tirto.id - Khatib dapat menyampaikan khutbah Jumat hikmah Maulid Nabi selama bulan Rabiul Awal. Simak berbagai contoh teks khutbah Jumat hikmah peringatan Maulid Nabi di dalam artikel ini.
Peringatan Maulid Nabi 2025 jatuh pada 5 September 2025 atau 12 Rabiul Awal 1447 Hijriah. Dalam rangka menyambut momen maulid, muslimin dapat mempersiapkan berbagai hal agar memperoleh hikmahnya.
Terdapat banyak hikmah dari perayaan tersebut, salah satunya adalah meneladani akhlak Rasulullah SAW. Kemudian, meneguhkan cinta dan iman kepada nabi serta melanjutkan perjuangan dakwahnya.
Kumpulan Teks Khutbah Jumat Tentang Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW
Khatib bisa membaca beberapa contoh khutbah Jumat singkat hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW. Muslimin dapat menggunakan contoh teks khutbah di dalam artikel ini sebagai referensi.
Berikut 3 contoh teks khutbah Jumat hikmah peringatan Maulid Nabi.
Contoh Khutbah Jumat Hikmah Maulid Nabi 1
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ لِلّهِ اَلذِي بَعَثَ رَسُـوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتَتْمـِيْمِ مَكَارِمَ اْلأَخْـلاَقِ. اَشْـهَدُ اَنْ لآ اِلهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَـرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْخَلاَّقُ, وَاَشْـهَدُ اَنَّ سَـيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُـوْلُهُ شَـهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنْ عَذَابِ يَوْمِ التَّلاَقِ. اَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ عَلَى اْلإِطْلاَقِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَمَنْ آمَنَ بِهِ وَاَحَـبَّهُ وَاشْـتَاقْ. أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَهُوَ رَبُّ الْفَلَقِ إِلَى يَوْمِ التَّلاَقِ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًاHadirin salat Jumat rahimakumullah.
Izinkan saya selaku khatib untuk menyampaikan sepatah dua patah pesan melalui khutbah Jumat hikmah Maulid Nabi hari ini. Tidak luput saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan sempurna ini.
Alhamdulillahirabilalamin.
Menyambut peringatan Maulid Nabi 2025, sudah seharusnya umat muslim mengetahui tentang berbagai hikmahnya. Lewat hari yang penuh kebahagiaan ini, saya akan menyampaikan beberapa hikmah Maulid Nabi.
Sebagai hikmah pertama, Maulid Nabi mendorong para muslimin/muslimat untuk melakukan selawat. Mereka yang berselawat akan memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman melalui surah Al-Ahzab ayat 56 berikut.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kalian untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Sesuai ayat tersebut, umat Islam yang beriman harus berselawat kepada nabi dan memberikan rasa hormat kepadanya. Bahkan, malaikat dan Allah SWT sendiri melakukan selawat untuk nabi.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Hikmah Maulid Nabi berikutnya adalah mengingat warisan ajaran dan dakwah Rasulullah SAW. Sebagai umat muslim, sudah sewajarnya kita mengetahui apa saja ajaran yang diwariskan oleh nabi.
Kita juga wajib mengetahui sejarah perjuangan nabi dalam berdakwah. Pada dahulu kala, Nabi Muhammad SAW menjalankan berbagai strategi agar bisa menyebarkan agama Allah SWT.
Dengan mengingat ajaran dan sejarah dakwah nabi, kita akan mengetahui cikal-bakal Islam. Selain itu, kita juga akan terhindar dari berbagai penyesatan yang menyebabkan kita jauh dari syariat Islam.
Dalam hadis riwayat Malik, kita bisa melihat sabda nabi berikut:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Artinya:
"Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya sallahu alaihi wa sallam."
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Mari bersama-sama kita berselawat serta mengingat kembali ajaran serta perjuangan Nabi sebagai hikmah Maulid Nabi. Semoga apa yang kita pelajari hari ini dapat menjadi berkah sekaligus penuntun menuju surga Allah.
Amin ya rabbal alamin.
Sekian khutbah Jumat hikmah Maulid Nabi SAW yang dapat khatib tuturkan pada hari ini. Semoga rahmat-Nya selalu menyertai kita semua. Amin.
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهَُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Contoh Khutbah Jumat Hikmah Maulid Nabi 2
Khutbah 1
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Kepada hadirin salat Jumat sekalian.
Sudah sepatutnya kita sebagai manusia mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Mari kita tingkatkan kembali kepercayaan terhadap diri-Nya dan rasul-Nya sehingga bisa mendapatkan syafaat serta kebaikan.
Amin ya rabbal alamin.
Sehubungan dengan Maulid Nabi, terdapat macam-macam hikmah yang bisa kita dapatkan dari peringatan hari kelahiran rasul. Salah satunya adalah meniru sikap nabi yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Sebagai umat Islam, takwa kita mengerti sebagai suatu kebaikan karena dengan bertakwa kita akan mengikuti segala perintah-Nya. Selain itu, takwa juga membuat kita ikhlas untuk menghindari dan menjauhi hal-hal yang dilarang Allah SWT.
Karakteristik orang bertakwa lainnya bisa kita lihat dari umat muslim yang suka melakukan sedekah. Dengan melakukan sedekah, kita bisa membantu orang yang kekurangan.
Kemudian orang-orang yang bisa menahan berbagai emosi negatif dalam setiap kondisi. Kita sebagai umat Islam harus bisa mengatur perilaku dan tahan terhadap berbagai hal yang menyebabkan kita tersesat.
Maasyril muslimin yang dirahmati Allah.
Ketakwaan Nabi Muhammad juga bisa kita lihat dari perilakunya yang selalu memaafkan kesalahan orang lain. Dengan memaafkan, kita akan terhindar dari sejumlah penyakit hati.
Adapun dalam surah An-Nisa ayat 149, manusia yang memaafkan kesalahan orang lain akan dimaafkan pula oleh Allah SWT. Hal ini juga berlaku bagi orang-orang yang menyembunyikan tindakan baiknya.
اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ سُوْۤءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيْرًا
Artinya:
"Jika kamu menampakkan atau menyembunyikan suatu kebaikan atau memaafkan suatu kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa."
Kebaikan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan agama. Selain itu, ketakwaan seorang muslim sebagai hikmah Maulid Nabi juga dapat dipantau dari tobat.
Tobat merupakan salah satu cara untuk mengembalikan diri ke jalan Allah SWT. Seseorang yang pernah berbuat kesalahan atau tersesat dari perintah-Nya bisa kembali lagi dengan cara bertobat.
Adapun tobat harus dilakukan secara ikhlas dan sungguh-sungguh (nasuha). Langkah untuk melakukan tobat adalah membaca doa-doa tertentu untuk memohon ampunan Allah SWT.
Hadiri salat Jumat yang berbahagia.
Hikmah Maulid Nabi mengenai pentingnya ketakwaan ini perlu diketahui oleh setiap umat muslim. Berbagai sikap, tindakan, dan perilaku yang telah disebutkan sebelumnya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekian khutbah Jumat hikmah Maulid Nabi yang bisa khatib sampaikan. Semoga berbagai pesan yang khatib tuturkan dapat menjadi pengingat sekaligus berkah bagi jemaah sekalian.
Amin ya rabbal alamin.
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهَُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Contoh Khutbah Jumat Hikmah Maulid Nabi 3
Khutbah 1
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Segala puji hanya pada Allah SWT, Zat yang melimpahkan rahmat, taufik, serta inayah-Nya kepada kita semua. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Khatib mengimbau kepada seluruh jemaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Sebab orang-orang yang mulia adalah mereka yang beriman dan senantiasa bertakwa dengan menjalankan perintah serta menjauhi segala larangan Allah SWT.
Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang hikmah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Berdasarkan pendapat yang paling masyhur, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah di Makkah, Arab Saudi dari pasangan suami-istri, Abdullah bin Abdul Muthalib dan Siti Aminah bin Wahb.
Kelahiran Rasulullah SAW disambut baik, salah satunya oleh Abu Lahab, seseorang akan memusuhi dakwah Islam dengan keras di kemudian hari. Bahkan, saking kerasnya menolak Islam, nama Abu Lahab diabadikan dalam surah Al-Lahab sebagai berikut:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
Arab Latinnya:
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a). Mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab(a). Sayaṣlā nāran żāta lahab(in). Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab(i). Fī jīdihā ḥablum mim masad(in).
Artinya:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak [neraka], [begitu pula] istrinya, pembawa kayu bakar [penyebar fitnah]. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
Kendati menolak dakwah keponakannya, Abu Lahab pernah begitu bahagia yakni ketika kelahiran Nabi Muhammad SAW. Diceritakan Tsuwaibah sebagai salah satu budak menyampaikan kabar kelahiran Muhammad kepada Abu Lahab. Kemudian karena bahagia, Abu Lahab berkata kepada Tsuwaibah sebagai berikut:
Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-lakiku Abdullah, maka dengan ini kamu adalah lelaki merdeka mulai hari ini”.
Melalui kejadian di atas, diceritakan bahwa Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa di alam kubur setiap hari Senin karena bahagia atas kelahiran Rasulullah SAW. Hal tersebut termuat dalam kitab Fathul Bari karangan Imam Ibnu Hajar sebagai berikut:
أَنَّ الْعَبَّاسَ قَالَ لَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ رَأَيْتُهُ فِي مَنَامِي بَعْدَ حَوْلٍ فِي شَرِّ حَالٍ فَقَالَ مَا لَقِيتُ بَعْدَكُمْ رَاحَةً إِلَّا أَنَّ الْعَذَابَ يُخَفَّفُ عَنِّي كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ قَالَ وَذَلِكَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُلِدَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَكَانَتْ ثُوَيْبَةُ بَشَّرَتْ أَبَا لَهَبٍ بِمَوْلِدِهِ فَأَعْتَقَهَا
Artinya:
"Bahwa Ibnu Abbas berkata, ketika Abu Lahab mati, setahun kemudian aku melihatnya dalam mimpi dalam kondisi yang buruk. Ia berkata: aku setelah meninggalkan kalian tidak pernah merasakan jeda istirahat dari siksa, melainkan azab diringankan setiap hari Senin. Abu Lahab menjelaskan: Itu karena saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, waktu ia diberi kabar oleh Tsuwaibah atas kelahirannya, maka Abu Lahab membebaskannya [Tsuwaibah]".
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Peristiwa Abu Lahab menjadi salah satu contoh bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. dapat diperingati dengan suka cita melalui berbagai hal yang tidak melanggar syariat Islam. Di sisi lain, perayaan Maulid Nabi mengandung banyak hikmah salah satunya adalah meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
Di dalam diri Rasulullah SAW. terdapat banyak akhlakul karimah yang patut dicontoh kaum muslim untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT. berfirman dalam surah At-Taubah ayat 128 sebagai berikut:
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Arab Latinnya:
Laqad jā'akum rasūlum min anfusikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu'minīna ra'ūfur raḥīm(un).
Artinya:
"Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, dan [bersikap] penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin."
Ayat di atas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW. begitu sedih akan penderitaan yang kita alami. Oleh sebab itu, kita sebagai muslim juga harus bisa mencontoh untuk menyayangi sesama umat Islam maupun bertoleransi kepada pihak yang berbeda keyakinan.
Untuk mencontoh akhlak mulia Rasulullah Saw. setidaknya terdapat 3 hal yang harus dilakukan. Allah SWT. berfirman dalam surah Al-A'raf ayat 199 sebagai berikut:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ
Arab Latinnya:
Khużil-‘afwa wa'mur bil-‘urfi wa a‘riḍ ‘anil-jāhilīn(a).
Artinya:
"Jadilah pemaaf, perintahlah [orang-orang] pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh."
Sebagaimana dijelaskan ayat di atas, Rasulullah Saw. mencontohkan sekurang-kurangnya tiga sifat yang baik yakni menjadi pemaaf, menyerukan kebaikan, dan meninggalkan orang-orang yang jahil atau bodoh.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah seputar hikmah perayaan Maulid Nabi. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi khatib maupun jemaah sekalian. Terlebih lagi, Allah SWT. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat.
Aamiin allahumma aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهَُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Tirto telah menghimpun berbagai contoh khutbah Jumat dan teks lain yang berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi. Simak sejumlah informasi terbaru seputar Maulid Nabi di sini.
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id







































