Menuju konten utama

Apa Perbedaan Bani Israil dan Yahudi: Siapa yang Beriman?

Bani Israil dan Yahudi merupakan dua istilah berbeda, namun sering dianggap berkaitan. Berikut perbedaan Bani Israil dan Yahudi dalam Islam.

Apa Perbedaan Bani Israil dan Yahudi: Siapa yang Beriman?
Ilustrasi Agama Yahudi. foto/IStockphoto

tirto.id - Bani Israil dan Yahudi merupakan dua istilah berbeda, namun sering dianggap berkaitan. Beberapa orang juga percaya bahwa Yahudi adalah keturunan Bani Israil.

Ada juga yang berpendapat bahwa Bani Israil adalah sebutan bagi orang Yahudi. Lantas, apa perbedaan antara Bani Israil dengan Yahudi dari kaca mata Islam dan siapa yang beriman kepada Allah?

Bani Israil adalah sebutan bagi anak keturunan Nabi Yakub AS. Bani diambil dari bahasa Arab yang artinya keturunan. Sementara itu, kata "Israil" mengacu kepada sosok Nabi Yakub AS.

Penyebutan Bani Israil juga turut mengarah kepada para pengikut Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS. Kaum Bani Israil pengikut Nabi Musa AS dan Nabi Isa As juga dikenal dengan sebutan Bani Israel.

Jika merujuk Al-Qur'an Bani Israil tidak beriman kepada Allah. Dikutip dari situs Kementerian Agama (Kemenag), pada masa Nabi Ilyas AS, Bani Israil berhala bernama Ba'al. Nabi Ilyas AS kemudian diberi misi untuk meluruskan kaum Bani Israil agar beriman kepada Allah.

Istilah Yahudi merujuk pada salah satu agama Abrahamik yang dikenal di dunia. Selain Yahudi, agama-agama lain yang termasuk Abrahamik adalah Islam dan Kristen.

Yahudi Bagian dari Bani Israil dalam Islam

Yahudi merupakan salah satu agama Samawi atau Abrahamik selain Islam dan Kristen. Setelah agama Yahudi diturunkan, banyak keturunan Bani Israil yang menganut agama tersebut dan beriman kepada satu Tuhan.

Asal usul Bani Israil ditelusuri lewat keturunan Nabi Yakub AS. Nabi Yakub AS adalah putra Nabi Ishaq AS, sekaligus cucu Nabi Ibrahim AS. Nabi Yakub AS diketahui memiliki memiliki 12 anak dari 4 istri yang dinikahinya.

Mahjuddin dalam jurnal Paramedia: Jurnal Komunikasi dan Informasi Keagamaan (2004) menjelaskan bahwa anak Nabi Yakub AS dari istri bernama Layya (Leah) terdiri dari Rawbin, Syam'un, Lawi, Yahuza (Yahuda), Yasakir, dan Zebulun.

Kemudian, anak dari istri kedua Nabi Yakub, yaitu Rahil (Rahel) bernama Yusuf dan Benyamin. Lalu, anak dari istri ketiga Nabi Yakub, yaitu Zulfa Jad dan Asyir. Selanjutnya, anak dari istri keempatnya, yaitu Balhah bernama Dan dan Naftali.

Sepuluh putra dan putri Nabi Yakub lahir di Faddan Aran atau yang kini dikenal sebagai Irak Utara. Sementara itu, dua putranya yang lain yaiu Yusuf dan Benyamin dilahirkan di Kana'an yang kini dikenal sebagai Palestina.

Ketika Nabi Yakub AS pindah dari Iraq ke Kana'an, ia mulai mendapat sebutan sebagai Israil dan anak cucunya dipanggil Bani Israil. Kemudian datang utusan Allah SWT, yakni Nabi Musa AS.

Nabi Musa AS merupakan Rasul sekaligus pembawa agama Yahudi. Cerita berikutnya, Nabi Musa AS dan Nabi Harun AS beserta umat Bani Israil meninggalkan Mesir setelah diperbudak. Mereka melarikan diri hingga ke Yerusalem, Palestina.

Pada masa Abbasiyah (639-1916 M) banyak orang Bani Israil penganut Yahudi yang mendapatkan jabatan penting. Mereka mendapat gelar sebagai guru filsafat, penerjemah, hingga pegawai keuangan negara.

Hal ini kemudian menyebabkan penganut agama Yahudi semakin bertambah dan menyebar ke luar Timur Tengah hingga ke Eropa. Penyebaran agama Yahudi di Eropa diperkirakan berlangsung sejak abad ke-5 hingga ke-15.

Penyebaran ini menyebabkan banyak orang-orang Eropa mulai menganut agama Yahudi. Sayangnya, tidak semua orang Eropa bisa menerima kedatangan agama baru ini. Pasalnya, di beberapa wilayah Eropa agama Yahudi dicap sebagai ancaman sehingga memperoleh diskriminasi.

Puncaknya, terjadi genosida kepada kaum Yahudi di oleh tentara Nazi yang kini dikenal dengan peristiwa Holocaust. Akibat hal itu, orang-orang Eropa yang menganut agama Yahudi terpaksa mengungsi ke berbagai wilayah.

Pada 1948, Inggris membawa orang-orang Eropa Yahudi penyitas Holocaust pergi ke Yerusalem. Melalui Deklarasi Balfour, Inggris menetapkan bahwa 60 persen lahan negara Palestina ditempati kaum Yahudi Eropa sebagai negara baru.

Perpindahan inilah yang menjadi awal mula konflik antara Israel dan Palestina yang terjadi hingga hari ini. Seiring berjalannya waktu, kaum Yahudi Eropa yang bermigrasi merebut wilayah-wilayah Palestina hingga penduduk setempat hanya menempati sedikit wilayah di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Perbedaan Bani Israil dan Yahudi dalam Islam

Baik Bani Israil dan Yahudi semuanya sama-sama diakui keberadaannya oleh dua agama Samawi lainnya, yaitu Islam maupun Kristen. Kedua istilah ini juga muncul di dalam kitab suci agama Islam, yaitu Al-Qur'an.

Dikutip dari NU Online, Prof Muhammad Quraish Shihab menjelaskan sebagaimana mengutip laman, "Bani Israil" dituliskan sebanyak 42 kali dalam Al-Qur'an dan kata "Israil" disebutkan 3 kali. Sementara itu, kata "Yahudi" disebutkan sebanyak 22 kali di Al-Qur'an.

Salah satu surat yang menyebut nama Bani Israil di Al-Qur'an adalah surat Ali Imran ayat 93. Ayat tersebut memuat perintah Allah SWT tentang makanan halal-haram Bani Israil, yang berbunyi:

۞ كُلُّ ٱلطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَٰٓءِيلُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ مِن قَبْلِ أَن تُنَزَّلَ ٱلتَّوْرَىٰةُ ۗ قُلْ فَأْتُوا۟ بِٱلتَّوْرَىٰةِ فَٱتْلُوهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Latin:"Kulluṭ-ṭa'āmi kāna ḥillal libanī isrā`īla illā mā ḥarrama isrā`īlu 'alā nafsihī ming qabli an tunazzalat-taurāh, qul fa`tụ bit-taurāti fatlụhā ing kuntum ṣādiqīn"

Artinya:"Semua makanan halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar'."

Quraish Shihab menjelaskan bahwa Bani Israil merujuk pada keturunan Nabi Yakub AS atau sebelum masa Nabi Muhammad SAW. Mereka sudah ada sebelum Nabi Musa AS lahir dan memperkenalkan ajaran Yahudi di dunia.

Lalu, istilah "Yahudi" merujuk pada kaum keturunan Nabi Yakub AS, yakni Yahuda. Yahuda termasuk salah satu dari 12 anak Nabi Yakub, seperti sudah dijelaskan sebelumnya.

Istilah "Yahudi" kini lebih dikenal sebagai penganut agama Yahudi yang disebarkan oleh Nabi Musa AS. Masih menurut Quraish Shihab, mereka yang bukan keturunan Nabi Yakub atau Yahuda sekalipun bisa disebut dengan Yahudi apabila menganut agama Yahudi.

Mereka juga bukan bagian dari Bani Israil. Jumlah kaum Yahudi juga sangat sedikit karena agama Yahudi bukan agama dakwah. Kaum Yahudi ingin menjadi satu-satunya kaum yang dicintai Tuhan.

Perbedaan lainnya adalah dari segi keimanan kepada Tuhan. Bani Israil di era Nabi Ilyas memiliki kepercayaan politeisme atau beriman kepada banyak hal selain Allah. Sementara itu, orang-orang Yahudi menganut agama yang bersifat monoteisme alias beriman kepada satu Tuhan bernama Yahweh.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy