Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat Maulid Nabi: Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Khutbah Jumat Maulid Nabi singkat bertema tentang meneladani akhlak Rasulullah SAW

Khutbah Jumat Maulid Nabi: Meneladani Akhlak Rasulullah SAW
Ilustrasi Kaligrafi Muhammad. foto/istockphoto

tirto.id - Khutbah Jumat singkat menyambut peringatan Maulid Nabi tahun ini, maka tema yang diangkat adalah tentang teladan sikap Rasulullah.

Bismilaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita kembali dalam majelis salat dan khotbah Jumat pekan ini, 7 Oktober 2022.

Salawat dan salam tercurah kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad salalallaahu 'alaihi wasallam, dan atas keluarga dan para sahabatnya, di mana pada esok hari kita akan memperingati hari kelahirannya, sekitar lima belas abad yang lalu (12 Rabiul Awal 507 Masehi).

Khutbah Jumat Singkat Maulid Nabi

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, khususnya bagi umat Islam tujuan utamanya adalah untuk memuliakan dan menyatakan terima kasih kepadanya, karena selama hidupnya, Beliau telah mencurahkan segenap jiwa raganya untuk menyelamatkan kehidupan manusia dari kesesatan, kegelapan dan kebodohan menuju kehidupan yang lurus, terang benderang, berbudaya dan beradab, menuju kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

Dalam buku-buku sejarah yang pernah kita baca, Muhammad SAW tercatat sebagai Nabi yang paling berhasil melaksanakan tugasnya mengemban risalah Allah dalam waktu yang singkat, dengan risiko yang kecil, namun pengaruhnya sangat luas dan terus berlaku hingga sekarang.

Karena keberhasilan Rasul yang sangat luar biasa itulah, Allah SWT dan para malaikatnya menyampaikan salam dan hormat kepada beliau, dan kita sebagai umatnya juga dianjurkan untuk senantiasa menyampaikan salam dan hormat kepadanya, antara lain melalui peringatan maulid Nabi.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا‏

Innal laaha wa malaaa'i katahuu yusalluuna 'alan Nabiyy; yaaa aiyuhal laziina aamanuu salluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56).

Dalam ayat ini diterangkan di antara bukti keagungan beliau ialah bahwa sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi.

Salawat dari Allah berarti memberi rahmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan. Karena itu, wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi, seperti dengan berkata "Allàhumma salli ‘alà Muhammad (semoga Allah melimpahkan kebaikan dan ke-berkahan kepada Nabi Muhammad)", dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya, dengan mengucapkan perkataan seperti "Assalàmu ‘alaika ayyuhan-nabiy (semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai Nabi)."

Sesungguhnya Allah memberi rahmat kepada Nabi Muhammad, dan para malaikat memohonkan ampunan untuknya.

Oleh karena itu, Allah menganjurkan kepada seluruh umat Islam supaya bersalawat pula untuk Nabi SAW dan mengucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa ia bertanya, "Wahai Rasulullah, adapun pemberian salam kepadamu kami telah mengetahuinya, bagaimana kami harus membaca salawat?"

Nabi menjawab, ucapkanlah: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid". (HR. al-Bukhari, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan lainnya)

Diriwayatkan juga oleh 'Abdullah bin Abu thalhah dari ayahnya:

Bahwa Rasulullah datang pada suatu hari dan terlihat tanda-tanda kegembiraan di wajahnya. Lalu kami bertanya, "Kami telah melihat tanda-tanda kegembiraan di wajahmu." Nabi menjawab, "Memang, Jibril telah datang kepadaku dan berkata, 'Wahai Muhammad sesungguhnya Tuhanmu telah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, 'Tidakkah kamu merasa puas bahwa tidak ada seorang pun dari umatmu yang membaca salawat untukmu melainkan Aku membalasnya dengan sepuluh kali lipat. Dan tidak seorang pun yang menyampaikan salam kepadamu dari umatmu melainkan Aku membalas dengan salam sepuluh kali lipat."

Selanjutnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya meneladani akhlak beliau yang mulia, serta mengamalkan ajaran yang dibawanya.

Dalam surat Al-Hasyr ayat 7, firman Allah SWT:

ؕ وَمَاۤ اٰتٰٮكُمُ الرَّسُوۡلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰٮكُمۡ عَنۡهُ فَانْتَهُوۡا‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ‌ۘ ......

....Wa maaa aataakumur Rasuulu fakhuzuuhu wa maa nahaakum 'anhu fantahuu, wattaqullah, innallaaha syadiidul 'iqaab.

Artinya: "....Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya." (QS. Al-Hasyr: 7).

Ayat ini mengandung prinsip-prinsip umum agama Islam, yaitu agar menaati Rasulullah dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya, karena menaati Rasulullah SAW pada hakikatnya menaati Allah juga.

Segala sesuatu yang disampaikan Rasulullah berasal dari Allah, sebagaimana firman-Nya:

"Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (an Najm/53: 3-4); Rasulullah SAW menyampaikan segala sesuatu kepada manusia dengan tujuan untuk menjelaskan agama Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Di antara akhlak Rasulullah SAW yang patut kita teladani atau ajaran yang dibawanya yang patut kita ikuti dan laksanakan, yakni:

Pertama, melaksanakan salat lima waktu. Beliau menyatakan, bahwa shalat adalah tiang agama, shalat menjadi pembeda antara seorang muslim dan non-muslim.

Dengan melaksanakan salat, dapat mencegah perbuatan yang keji dan munkar, salat merupakan amal yang pertama sekali akan ditanya di akhirat, jika salatnya baik, maka akan ada harapan amal yang lainnya akan baik.

Karena demikian pentingnya shalat ini, sampai menjelang wafatnya, Rasulullah mengingatkan umatnya, agar jangan meninggalkan salat.

Kedua, menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah SAW bersabda:

"Bahwasanya aku diutus ke di dunia ini untuk menyempurnakan akhlak." (HR. Ahmad)

Di antara akhlak yang beliau ajarkan adalah menghormati, menyayangi dan memuliakan orang tua, terutama ibu.

Ketika ada seorang sahabat bertanya kepada beliau tentang siapakan orang yang harus lebih dahulu dihormati, beliau menjawab: ibumu, ibumu, ibumu, sampai tiga kali, dan kemudian bapakmu.

Akhlak mulia lainnya yang beliau ajarkan adalah menghormati dan memuliakan tetangga, karena tetanggalah orang yang terdekat dengannya.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan akhlak terhadap lingkungan. Umat Islam diajarkan memelihara dan menjaga kebersihan. Beliau menyatakan, bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman.

Kemudian beliau melarang seseorang menyiksa binatang dan juga menganjurkan agar berbuat baik pada tumbuh-tumbuhan.

Ketiga, melaksanakan fungsi dan peran sebagai istri atau sebagai ibu.

Seperti disampaikan Abuddin Nata dalam "Meneladani Akhlak Rasulullah", sebagai seorang istri, Rasulullah SAW mengajarkan agar kita menjadi istri yang salihah, yaitu istri yang taat menjalankan perintah Allah, taat kepada suami, menjaga amanahnya, berupa harta benda, termasuk diri kita sendiri, ketika suami tidak ada di rumah, menyenangkan hatinya, menjaga kehormatannya, menghormati orang tua dan keluarganya.

Sebagai ibu, Rasulullah SAW mengajarkan agar kita memelihara kesehatan dan pertumbuhan fisik putera-puteri kita, mengisi jiwanya dengan akhlak mulia, mengisi otaknya dengan ilmu pengetahuan, dan menghiasi fisiknya dengan berbagai keterampilan.

Tiga di atas itu antara lain akhlak dan ajaran yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada kita semua.

Demikianlah khotbah Jumat kali ini, semoga kita semua dapat selalu mengingat, merenungkan dan mengamalkan kembali akhlak dan ajaran Rasulullah, sehingga maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentun introspeksi diri untuk kembali kepada ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca juga artikel terkait MAULID NABI MUHAMMAD SAW atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom

Artikel Terkait