Menuju konten utama

Aturan & Cara Bermain Lompat Tali Perorangan serta Kelompok

Bagaimana cara bermain lompat tali? Berikut ini penjelasan aturan dan cara bermain lompat tali secara perorangan maupun kelompok.

Aturan & Cara Bermain Lompat Tali Perorangan serta Kelompok
Cara bermain lompat tali bisa dilakukan perorangan atau kelompok. Ini gambar pelajar asal Belanda bermain lompat tali di halaman sekolah, disaksikan murid sd negeri 1 Tanah Tinggi , Tangerang, Banten, Rabu (3/8). Sebanyak 30 pelajar Belanda mengunjungi sekolah di Kota Tangerang dan berinteraksi dengan murid untuk mengenal lebih dekat Indonesia secara budaya, lingkungan dan sosial. antara foto/lucky r/foc/16.

tirto.id - Cara bermain lompat tali beserta aturannya bisa dipelajari peserta didik, sebelum mencoba untuk mempraktikannya. Lantas, apa saja aturan permainan lompat tali dan bagaimana cara mainnya?

Sebelum membahas itu, lompat tali berasal dari daerah-daerah di Indonesia. Mengutip laman Dinas Kebudayaan Jakarta, diklaim bahwa permainan lompat tali berasal dari daerah suku Betawi (Jakarta).

Di sisi lain, lompat tali disebut permainan yeye di Maluku dan tali merdeka di wilayah Provinsi Riau. Bahkan, terdapat pula anggapan bahwa olahraga ini pernah dimainkan secara khusus oleh anak-anak Belanda.

Pengertian Lompat Tali

Dikutip dari KBBI VI Daring, pengertian lompat tali adalah permainan tradisional yang memakai karet gelang. Karet tersebut disusun secara memanjang dengan ukuran-ukuran tertentu.

Pemainnya mencakup minimal 3 orang, yaitu 2 orang bertugas sebagai pemegang tali dan 1 orang lain melompat. Namun demikian, ada juga yang mempraktikannya secara perorangan dan memegang tali sendiri.

Adapun permainan lompat tali melatih kekuatan otot paha, betis, trisep, bisep, dada, bahu, dan punggung. Selain mendapatkan hiburan dari permainan, pemain juga meningkat secara kesehatannya.

Sejarah Lompat Tali

Dilansir dari laman Skip-Hop UK, sejarah lompat tali di dunia punya bermacam-macam versi atau pendapat. Sebagai opini pertama, lompat tali digunakan untuk perayaan Lompat Seratus Tali di Tiongkok.

Kemudian pernah pula dijadikan rutinitas oleh orang Mesir pada 1600-an SM, yakni melompati tanaman rambat. Cara yang dilakukan di Mesir ini hampir mirip dengan permainan yang dilakukan suku Aborigin di Australia.

Melansir sumber serupa, penulis meyakini bahwa sejarah permainan lompat tali dimulai pada 1600-an silam di Belanda. Permainan ini menyebar ke berbagai tempat, termasuk Amerika Serikat.

Sejak diperkenalkan oleh Richard Cendali agar menjadi olahraga kompetitif, kini lompat tali berkembang cukup signifikan. Khususnya lewat Organisasi Lompat Tali Internasional atau the International Rope Skipping Organization.

Cara Bermain Lompat Tali

Olahraga lompat tali merupakan gerakan yang efektif untuk menurunkan berat badan, menambah tinggi badan, dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil yang baik, kita perlu mengetahui bagaimana cara bermain lompat tali.

Berikut ini penjelasan tentang cara bermain permainan tradisional lompat tali, baik perorangan maupun kelompok.

Cara Bermain Lompat Tali Perorangan

Lompat karet atau lompat tali dapat dimainkan secara individu di rumah atau halaman masing-masing. Adapun tahapan yang perlu diperhatikan terbilang sederhana lantaran tidak melibatkan orang lain.

Berikut ini cara bermain lompat tali perorangan.

  1. Letakkan kedua tangan Anda di samping badan;
  2. Pegang masing-masing ujung tali;
  3. Putar tali itu ke depan hingga jatuh ke arah kaki depan;
  4. Ketika tali bersentuhan dengan lantai, Anda bisa meloncat;
  5. Lakukan berulang sesuai kebutuhan atau semampunya.

Cara Bermain Lompat Tali Kelompok

Cara bermain lompat tali dengan teman berbeda dengan perorangan karena memerlukan jumlah pemain setidaknya tiga orang. Oleh sebab itu, setiap pemain perlu mengerti tugas masing-masing.

Berikut ini cara bermain lompat tali kelompok.

  1. Pemegang karet berdiri saling berhadapan dengan jarak sekitar 1,5 meter;
  2. Pegang tali dan turunkan posisi tubuh, bisa berjongkok atau setengah membungkuk;
  3. Pemain yang melompat bersiap di antara dua pemegang karet;
  4. Pemegang karet memutar tali setinggi mata kaki, sementara pemain melompat;
  5. Jika berhasil, pemain lanjut ke tahap setinggi lutut;
  6. Lakukan itu bertahap untuk ketinggian pinggang, dada, kepala, sejengkal di atas kepala, dua jengkal di atas kepala, hingga satu lengan di atas kepala.

Aturan Permainan Lompat Tali

Jumlah tali yang digunakan dalam lompat tali individu adalah 1. Namun demikian, bukan berarti pemain tidak boleh memakai tali dengan jumlah lebih dari itu, baik 2, 3, 4, maupun 5.

Secara umum, aturan permainan lompat tali hanya berlaku bagi permainan yang bersifat kelompok. Oleh karena itu, cara bermain lompat tali beserta aturannya terbatas pada gerakan individu.

Namun demikian, cara bermain lompat tali kelompok di berbagai daerah menerapkan beberapa prinsip dan aturan berikut.

  • Ukuran tali untuk lompat tali individu lebih 92 cm dari tinggi badan, sementara kelompok sepanjang 3-5 meter;
  • Dimainkan minimal oleh tiga orang atau lebih untuk permainan lompat tali kelompok;
  • Pada permainan kelompok, ketinggian tali bisa ditambahkan bertahap. Mulai dari setinggi mata kaki, lutut, pinggang, dada, telinga, kepala, satu jengkal di atas kepala, dua jengkal di atas kepala, dan satu lengan di atas kepala;
  • Ketika melompat pada tahapan mata kaki sampai dada, pemain melompat tanpa menyentuh karet;
  • Seandainya semua pemain sudah selesai, permainan diulang.

Alat dan Bahan Lompat Tali

Apa saja alat lompat tali? Menjawab pertanyaan ini, tentu saja barang yang paling dibutuhkan dalam permainan tersebut adalah tali yang terbuat dari karet gelang atau bahan elastis lainnya.

Secara lengkapnya, Anda bisa memilih opsi beberapa alat yang bisa dipakai untuk permainan lompat tali berikut.

  • Tali karet;
  • Tali nilon;
  • Tali skipping PVC;
  • Tali plastik;
  • Tali berbahan campuran;
  • Tali kain.

Baca juga artikel terkait PERMAINAN TRADISIONAL atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Yuda Prinada