Menuju konten utama

8 Relief Candi Borobudur, Gambar, dan Penjelasannya

Relief Candi Borobudur terdiri dari relief hiasan dan relief narasi. Simak beberapa makna relief di Candi Borobudur beserta nilai yang dikandungnya.

8 Relief Candi Borobudur, Gambar, dan Penjelasannya
Ilustrasi Candi Borobudur. Relief Candi Borobudur sebagiannya memiliki kisah yang penuh makna. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.

tirto.id - Relief Candi Borobudur menarik untuk dikenal dan dipahami maknanya. Sebagiannya berupa relief atau lukisan timbul perahu bercadik yang terdapat pada candi.

Pahatan yang terdapat pada dinding candi disebut relief. Pada Candi Borobudur, relief artinya gambar pahatan di dinding candi yang bisa bermakna hiasan semata, atau memiliki kandungan cerita tertentu.

Relief Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Relief Candi Borobudur menggambarkan tentang perjalanan spiritual manusia menuju nirwana.

Berapa Relief di Candi Borobudur?

R. Soekmono dalam Candi Borobudur, A Monument of Mankind (1976:20), Candi Borobudur menyimpan ribuan relief hiasan dan relief naratif. Soekmono menjelaskan, ditemukan terdapat 2.672 panel relief pada candi Buddha Mahayana terbesar di dunia tersebut. Relief di Candi Borobudur tersebut terdiri dari 1.212 relief hias dan 1.460 relief naratif.

Relief-relief ini menghiasi tiga tingkatan spiritual di bangunan Candi Borobudur. W.F. Stutterheim mengklasifikasikan tiga tingkatan tersebut dari paling dasar terdiri dari Kamadhatu (kaki candi), Rupadhatu (tubuh candi), dan Arupadhatu (puncak candi). Relief naratif banyak terpahat di tingkatan Kamadhatu dan Rupadhatu.

Relief naratif pada tingkatan Kamadhatu, terdapat 160 relief yang memberikan penjelasan tentang Karmawibhangga Sutra. Karmawibhangga memuat tentang hukum sebab akibat (karma) atas perbuatan baik dan buruk yang dilakukan manusia.

Relief Karmawibhangga ini merupakan relief Candi Borobudur yang disembunyikan di bagian kaki candi, tertutup batu selasar dan undag. Relief di Kamadhatu, relief vulgar Candi Borobudur. Banyak pahatan di sana yang menampilkan adegan cabul yang dipertontonkan apa adanya.

Pada tingkatan Rupadhatu terdapat pula berbagai relief naratif. Contohnya yaitu relief Lalitavistara, Jataka-Avadana, dan sebagainya.

Agus Aris Munandar dalam buku Antarala Arkeologi Hindu-Buddha (2018:39) menjelaskan, relief-relief di Candi Borobudur dipahat dengan cita rasa seni tinggi untuk menyampaikan ajaran agama lewat bahasa rupa. Dengan begitu, kisah-kisah tentang Buddha yang tertuang dalam detail bentuk manusia, hewan, tanaman, dan benda-benda lain mudah dipahami oleh orang awam.

Macam-Macam Relief Candi Borobudur, Gambar, dan Maknanya

Borobudur adalah candi yang memiliki banyak cerita tentang fase kehidupan manusia melalui relief. Penafsiran masing-masing relief memiliki makna bahwa setiap perbuatan manusia akan menghasilkan siklus kehidupan baik selama masa hidup maupun sesudahnya (reinkarnasi).

Berikut penjelasan sebagian relief Candi Borobudur dan maknanya:

1. Relief Karmawibhangga

Relief Karmawibhangga terpahat di bagian kaki Candi Borobudur. Pahatan relief ini menerangkan perbuatan-perbuatan manusia yang mengandung kebajikan maupun kejahatan, serta segala akibat dari melakukannya.

Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur bentuk adaptasi dari karya sastra lama. Selanjutnya, karya tersebut diubah agar selaras dengan keadaan masyarakat pada era Kerajaan Mataram Kuno.

2. Relief Lalitavistara

Lalitavistara terpahat di dinding utama tingkat I Candi Borobudur. Relief Lalitavistara mengisahkan kehidupan Sang Buddha di Surga Tushita, hingga penyampaian khutbah pertama di Taman Rusa.

3. Relief Jataka

Relief Jataka berada di dinding utama lorong tingkat I Candi Borobudur, dan pagar langkan tingkat I dan II. Jataka memuat kisah tentang Boddhisattva yang mengalami kelahiran berulang kali dalam berbagai wujud untuk membantu manusia mencapai jalan kebuddhaan.

4. Relief Avadana

Relief Avadana menggambarkan cerita yang sama dengan Jataka. Hanya saja pelaku utama dalam cerita di Relief Avadana bukan Sang Boddhisattva melainkan tokoh lainnya. Tokoh itu bisa manusia atau hewan yang biasanya bukan jelmaan Boddhisattva.

5. Relief Gandavyuha

Relief Gandavyuha berada di dinding utama lorong tingkat II Candi Borobudur. Relief ini memuat kisah tentang pengembaraan Sudhana dari satu guru ke guru lain untuk mencapai kebuddhaan.

6. Relief Bhadracari

Relief Bhadracari bisa dilihat di dinding utama lorong tingkat III dan IV maupun pagar langkan di Candi Borobudur. Pahatan Bhadracari menceritakan usaha Sudhana untuk mencapai kebuddhaan dengan berguru pada Boddhisatva Maitreya dan Boddhisatva Samanthabhadra.

7. Relief Sudhana-Manohara

Relief ini menceritakan kisah cinta antara Sudhana dan Manohara. Sudhana merupakan pemuda yang sedang mencari makna hidup dan manohara adalah bidadari.

Relief Sudhana-Manohara memberikan pesan mengenai cinta, kebijaksanaan, dan pencapaian spiritual yang penting di dalam hidup manusia. Hal itu menjadi perenungan yang penuh makna.

8. Relief Arupadhatu

Relief Arupadatu terletak di puncak Candi Borobudur. Relief di sana memberikan gambaran mengenai tingkat kesucian yang lebih tinggi dari bentuk material dan duniawi.

Arupadatu menjelaskan alam rohani yang abstrak. Hal itu menjadi tahap pencarian spiritual manusia. Manusia didorong melakukan refleksi lebih mendalam untuk mendapatkan pencerahan yang melampaui batasan dunia fisik.

Nilai-Nilai Candi Borobudur

Candi Borobudur dengan berbagai relief di dalamnya memberikan nilai-nilai tertentu yang bisa dipetik sebagai hikmah. Nilai-nilai tersebut antara lain:

1. Nilai sosial Candi Borobudur

Nilai sosial Candi Borobudur antara lain bersahabat, cinta damai, dan peduli lingkungan. Bersahabat artinya sikap dan perilaku yang senang bergaul tanpa memandang fisik hingga latar belakang.

Nilai cinta damai merupakan sikap dan perilaku menghindari konflik dan mendukung perdamaian. Adapun peduli lingkungan adalah sikap untuk mencegah dan memperbaiki alam agar tetap lestari.

2. Nilai moral Candi Borobudur

Nilai moral yang bisa dipetik dari narasi relief Candi Borobudur antara lain kejujuran, toleransi, dan bertanggung jawab. Kejujuran perlu dilakukan agar orang senantiasa dipercaya dalam ucapan dan tindakan.

Nilai toleransi menunjukkan seseorang perlu menghargai perbedaan yang ada dan bersikap terbuka. Adapun nilai tanggung jawab menggambarkan sikap yang bersedia memenuhi segala kewajiban pada berbagai aspek.

3. Nilai agama Candi Borobudur

Nilai agama atau religius di relief Candi Borobudur tercermin dari sikap dan perilaku mengikuti kepercayaan agama yang dianut. Misalnya orang-orang menjalankan upacara keagamaan, mengadopsi nilai spiritual, hingga memiliki sikap menghormati pada kepercayaan lainnya.

Baca juga artikel terkait TIMELESS atau tulisan lainnya dari Fadhillah Akbar Zakaria

tirto.id - Edusains
Kontributor: Fadhillah Akbar Zakaria
Penulis: Fadhillah Akbar Zakaria
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar