pernikahan, berkata kotor, atau melakukan perbuatan tercela lainnya. Oleh karena itu, para ulama mendefinisikan ihram sebagai bentuk niat untuk memulai ibadah haji atau umrah (atau keduanya) yang menyebabkan seseorang masuk dalam aturan-aturan tertentu.
Dengan pemahaman ini, dapat diluruskan anggapan keliru yang sering berkembang di masyarakat, yaitu bahwa ihram hanya sebatas mengenakan kain putih tak berjahit. Padahal, inti dari ihram adalah niatnya, sedangkan penggunaan kain ihram merupakan salah satu syarat penunjang dari keadaan tersebut.
Hukum Sholat Ihram
Setelah memahami pengertian dan makna dari niat sholat ihram, penting juga mengetahui apa hukum dari sholat sunnah ihram itu sendiri. Banyak jamaah yang bertanya-tanya, apakah sholat ini wajib dilakukan sebelum berihram, ataukah hanya sunnah?
Mengutip pendapat ulama seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Syarhul Mumti’, hukum sholat ihram adalah sunnah, bukan wajib. Artinya, orang yang melakukannya akan mendapatkan pahala, namun jika ditinggalkan, ihramnya tetap sah dan tidak batal.
Dalam praktiknya, Rasulullah SAW sendiri tidak secara eksplisit diriwayatkan melakukan sholat khusus sebelum niat ihram ketika beliau berihram dari Dzul Hulaifah (Bir Ali).
Namun, dalam hadits riwayat sahih disebutkan bahwa Nabi memulai ihramnya setelah menunaikan sholat, yaitu sholat wajib (sebagian riwayat menyebut sholat Dzhuhur, sebagian lagi menyebut sholat sunnah dua rakaat).
Dari sinilah para ulama menyimpulkan bahwa disyariatkan untuk melaksanakan sholat sunnah terlebih dahulu sebelum berniat ihram, meskipun tidak wajib.
Dalil yang menjadi dasar pemikiran tersebut adalah:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ لِحَجَّةِ الْوَدَاعِ، فَأَهْلَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ حِينَ رَكِبَ رَاحِلَتَهُ
Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Kami keluar bersama Rasulullah SAW pada haji Wada’, lalu Rasulullah SAW mulai berihram ketika sudah berada di atas untanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa niat ihram dilakukan setelah beliau berada di kendaraan, bukan ketika sholat.
Menurut Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, sholat sunnah sebelum ihram sangat dianjurkan, namun tidak termasuk dalam rukun atau syarat sah ihram.
Dengan demikian, sholat sunnah ihram adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, namun tidak termasuk ke dalam syarat atau kewajiban dalam memulai ihram. Ibadah ini menjadi bentuk persiapan spiritual untuk memasuki kondisi suci dan penuh disiplin selama menjalankan manasik.

Bacaan Niat Sholat Ihram dan Tata Caranya
Sebelum memulai rangkaian ibadah haji atau umrah, setiap jamaah dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah ihram yang dilanjutkan dengan niat sholat ihram.
Niat ihram umroh menjadi penanda resmi dimulainya seseorang dalam keadaan ihram, yaitu memasuki kondisi ibadah khusus yang memiliki sejumlah larangan dan aturan.
Sholat ihram dilakukan dua rakaat sebelum seseorang berniat ihram. Meskipun hukumnya sunnah, niat sholat ihram adalah rukun dari ibadah haji dan umrah itu sendiri. Tanpa niat ihram, seseorang belum dianggap memasuki manasik.
Berikut ini adalah bacaan niat ihram umrah maupun haji:
نَوَيْتُ الإِحْرَامَ لِلْعُمْرَةِ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ihraama lil 'umrati wa ahramtu bihaa lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat ihram untuk umrah dan aku berihram karena Allah Ta’ala."
Berdasarkan pedoman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), berikut adalah tata cara sholat sunnah ihram dan niat ihram secara lengkap:
1. Mandi dan Bersuci (Sunnah)
Sebelum berihram, disunnahkan untuk mandi janabah atau mandi ihram, memakai wangi-wangian, serta membersihkan diri. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika berihram dari Dzul Hulaifah.2. Memakai Pakaian Ihram
Laki-laki memakai dua lembar kain ihram (tanpa jahitan), satu untuk menutup tubuh bagian bawah dan satu untuk diselendangkan. Sedangkan untuk perempuan mengenakan pakaian syar’i yang menutup aurat tanpa penutup wajah dan sarung tangan.3. Melaksanakan Sholat Sunnah Ihram Dua Rakaat
Pada rakaat pertama, dianjurkan membaca surat Al-Kafirun setelah Al-Fatihah. Kemudian pada rakaat kedua, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah.4. Membaca Niat Ihram Setelah Selesai Sholat
Bacaan niat sholat ihram dilakukan sambil menghadap kiblat dan memulai niat, terutama bila sudah berada di area miqat. Bacaan niat ihram umrah atau haji boleh dilafalkan dalam hati saja, namun sunnahnya diucapkan dengan lisan.5. Mengucapkan Talbiyah
Setelah niat ihram umrah maupun haji, lanjutkan dengan talbiyah sebagai pertanda telah masuk ke dalam kondisi ihram. Berikut ini bacaan talbiyah:لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لاَ شَرِيكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik. Labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, laa syarika lak.
Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat hanya milik-Mu, begitu juga kerajaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu."
6. Menjaga Larangan Ihram
Setelah selesai membaca niat ihram umrah atau haji, berlakulah seluruh larangan ihram, seperti tidak boleh memakai wangi-wangian, mencukur rambut, berburu, dan lain-lain sesuai aturan fiqih.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Sholat Ihram
Sholat sunnah ihram dilaksanakan sebelum seseorang mengucapkan niat sholat ihram, yakni tepat sebelum memasuki status berihram dalam ibadah haji atau umrah.
Meskipun tidak memiliki waktu yang ditentukan secara mutlak seperti sholat lima waktu, sholat ini dianjurkan dilakukan setelah seseorang mandi sunnah ihram, memakai pakaian ihram, dan siap untuk berniat.
Jika waktu pelaksanaan sholat sunnah ihram bertepatan dengan waktu sholat wajib seperti dzuhur atau ashar, maka cukup melaksanakan sholat wajib tersebut tanpa perlu menambahkan sholat sunnah ihram secara terpisah.
Adapun tempat pelaksanaan sholat ihram adalah di miqat, yaitu batas geografis yang telah ditetapkan sebagai tempat memulai niat ihram.
Bagi jamaah haji atau umrah dari Indonesia, pelaksanaan sholat sunnah ihram umumnya dilakukan di pesawat menjelang melintasi garis miqat seperti Yalamlam, atau bisa juga di bandara embarkasi sebelum keberangkatan, tergantung pada bimbingan dari pembimbing haji atau umrah.
Sementara bagi jamaah yang berada di Madinah, sholat sunnah ihram biasanya dilakukan di Dzul Hulaifah atau Bir Ali, yang merupakan miqat terdekat dari Madinah.
Di tempat inilah, jamaah bersuci, mengenakan pakaian ihram, melaksanakan sholat sunnah ihram, lalu mengucapkan niat sholat ihram untuk memulai rangkaian ibadah secara resmi.
Dengan memahami niat sholat ihram, tata cara, hukum, serta waktu dan tempat pelaksanaannya, diharapkan setiap jamaah dapat menjalankan ibadah haji atau umrah dengan lebih khusyuk dan sesuai tuntunan. Semoga Allah menerima amal ibadah dan memberikan kelancaran dalam setiap langkah menuju baitullah.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id







































