tirto.id - Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan nabi besar umat Islam yang dilahirkan di Mekkah, 12 Rabiul Awal tahun 570 M.
Sebagian muslim meyakini pada tanggal kelahiran Beliau, merupakan waktu yang tepat mengingat kembali peran besar Rasulullah untuk berdakwah dan memberikan kejayaan bagi Islam.
Peringatan Maulid Nabi pun dirayakan dengan berbagai kegiatan bernapaskan Islam.
Di samping mengadakan kegiatan menyambut hari kelahiran nabi, bentuk suka cita menyambut hari tersebut dapat pula diwujudkan untuk saling berbagi ucapan selamat Maulid Nabi.
Ucapan Maulid Nabi seperti ini, sekali pun dikirim menggunakan gawai, mampu memberikan makna tersendiri bagi mereka yang berinteraksi.
Berbagi ucapan selamat Maulid Nabi turut menyokong ikatan hati di antara umat yang dapat berujung pada peningkatan persatuan.
Sebagai pengingat, tahun kelahiran Nabi Muhammad di Tahun Gajah (570 M) dikaitkan dengan peristiwa penyerangan Raja Abrahah dari Yaman ke kota Mekkah.
Raja Abrahah hendak menghancurkan ka'bah yang saat ini menjadi kiblat salat umat Islam.
Peristiwa yang diabadikan dalam Al-Qur'an melalui surah Al Fiil (105) itu, akhirnya gagal. Raja Abrahah beserta pasukan gajahnya mendapatkan halauan dari burung ababil. Burung-burung ini membungkam kesombongan sang raja.
Ucapan Selamat Maulid Nabi
Berkirim ucapan selamat Maulid Nabi saat memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW bisa menjadi alternatif mengungkapkan kegembiraan.
Pesan-pesan tersebut bisa menjadi penyemangat agar selalu mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam berislam.
Berikut berbagai contoh ucapan selamat Maulid Nabi Muhammad SAW:
- “Pada kesempatan Maulid Nabi, saya kirimkan salam untukmu dan keluargamu, wahai sahabatku.”
- “Semoga Allah mengisi hidupmu dengan kebahagiaan dan membawa senantiasa mengirimkan kebahagiaan itu ke pintu rumahmu. Aku berdoa semoga Allah mendengarkan semua doamu. Selamat Maulid Nabi, sobat!”
- “Terimalah salam hangatku untukmu dan keluargamu di kesempatan Maulid Nabi kita. Doa terbaik saya bagimu dan keluargamu.”
- “Semoga Allah mengabulkan semua permintaanmu. Saya mengucapkan selamat bersuka cita di Milad Nabi kita.”
- “Marilah kita berserah diri pada kehendak Allah. Semoga Dia membantu dan membimbing kita ke puncak kesuksesan.”
- “Mari jalani hidup yang benar dengan jalan yang benar seperti dicontohkan oleh Nabi kita.”
- “Semoga Allah memberi kesabaran dan kekuatan untuk menyelamatkan jiwa kita dari godaan setan.”
- “Semoga Allah memberikan kebahagiaan dan kemakmuran yang luar biasa dalam hidup Anda. Selamat merayakan Maulid Nabi.”
- “Semoga Allah mengisi hidupmu dengan kebahagiaan, cinta, dan tawa. Turut mengucapkan selamat Maulid Nabi.”
- “Semoga rahmat Allah membantu Anda menjalani hidup yang halal dan penuh makna. Selamat Maulid Nabi.”
- “Semoga Allah menerima semua harapan baik dan pengorbanan yang telah dilakukan.” “Semoga pula, Allah memberikan hal terbaik yang penuh kedamaian dan kebahagiaan di perayaan Maulid Nabi ini.”
- “Selamat merayakan Maulid Nabi. Semoga melalui perayaan ini, kita dapat mengambil teladan dan mengamalkan ajaran beliau.”
- “Selamat merayakan Maulid Nabi, semoga menjadi pengingat yang bermanfaat bagi umat Islam.”
- “Selamat merayakan Maulid Nabi. Semoga perayaan hari kelahiran beliau tetap menginspirasi umat Islam untuk terus mengikuti jejaknya sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
- “Selamat Maulid Nabi. Semoga ajaran Nabi Muhammad SAW tetap membimbing kita sehingga kita terus menjunjung toleransi beragama.”
- “Selamat merayakan Maulid Nabi. Semoga akhlak dan perilaku kita mencerminkan keimanan dan ketakwaan.”
- “Selamat memperingati Maulid Nabi. Untuk sahabat-sahabat Muslim, semoga kehidupan kita selalu dilimpahi berkah.”
- “Selamat Hari Maulid Nabi bagi umat Muslim. Semoga kita semakin mendalam dalam mengamalkan pesan yang dibawa oleh Rasulullah.”
- “Selamat memperingati hari Maulid Nabi. Semoga akhlak mulia Rasulullah tetap menjadi panduan bagi seluruh umat manusia dalam berbagi kebaikan kepada sesama.”
- “Selamat hari Maulid Nabi. Bagi yang merayakan dan memperingatinya hari ini, semoga diberkahi dan diberikan syafaat oleh beliau.”
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis