tirto.id - Atribut dalam pembuatan peta sangat penting. Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi di bidang datar yang diperkecil.
Sehingga dalam pembuatan gambaran tersebut, informasi yang ada di dalam peta harus jelas, tegas dan tersusun dengan rapi.
Sedangkan definisi lain dalam buku Geografi untuk SMA yang ditulis oleh Deti Hendarni dan Retno Kinteki, menjelaskan bahwa rupa permukaan bumi yang digambarkan menggunakan suatu sistem proyeksi dengan skala tertentu sehingga dapat disajikan dalam bidang datar.
Maka, pembuatan peta dengan diberikan atribut bertujuan untuk membuat peta, agar mudah dipahami oleh pembaca. Serta informasi yang dimuat di dalam peta tidak menimbulkan tafsir ganda oleh pembaca.
Macam-macam Atribut Peta
Peta mempunyai berbagai macam atribut. Hal itu bertujuan, agar peta yang dibuat mudah untuk dibaca, ditafsirkan dan tidak membingungkan pembacanya. Maka, peta yang baik adalah peta yang dilengkapi dengan atribut peta.
Hal itu dapat berfungsi memberi informasi tertentu, agar pembaca mudah memahaminya. Adapun macam-macam atribut peta sebagai berikut:
1. Judul Peta
Judul peta diletakkan di bagian tengah peta. Namun, bisa juga diletakkan di bagian lain. Dengan catatan, judul peta tidak mengganggu isi keseluruhan peta. Pasalnya, judul peta menunjukkan isi peta.
Maka, judul peta harus jelas dan tegas. Agar informasi awal pembaca tentang peta, tidak menimbulkan kebingungan atau tafsir ganda.
2. Garis Astronomis
Garis astronomis sebagai tanda yang menunjukkan angka derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis bujur atau lintang. Hal itu dikarenakan, garis astronomis dibuat dalam menentukan lokasi suatu tempat.
3. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama. Sehingga, skala peta dibuat dalam bentuk pecahan atau rasio/perbandingan.
4. Tanda Arah atau Tanda
Tanda arah dibuat untuk menunjukkan arah Utara, Selatan Timur dan Barat. Umumnya, di dalam peta, arah Utara mengarah ke atas. Tanda arah ini diletakkan di bagian mana saja di dalam peta, asalkan tidak mengganggu isi peta.
5. Simbol dan Warna
Pembuatan peta dalam memperhatikan simbol dan warna. Pasalnya, kedua atribut ini, selain membuat peta menarik. Juga memperjelas isi keseluruhan peta. Bentuk simbol dalam peta beragam. Umumnya, simbol dalam peta sebagai berikut: titik, garis, batang, lingkaran, dan pola.
Sementara warna dalam peta digunakan untuk membedakan dan menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi). Serta memperindah peta. Misalnya, untuk laut dan danau digunakan warna biru; untuk temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat; curah hujan digunakan warna biru atau hijau; dan daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 - 3000 meter) digunakan coklat tua.
6. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
Memberikan sumber dalam atribut peta sangat penting. Pasalnya, pembaca menjadi tahu bahwa informasi yang ada dalam peta merupakan akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Begitu pula dalam memberikan atribut pembuatan peta. Pembaca peta bisa mengetahui, apakah peta yang dibaca masih relevan atau tidak untuk digunakan.
7. Inset dan Indek Peta
Inset peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian belahan bumi. Misalnya, pembuat peta ingin memetakan pulau Jawa. Maka, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang di insert. Sementara indek peta adalah sistem tata letak dalam peta. Indek bertujuan untuk menunjukan letak peta yang bersangkutan dan letak di sekitarnya.
8. Grid
Atribut lain yang ada dalam peta adalah grid. Grid dalam peta bentuknya adalah jaringan kotak-kotak. Pembuatan grid ini untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta. Sehingga pembaca dengan mudah mengetahui letak sebuah titik di atas lembar peta.
Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi ke dalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan seterusnya.
7. Nomor Peta
Nomor peta bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang kedudukan lembar peta dalam seri pemetaan. Nomor edisi peta selalu berhubungan dengan tanggal atau tahun penerbitan. Jadi, memberikan atribut nomor peta sangat penting.
8. Sumber/Keterangan Riwayat Peta
Keterangan ini merupakan catatan tentang asal usul pemetaan. Hal itu menyangkut sumber data, metode pemetaan, tahun pengumpulan/pengolahan dan tanggal pembuatan/pencetakan peta. Dengan adanya keterangan riwayat peta, penyusunan peta dapat dipertanggungjawabkan.
9. Elevasi
Elevasi merupakan ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dari permukaan laut. Maka, pemberian atribut elevasi dalam peta sangat penting. Hal itu bertujuan memberikan informasi mengenai ketinggian permukaan laut atas wilayah yang digambar dalam peta.
10. Koordinat
Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Dalam membuat koordinat, ada berbagai jenis. Diantaranya adalah koordinat geografis dan koordinat sumbu.
Koordinat sumbu mempunyai dua jenis dalam pengukurannya. Yakni garis bujur dan garis lintang. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Garis lintang garis khayal diatas permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa.
Sedangkan, koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Derajat dibagi dalam 60 menit dan tiap menit dibagi dalam 60 detik.
Contoh dalam membuat koordinat adalah, dalam membuat peta menara Eiffel di Paris mempunyai koordinat 48o 51’ 3” Lintang Utara dan 2o 17’ 35” Bujur Timur.