Menuju konten utama

Unsur-Unsur atau Komponen Peta dan Fungsinya

Peta merupakan gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil. Peta memiliki sejumlah komponen yang masing-masing punya peran penting.

Unsur-Unsur atau Komponen Peta dan Fungsinya
Foto komponen peta: lettering. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Peta merupakan gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan sudut pandang dari atas.

Pengertian peta dijelaskan lagi secara lebih mendetail oleh Perhimpunan Kartografi Internasional (International Cartographic Association), sebagaimana dikutip oleh buku Geografi (2019) terbitan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Dilansir e-modul tersebut, peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur abstrak yang dipilih dari permukaan bumi dalam kaitannya dengan permukaan bumi lainnya atau benda-benda angkasa.

Di dalam peta terdapat sejumlah unsur peta, mulai dari judul, garis tepi, simbol, hingga warna. Lantas, mengapa dalam peta perlu mencantumkan komponen-komponen peta?

Komponen-komponen peta berperan penting dalam mempermudah pembaca memahami informasi yang ada di dalamnya. Misalnya, simbol segitiga pada peta menggambarkan ketampakan gunung. Namun, untuk membedakan ketampakan gunung mati dan aktif, peta memberinya warna berbeda: segitiga merah untuk gunung aktif, segitiga hitam untuk gunung mati.

Komponen Peta dan Fungsinya

Peta memuat sejumlah komponen atau unsur yang menjadi bagian kelengkapannya. Setidaknya ada 12 komponen peta. Merujuk buku Modul Geografi (2020) terbitan Kemdikbud, berikut penjelasan komponen-komponen peta dan fungsinya.

1. Judul Peta

Judul peta umumnya memuat informasi yang ada dalam sebuah peta. Peran judul peta sangat penting sebab ia hal pertama yang dilihat oleh pembaca. Maka itu, judul peta perlu menggambarkan isi dan jenis peta. Judul itu biasanya ditulis menggunakan huruf kapital.

2. Garis Tepi

Garis tepi dalam peta merupakan garis yang terletak di bagian tepi peta. Ujung dari setiap garis itu bertemu dengan ujung garis yang lain. Manfaat garis tepi dalam peta ialah untuk membantu gambar peta terlihat lebih rapi.

3. Garis Astronomi atau Koordinat

Garis astronomi (koordinat) dalam peta biasanya terdapat di tepi peta yang berbentuk angka – angka koordinat dalam satuan derajat, menit, dan detik. Garis astronomi berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat di peta.

4. Legenda

Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang menjadi kunci untuk memahami peta. Keberadaan unsur peta satu ini cukup penting sebab peta umumnya memuat beberapa simbol yang menunjukkan karakteristik wilayah.

5. Simbol

Sementara simbol dalam peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan permukaan bumi di suatu wilayah yang termuat dalam peta. Selama ini ada tiga jenis simbol yang dikenal dalam peta.

a. Simbol titik

Simbol titik yang digunakan untuk menyajikan informasi terkait tempat ataupun data posisional. Misalnya, simbol segitiga merah untuk menunjukkan gunung api aktif; simbol segitiga hitam untuk gunung berapi tidak aktif; kotak persegi 4 berwarna merah untuk penunjuk lokasi ibu kota negara; lingkaran dengan gambar jangkar di tengah untuk penunjuk pelabuhan; dan lain sebagainya.

b. Simbol garis

Simbol garis yang dipakai untuk menyajikan data yang berkaitan dengan jarak. Misalnya, simbol dua garis untuk jalan raya; garis berkelok tidak lurus untuk sungai; satu garis untuk jalan desa; dan lain sebagainya.

c. Simbol area

Simbol area yang biasa dimanfaatkan untuk menunjukkan suatu jenis area tertentu dengan gambar yang mencakup suatu wilayah berkarakteristik khusus. Misalnya: simbol untuk menggambarkan danau, sawah, rawa-rawa, dan lain sebagainya.

6. Inset

Dalam peta, komponen inset menunjukan kedudukan daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Komponen inset memiliki fungsi menjelaskan gambaran wilayah di peta utama dan perbedaannya dengan wilayah lain di sekelilingnya. Misalnya, ketika membuat gambar Pulau Jawa sebagai peta utama, perlu peta Indonesia sebagai insetnya agar posisi Pulau Sumatera dan pulau lainnya bisa terlihat.

7. Skala

Skala peta adalah perbandingan (rasio) antara jarak dua titik di peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi atau lapangan, yang dihitung dengan satuan yang sama. Selama ini, ada tiga jenis skala dalam peta.

a. Skala Angka

Pengertian skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak dalam peta dengan jarak yang sebenarnya menggunakan angka. Contohnya, skala 1:500.000 dibaca setiap 1 cm dalam peta mewakili jarak 500.000 cm di lapangan.

b. Skala Garis

Skala garis, yang disebut juga dengan skala grafis, adalah skala peta yang ditunjukkan melalui garis lurus yang terbagi dalam beberapa ruas. Setiap ruas itu memuat angka skala dalam satuan panjang yang sama. Contoh hitungannya, seperti satu ruas sepanjang 1 cm dalam peta setara dengan jarak sebenarnya sepanjang 5 km, lalu 2 cm sama dengan 10 km, dan seterusnya.

c. Skala Verbal

Pengertian skala verbal ialah skala peta yang dinyatakan dengan kalimat. Karena itu disebut skala verbal. Skala verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa. Skala di peta-peta Amerika dan Eropa sering kali tidak menggunakan satuan pengukuran matrik. Contoh skala verbal: 1 inch to 1 mile, yang artinya jarak 1 inch dalam peta mewakili jarak sebenarnya sepanjang 1 mil di lapangan.

8. Orientasi

Orientasi dalam peta adalah petunjuk arah yang menunjukkan posisi dan arah suatu titik/wilayah. Biasanya, orientasi dalam peta berbentuk tanda panah menunjuk ke arah utara.

9. Sumber Data Peta

Dalam peta, sumber peta menunjukkan asal informasi yang digunakan dalam pembuatan peta. Ia bisa memperjelas rujukan sumber yang dipakai oleh pembuat peta.

10. Tahun Pembuatan Peta

Adapun tahun pembuatan peta dapat membantu pembaca menganalisis berbagai kecenderungan perubahan dari waktu ke waktu yang terjadi di suatu wilayah. Info tahun itu pun dapat memberikan informasi terkait keakuratan data yang digunakan per tahun pembuatan.

11. Lettering

Dalam peta, lettering merupakan semua tulisan bermakna yang terdapat di peta. Bentuk hurufnya meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak, dan miring.

Sejumlah fungsi Penggunaan huruf dalam peta adalah sebagai berikut:

  • Huruf kapital tegak untuk nama benua, provinsi.
  • Huruf kapital miring untuk nama samudera atau lautan
  • Huruf kapital-kecil tegak untuk nama kota/kabupaten dan wilayah.
  • Huruf kapital-kecil miring untuk nama sungai, danau, dan/atau rawa.

12. Warna Peta

Umumnya, warna peta dimanfaatkan untuk menonjolkan perbedaan objek yang tergambar dalam peta. Lantas, apa saja warna pada peta? Simak penjelasannya berikut.

  • Warna cokelat menggambarkan ketampakan relief permukaan bumi.
  • Warna biru menggambarkan ketampakan wilayah perairan (laut, sungai, danau dan rawa).
  • Warna hijau menggambarkan ketampakan vegetasi (hutan, perkebunan).
  • Warna merah dan hitam menggambarkan ketampakan hasil budaya manusia (misalnya: jalan kota, pemukiman, batas wilayah, pelabuhan).
  • Warna putih menggambarkan ketampakan permukaan bumi.
  • Warna kuning pada peta menunjukkan gambaran daerah yang memiliki ketinggian 500 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.

Baca juga artikel terkait PETA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Fadli Nasrudin