tirto.id - Timur Tengah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk wilayah di sekitar pantai Selatan dan Timur Laut Mediterania yang mencakup setidaknya Jazirah Arab dan menurut beberapa definisi termasuk Iran, Afrika Utara, dan sejumlah wilayah di sekitarnya.
Greta Scharnweber dalam artikelnya berujudul “What and Where is the Middle East?” yang terbit di laman Middle East Policy Council menyebutkan bahwa istilah Timur Tengah pertama kali diciptakan oleh Inggris pada akhir abad ke-19.
Istilah Timur Tengah digunakan bersamaan dengan istilah geografis Eurosentris lainnya seperti Timur Dekat (wilayah Mediterania timur yang paling dekat dengan Eropa) dan Timur Jauh (Tiongkok, Jepang, Korea, dan entitas Asia Timur lainnya yang jauh dari Eropa).
Timur Tengah pada saat itu didefinisikan sebagai wilayah yang berada di antara Jazirah Arab, Mesopotamia, dan Persia serta Asia Tengah. Timur Dekat sudah tidak lagi digunakan, tetapi secara umum digunakan secara bergantian dengan istilah Timur Tengah.
Timur Tengah kemudian meluas ke arah barat untuk menyelimuti Mediterania Timur dan bahkan Afrika Utara, kadang-kadang dengan hingga pinggiran timurnya di Asia Tengah.
Kebangkitan Nasionalisme Arab pada abad ke-20 memperkuat koherensi di antara negara-negara yang sebagian besar penduduknya adalah orang Arab, yang kadang-kadang disebut secara kolektif sebagai Dunia Arab.
Daftar Negara di Timur Tengah
Britannica menulis, perubahan penggunaan mulai berkembang sebelum Perang Dunia II dan cenderung dikukuhkan selama perang tersebut, ketika istilah Timur Tengah diberikan kepada komando militer Inggris di Mesir.
Pada pertengahan abad ke-20, definisi umum dari Timur Tengah mencakup negara-negara berikut ini:
- Turki
- Siprus
- Suriah
- Lebanon
- Irak
- Iran
- Palestina
- Yordania
- Mesir
- Sudan
- Libya, dan berbagai negara bagian dan wilayah Arab yang sebenarnya yaitu:
- Arab Saudi
- Kuwait
- Yaman
- Oman
- Bahrain
- Qatar, dan Negara-negara Trucial, atau Oman Trucial (sekarang Uni Emirat Arab).
Tiga negara Afrika Utara yaitu Tunisia, Aljazair, dan Maroko memiliki hubungan yang erat dalam hal sentimen dan kebijakan luar negeri dengan negara-negara Arab.
Selain itu, faktor geografis sering kali mengharuskan para negarawan dan pihak-pihak lain untuk mempertimbangkan Afghanistan dan Pakistan dalam kaitannya dengan urusan Timur Tengah.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra