Menuju konten utama

Ayat-Ayat Al Quran tentang Palestina dan Israel & Tafsirnya

Ayat-ayat Al Quran tentang Palestina dan Israel di antaranya adalah Surah Al-Maidah ayat 21, Surat Al Isra ayat 1, sampai dengan QS. Al-A'raf ayat 137.

Ayat-Ayat Al Quran tentang Palestina dan Israel & Tafsirnya
Ilustrasi membaca Al Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ayat-ayat Al Quran tentang Palestina dan Israel di antaranya adalah Surah Al-Maidah ayat 21, Surat Al Isra ayat 1, sampai dengan QS. Al-A'raf ayat 137.

Konflik Palestina dan Israel semenjak kembali memanas beberapa waktu lalu, kini masih terjadi. Korban jiwa di antara kedua belah pihak juga terus bertambah.

Terlepas dari konflik di atas, tentang Palestina dan Israel termuat dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Ayat Al-Qur'an tentang Palestina dan Israel salah satunya adalah Surah Al-Maidah ayat 21.

Allah Swt. melalui Surah Al-Maidah ayat 21 memerintahkan kepada Bani Israil untuk menduduki tanah Palestina dengan syarat beriman di masa silam. Namun, mereka enggan dan mengabaikan seruan tersebut untuk melawan orang kafir yang menduduki Palestina.

Oleh sebab itu, Bani Israil menjadi tidak berhak atas kepemilikan tanah Palestina. Di sisi lain, tanah tersebut diberikan umat Islam yang menuruti perintah Allah Swt.

Ayat-ayat Alquran tentang Palestina dan Israel

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, terdapat ayat-ayat yang membahas Palestina dan Israel di dalam Al-Qur'an. Berikut ini beberapa ayat Al-Qur'an tentang Palestina dan Israel:

1. Surah Al-Maidah Ayat 21 tentang Palestina dan Israel

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

Arab Latinnya:

Yā qaumidkhulul-arḍal-muqaddasatal-latī kataballāhu lakum wa lā tartaddū ‘alā adbārikum fa tanqalibū khāsirīn(a).

Artinya:

"Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci [Baitulmaqdis] yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang [karena takut kepada musuh], nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi,”(QS. Al-Maidah [5]: 21).

Banyak tafsir yang menerangkan mengenai Surah Al-Maidah ayat 21, salah satunya tafsir Kementerian Agama RI. Dalam tafsir Kementerian Agama RI, penjelasan Surah Al-Maidah ayat 21 dibagi menjadi dua sebagai berikut:

Tafsir Ringkas Kemenag

Nabi Musa selanjutnya berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci, yaitu tanah Palestina yang disucikan dari kemusyrikan karena banyaknya nabi-nabi yang diutus di tanah itu, itulah tanah yang telah ditentukan Allah bagimu dalam ilmu-Nya yang azali untuk memasukinya dan merasakan kedamaian di dalamnya apabila engkau beriman dan taat kepada perintah-Nya, dan janganlah kamu berbalik ke belakang karena takut kepada musuh, nanti kamu menjadi orang yang rugi di dunia dan akhirat karena kamu tidak mempercayai jaminan Allah bahwa tanah itu ditetapkan Allah bagimu untuk memasukinya.”

Tafsir Tahlili

Setelah Nabi Musa mengingatkan orang-orang Yahudi dan menjelaskan nikmat-nikmat itu, kemudian memerintahkan mereka agar berani menghadapi musuh-musuh Allah dengan janji, bahwa Allah akan menolong mereka. Perintah Nabi Musa itu ialah mereka harus memasuki tanah suci Kanaan (Palestina) dan berdiam di negeri yang telah dijanjikan dan ditetapkan Allah untuk menjadi tempat tinggal mereka.

Menurut riwayat Ibnu ‘Asakir dari Mu’āż bin Jabal bahwa tanah suci itu di antara sungai Tigris dengan sungai Furat. Tanah itu disebut suci karena telah sekian banyak nabi menempatinya yang senantiasa mengajak kepada agama Tauhid, karenanya tanah itu bersih dari patung-patung dan kepercayaan yang sesat. Dan Nabi Musa melarang mereka murtad kembali menyembah berhala dan membuat keonaran dalam masyarakat dengan berbuat kezaliman dan mengikuti hawa nafsu. Jika mereka tidak mematuhi ketentuan itu mereka akan rugi, karena nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka itu akan dicabut kembali dan dibatalkan.

2. Surah Al-A'raf Ayat 137

وَاَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِيْنَ كَانُوْا يُسْتَضْعَفُوْنَ مَشَارِقَ الْاَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنٰى عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۙ بِمَا صَبَرُوْاۗ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهٗ وَمَا كَانُوْا يَعْرِشُوْنَ

Arab Latinnya:

Wa auraṡnal-qaumal-lażīna kānū yustaḍ‘afūna masyāriqal-arḍi wa magāribahal-latī bāraknā fīhā, wa tammat kalimatu rabbikal-ḥusnā ‘alā banī isrā'īl(a), bimā ṣabarū, wa dammarnā mā kāna yaṣna‘u fir‘aunu wa qaumuhū wa mā kānū ya‘risyūn(a).

Artinya:

"Kami wariskan kepada kaum yang selalu tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. [Dengan demikian,] telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu [sebagai janji] untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Kami hancurkan apa pun yang telah dibuat Fir‘aun dan kaumnya serta apa pun yang telah mereka bangun,"(QS. Al-A'raf [7]: 137).

Dalam surat QS. Al-A'raf ayat 137, tanah Palestina dianggap sebagai tanah yang diberkati. Ini diilustrasikan oleh kisah Nabi Musa dan pengikutnya yang melarikan diri dari Fir'aun dan pasukannya. Ketika mereka tiba di tanah Palestina, Allah memberikan pertolongan dengan menghancurkan Fir'aun dan pasukannya serta menyelamatkan Nabi Musa.

3. Surah Al-Isra Ayat 1

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Arab Latinnya:

Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).

Artinya:

"Maha Suci [Allah] yang telah memperjalankan hamba-Nya [Nabi Muhammad] pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat," (QS. Al-Isra [17]: 1).

Ayat Al Quran tentang Palestina juga diterangkan dalam Surat Al Isra ayat 1. Ayat tersebut menjelaskan tentang keberkahan Baitul Maqdis. Ini tidak hanya terkait dengan kesuburan dan hasil pertanian yang melimpah, tetapi juga dengan peran pentingnya sebagai saksi dari perjalanan Mi'raj Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha, yang dimulai dari Masjidil Aqsa dan mencapai langit ketujuh.

Masjidil Aqsa

Seorang pria membentuk siluet saat meniupkan Shofar, tanduk biri-biri, dengan latar belakang Masjidil Aqsa yang berlokasi di kota tua Yerusalem yang dikenal dengan Baitul Maqdis, Minggu (10/12/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad

Masjidil Aqsa, yang terletak di kota tua Yerusalem, Palestina, adalah salah satu situs suci terpenting bagi umat Islam.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani