Menuju konten utama

Apa Saja Karakteristik Wilayah Indonesia: Lautan, Perairan, Daratan

Karakteristik wilayah Indonesia yang berupa lautan, perairan dan daratan terpilah menjadi beberapa kategori.

Apa Saja Karakteristik Wilayah Indonesia: Lautan, Perairan, Daratan
Ilustrasi peta Indonesia. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Indonesia merupakan negara kepulauan dan menjadi salah satu pemilik wilayah lautan terluas di dunia. Total luas wilayah Indonesia mencapai 5.139.250 kilometer persegi yang mencakup daratan dan lautan.

Merujuk data situs Kemdikbud, luas daratan negara Indonesia adalah 1.919.440 kilometer persegi yang tersebar di 17.508 pulau. Sedangkan luas lautan Indonesia mencapai 3.273.810 kilometer persegi yang terbentang sejauh 3.977 mil.

Data lebih detail dan terbaru mengenai luas wilayah Indonesia dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada 2018 lalu.

Data tersebut merupakan hasil kajian dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL sejak 2015.

BIG dan Pushidros TNI AL mengerjakan kajian teknis yang memanfaatkan best available data dan metode teknis paling mutakhir untuk menghasilkan data rujukan nasional mengenai luas wilayah Indonesia yang dapat dipertanggungjawabkan.

Mengutip informasi di laman Kemenko Marves, data luas wilayah Republik Indonesia yang menjadi rujukan nasional tersebut adalah sebagai berikut:

  • Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 km2
  • Luas laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km2
  • Luas zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km2
  • Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km2
  • Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km2
  • Luas total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km2
  • Luas total wilayah Republik Indonesia (daratan dan perairan) adalah 8.300.000 km2
  • Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km
  • Jumlah pulau di Indonesia kurang lebih 17.504
  • Jumlah pulau Indonesia yang sudah dibakukan dan disubmisi ke PBB adalah 16.056.

Wilayah Indonesia yang sedemikian luas tersebut berbatasan dengan sejumlah negara jiran. Batas-batas wilayah Indonesia dengan sejumlah negara lain adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Malaysia, Filipina, Laut Cina Selatan, dan Singapura
  • Sebelah Selatan: Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia
  • Sebelah Barat: Samudera Hindia
  • Sebelah Timur: Papua Nugini dan Samudera Pasifik.

Hingga tahun 2021, pemerintah Indonesia masih memperjuangkan perluasan wilayah, khususnya di kategori landas kontinen. Merujuk kajian di Jurnal RechtsVinding terbitan BPHN (Oktober 2020), pengertian landas kontinen di Indonesia masih didasarkan pada UU Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen.

UU tersebut mengatur pengertian landas kontinen adalah dasar laut dan tanah di bawahnya, yang berada di luar perairan wilayah RI, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 4 Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia, sampai kedalaman 200 meter atau lebih yang masih mungkin diselenggarakan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam.

Infografik SC Perbatasan Indonesia

Infografik SC Perbatasan Indonesia. tirto.id/Teguh

Pada 28 Desember 2020 lalu, pemerintah RI secara resmi menyerahkan dokumen submisi klaim perluasan landas kontinen (dasar laut) Indonesia di luar 200 mil laut kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Submisi Indonesia mencakup area seluas 211.397,7 km2 di barat daya Pulau Sumatera.

Laman Kemenko Marves menginformasikan bahwa penyampaian dokumen submisi tersebut adalah proses penting bagi perjuangan Indonesia memperluas wilayah yurisdiksinya di dasar laut. Apabila klaim tersebut disetujui oleh PBB, luas wilayah yurisdiksi landas kontinen Indonesia dapat melebar hingga setara hampir 2 kali luas Pulau Jawa. Artinya, detail data rujukan luas wilayah RI ke depan masih mungkin berubah.

Untuk lebih mengenal wilayah Indonesia, perlu dipahami karakteristik lautan, perairan dan daratan yang menjadi bagian dari area milik RI. Berikut penjelasan mengenai karakteristik wilayah daratan, lautan, dan perairan Indonesia berdasar Modul Geografi terbitan Kemdikbud edisi 2019 dan 2020.

Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki letak geografis yang unik karena diapit oleh sejumlah lempeng tektonik, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, serta Jalur Pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.

Karakteristik wilayah daratan Indonesia bisa dilihat berdasarkan beberapa kategori. Empat kategori pertama adalah bentuk muka bumi (relief), jalur pegunungan, gerakan muka bumi, serta dataran. Adapun penjelasan yang terperinci adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik wilayah daratan Indonesia berdasarkan relief (bentuk muka bumi)

Di kategori ini, wilayah daratan Indonesia dapat dibagi menjadi 3 bagian, yakni relief bagian barat, tengah, dan timur.

Bagian barat biasa disebut sebagai paparan Sunda, meliputi pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Laut Cina Selatan, Selat Karimata, dan Selat Malaka.

Bagian tengah disebut sebagai daerah peralihan, yang meliputi pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Sedangkan bagian timur yang disebut paparan Sahul mencakup Pulau Halmahera, Irian Jaya, dan Laut Arafuru.

2. Karakteristik wilayah daratan Indonesia berdasarkan jalur pegunungan

Jalur ini disebut sebagai karakteristik karena Indonesia berada di jalur pegunungan aktif, yakni Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Keduanya ternyata menghasilkan barisan pegunungan yang titik akhirnya ada di laut Banda.

Berikut ini jalur pegunungan tersebut:

  • Busur Indonesia Selatan: dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Laut Banda
  • Busur Indonesia Timur: terbentang sepanjang Irian dan utara Maluku.

Keberadaan jalur pegunungan ini mengakibatkan munculnya daerah pulau yang terbentuk berkat terbenturnya lempeng-lempeng di bawah permukaan bumi. Selain itu, ada juga jalur patahan yang ternyata membuat beberapa bagian Indonesia rawan terkena gempa bumi.

3. Karakteristik wilayah daratan Indonesia berdasarkan gerakan muka bumi

Wilayah Indonesia berada di titik temu antara tiga gerakan muka bumi, yakni sistem Sunda Barat, sistem Pegunungan Asia Timur, dan Sirkum Australia. Oleh karena itu, Indonesia sering mengalami bencana akibat aktivitas vulkanisme.

4. Karakteristik wilayah daratan Indonesia berdasarkan datarannya

Berdasarkan datarannya, wilayah Indonesia bisa diklasifikasikan menjadi 2 kategori daratan, yakni dataran tinggi dan dataran rendah. Di dataran tinggi, Indonesia memiliki wilayah yang mencakup pegunungan yang notabene berpenduduk padat. Contoh dataran tinggi di Indonesia adalah wilayah Gayo, Karo, Agam, Bandung, Malang, Madi atau Kalimantan, dan Toraja.

Sedangkan bagian dataran rendah, terdapat di wilayah yang ketinggiannya tidak lebih dari 200 meter dari permukaan laut (mdpl). Wilayah dataran rendah Indonesia tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, kepulauan Nusa Tenggara dan lain sebagainya.

Karakteristik wilayah daratan Indonesia juga bisa diklasifikasikan berdasarkan ciri penampakannya, yakni Pegunungan, Gunung, Dataran Rendah dan Dataran Tinggi. Adapun detail penjelasannya bisa dicermati di perincian di bawah ini:

  • Pegunungan: Wilayah daratan Indonesia dipengaruhi 2 sirkum pegunungan, yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Maka, Indonesia memiliki wilayah pegunungan yang cukup banyak. Misalnya, di Pulau Jawa, ada jalur pegunungan Dieng, di Kalimantan ada pegunungan Meratus, dan di Papua ada pegunungan Jaya Wijaya. Umumnya daerah pegunungan ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai daerah perkebunan.
  • Gunung: Indonesia memiliki kurang lebih 100 gunung api dengan 3 golongan, yaitu padam (mati), istirahat, dan masih aktif. Gunung-gunung di wilayah daratan Indonesia menjadi bagian dari cincin api pasifik. Dampak positif dari keberadaan gunung berapi ialah banyaknya lahan subur di Indonesia, dan menyebabkan curah hujan yang teratur. Namun, keberadaan gunung api juga memunculkan risiko ancaman bencana alam yang cukup tinggi, terutama letusan vulkanik.
  • Dataran Tinggi: Disebut juga plateau, dataran tinggi adalah dataran luas di ketinggian 300-600 mdpl. Dataran tinggi biasa berada di kawasan pegunungan atau dikelilingi bukit-bukit, sehingga udaranya lebih dingin. Dataran tinggi sebagai bagian dari wilayah daratan Indonesia memiliki manfaat untuk aktivitas perkebunan dan wisata. Ada juga beberapa daratan tinggi di Indonesia. Misalnya, dataran Charles Louis di Papua.
  • Dataran Rendah: Dataran rendah adalah wilayah yang relatif datar dan luas serta berada di ketinggian kurang dari 200 mdpl. Di Indonesia, dataran rendah merupakan wilayah dinamis dengan kegiatan penduduk sangat beragam karena sering kali menjadi pusat industri, pusat perdagangan, dan pemukiman penduduk. Kota Jakarta, Surabaya, dan Pangkalan Bun merupakan sebagian contoh kawasan dataran rendah.

Karakteristik Wilayah Lautan Indonesia

Karakteristik wilayah lautan Indonesia bisa dibedakan berdasar 4 kategori, yakni: proses terjadinya (pembentukan); letak; zona kedalaman; dan relief. Pemaparan yang lebih terang ada di bawah ini.

1. Karakteristik wilayah lautan Indonesia berdasar proses terjadinya terdiri atas 3 jenis, yakni:

  • Laut Regresi, yaitu laut yang menyempit pada zaman Es, karena terjadi penurunan permukaan air laut. Pada zaman air surut, ada bagian dari laut yang tetap menjadi laut karena kedalamannya. Contohnya ialah lubuk laut Sulawesi dan selat makassar.
  • Laut Transgresi, yaitu laut yang terjadi akibat genangan air laut terhadap daratan yang disebabkan kenaikan permukaan air laut sekitar 70 m pada ahkir zaman Es. Contohnya adalah laut jawa dan selat sunda.
  • Laut Ingresi, yaitu laut yang terjadi karena dasar laut bergerak menurun, yang bisa berupa palung laut, atau lubuk laut. Contohnya laut banda, laut Sulawesi, laut Flores, laut Maluku.

2. Karakteristik wilayah lautan Indonesia berdasar letaknya:

Berdasarkan letaknya, laut Indonesia tergolong laut Pedalaman, yakni laut yang diapit oleh daratan/pulau atau laut yang terletak di tengah daratan.

3. Karakteristik wilayah lautan Indonesia berdasar zona kedalamannya terdiri atas 5 jenis, yakni:

  • Zona litoral (pesisir), yaitu daerah pantai yang terletak antara garis pasang naik dan surut
  • Zona neritik (laut dangkal) yang punya ciri-ciri berikut: bagian dasar laut sampai kedalaman 200 Meter; Sinar matahari masih tembus ke dasar laut; jadi tempat hidup organisma laut sehingga sangat penting bagi kehidupan manusia. Contoh laut Indonesia yang termasuk zona neritik adalah landas kontinen sunda.
  • Zona batial (wilayah laut dalam) dengan ciri: Kedalaman antara 200 – 2000 meter dan sinar matahari sudah tidak tembus ke dasarnya.
  • Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam) dengan ciri: Kedalaman antara 2000 – 5000 meter; tidak ada tumbuhan laut di dasarnya; tekanan air sangat besar dan suhu sangat rendah; keberadaan hewan laut sangat terbatas di bagian terdalam.
  • Zona Hadal, yakni wilayah laut yang paling dalam dengan kedalaman di atas 5000 meter. Di antara contohnya adalah lubuk laut dan palung laut.

4. Karakteristik wilayah lautan Indonesia berdasarkan reliefnya terdiri atas 2 macam, yakni:

  • Perairan Laut Dangkal (shelp), dengan kedalaman 120-200 meter: Indonesia memiliki dua daerah paparan (laut dangkal). Pertama ialah Paparan Sunda (laut-laut dangkal di bagian barat Indonesia), yang di antara contohnya seperti selat Sumatra, laut cina selatan, selat karimata, laut jawa, selat berhala. Kedua, Paparan Sahul (laut-laut dangkal di sebelah timur Indonesia), seperti laut arafuru.
  • Perairan laut dalam (di Indonesia tengah), yang terletak antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul dengan topografi yang kompleks. Ciri kompleksitas itu ditandai oleh keberadaan: cekungan yang dalam dan luas (basin); daerah depresi laut yang dalam dengan bentuk memanjang (palung) lalu menyempit dengan sisis yang curam; serta palung yang agak melebar dan lebih landai. Contohnya, adalah laut di Sulawesi dan Maluku utara.

Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia

Indonesia memiliki modal yang teramat besar untuk menjadi negara maritim. Sebab, sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan dan juga kawasan perairan lainnya. Perairan Indonesia bahkan mencakup 2/3 luas total wilayah RI.

Secara umum, perairan Indonesia terpilah jadi dua macam, yakni perairan laut dan perairan darat. Sementara jika dilihat lebih detail, wilayah perairan Indonesia bisa diklasifikasikan menjadi 5 jenis. Karakteristik masing-masing kategori itu bisa dicermati dalam perincian di bawah ini.

1. Sungai

Sungai merupakan bagian permukaan bumi yang rendah dan terbentuk karena ada aliran air dari dataran tinggi menuju dataran rendah yang bermuara di laut atau danau. Aliran sungai bagian hulu, yang biasanya berada di pegunungan, sering kali masih berukuran kecil. Namun, semakin dekat ke arah laut, aliran sungai akan membesar.

Sungai di Indonesia biasa dimanfaatkan untuk jalur transportasi, pembangkit listrik, irigasi sawah, perikanan, olahraga, rekreasi, hingga pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.

2. Danau

Danau adalah cekungan daratan yang terisi air. Danau di Indonesia bisa terbentuk karena 4 jenis penyebab, yakni:

  • Letusan gunung berapi atau aktivitas vulkanik (semisal Danau Kalimutu, Danau Batur, Telaga Warna, dan Danau Kerinci);
  • Aktivitas tektonik (semisal Danau Singkarak, Danau Poso, Danau Towuti, Danau Tempe, dan Danau Takengon;
  • Aktivitas tekto-vulkanik (seperti Danau Toba, cekungan bukit kapur yang terisi air atau danau karst semacam Lokva Bendogede di Gunung Kidul;
  • Sengaja dibuat oleh manusia (seperti Waduk Jatigede di Sumedang Jawa barat).

Danau terluas di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatera Utara. Danau Toba terletak di ketinggian 905 mdpl sekaligus jadi yang terdalam ke-9 di dunia. Selain itu, Danau Toba juga termasu danau tipe vulkanik kaldera terbesar di dunia. Sementara danau terdalam di Indonesia adalah Danau Matano di Pulau Sulawesi. Danau Matano yang juga terdalam di Asia Tenggara ini terbentuk akibat patahan tektonik pada masa Pliosen.

3. Laut

Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas. Berdasarkan proses pembentukannya, laut Indonesia bisa dibedakan jadi 3 kategori, yakni Laut Transgresi (laut yang meluas), Laut Ingresi dan Laut Regresi.

Sementara jika diklasifikasi berdasar kedalamannya, laut Indonesia terpilah menjadi empat macam zona, yakni Zona Lithoral (wilayah pantai atau pesisir), Zona Neritic (wilayah laut dangkal), Zona Bathyal (wilayah laut dalam), dan Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam).

3. Teluk

Teluk merupakan tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan di ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk di Indonesia sering kali dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan di garis pantai yang sama. Indonesia punya banyak sekali teluk mengingat adanya ribuan pulau di negeri ini.

4. Selat

Selat ialah laut sempit yang membawa arus utama dan jadi pemisah antarpulau. Selat di Indonesia biasanya dimanfaatkan untuk jalur transportasi laut. Bahkan, sebagian selat di Indonesia menjadi jalur yang strategis karena bermanfaat buat pintu masuk menuju laut lepas bagi kapal dari negara yang tidak memiliki wilayah laut (lock-land).

5. Samudera

Samudera adalah laut yang sangat luas. Samudera biasanya terhubung secara langsung dengan 2 kutub bumi, yaitu kutub utara (Arktik) dan kutub selatan (Antartika). Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Sebagian wilayah perairan Indonesia termasuk bagian dari Samudera Hindia, dan ada juga yang bersentuhan dengan samudera pasifik.

Baca juga artikel terkait WILAYAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Addi M Idhom