Menuju konten utama
Tanda Waqaf dalam Ilmu Tajwid

13 Jenis Tanda Waqaf, Cara Membaca, & Contohnya dalam Al-Qur'an

Tanda waqaf adalah isyarat berhenti ketika sedang membaca Al-Quran. Berikut ini macam-macam waqaf dan contohnya di dalam Al-Qur'an.

13 Jenis Tanda Waqaf, Cara Membaca, & Contohnya dalam Al-Qur'an
Sejumlah santri dan santriwati membaca Al Quran bersama saat mengaji malam 'selikuran' di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah, Sempu, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (2/5/2021). Ketika membaca Al-Qur'an, umat Islam perlu memperhatikan tanda waqaf. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

tirto.id - Tanda waqaf menjadi salah satu ilmu tajwid Al-Qur'an yang memberikan isyarat pemberhentian kepada pembaca. Simak artikel ini untuk memahami berbagai tanda waqaf, contoh, serta cara membacanya.

Apa itu waqaf? Istilah waqaf adalah berhenti sejenak saat membaca lafaz atau bacaan Al-Quran yang ada tanda waqafnya, kemudian melanjutkan bacaan ke ayat berikutnya.

Tanda waqaf dan contohnya di dalam Al-Quran bermacam-macam. Mulai dari tanda yang melarang berhenti hingga simbol yang mengharuskan berhenti sejenak untuk mengambil napas sebelum melanjutkan tilawah.

Macam Tanda Waqaf dan Contohnya

Tanda waqaf dan artinya dapat menyesuaikan bacaan dengan makna ayat Al-Quran tersebut. Misalnya ketika ayat memiliki ketersambungan dengan ayat sebelumnya, tetapi pembaca malah berhenti sehingga maknanya akan terdistorsi.

Untuk mencegah hal ini, tanda waqaf melarang pembaca Al-Quran untuk melanjutkan bacaannya dan wajib berhenti. Dengan demikian, pemahaman mengenai tanda waqaf amat penting demi kesempurnaan bacaan Al-Quran.

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2018), salah satu tanda waqaf yaitu waqaf lazim. Pemberhentian tersebut memiliki lambang huruf hijaiahmim kecil (م).

Berikut penjelasan lengkap tentang macam-macam waqaf, contoh, dan cara membacanya.

1. Tanda Mim Kecil (م)

Waqaf lazim biasanya memiliki tanda huruf mim kecil (م) di bagian atas ayat. Tanda ini mengisyaratkan bahwa pembaca Al-Quran harus berhenti pada tempat karena makna ayat sudah utuh.

Jika pembaca meneruskan tartilnya, makna ayat Al-Qurannya akan berubah. Adapun contoh ayat dengan waqaf lazim mim kecil terdapat pada surah Al-An'am ayat 20 berikut.

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمُ ۘ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

Bacaan Latin:

Allażīna ātaināhumul-kitāba ya'rifụnahụ kamā ya'rifụna abnā`ahum, allażīna khasirū anfusahum fa hum lā yu`minụn.

Artinya:

"Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya [Muhammad] seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman [kepada Allah]," (QS. Al-An'am [6]: 20).

2. Tanda Qaf, Lam, dan Alif (قلى)

Waqaf jaiz kafi merupakan jenis waqaf yang ditandai dengan keberadaan simbol qaf, lam, dan alif (قلى). Cara membaca tanda waqaf ini yaitu sebaiknya berhenti, meskipun boleh meneruskan bacaannya.

Contoh bacaan dengan waqaf qaf, lam, dan alif terdapat pada surah An-Nahl ayat 30 sebagai berikut.

وَقِيلَ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ مَاذَآ أَنزَلَ رَبُّكُمْ ۚ قَالُوا۟ خَيْرًا ۗ لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۚ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ ٱلْمُتَّقِينَ

Bacaan Latin:

Wa qīla lillażīnattaqau māżā anzala rabbukum, qālụ khairā, lillażīna aḥsanụ fī hāżihid-dun-yā ḥasanah, wa ladārul-ākhirati khaīr, wa lani'ma dārul-muttaqīn.

Artinya:

"Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: 'Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?' Mereka menjawab: '[Allah telah menurunkan] kebaikan'. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa," (QS. An-Nahl [16]: 30).

3. Tanda Shad, Lam, dan Alif (صلى)

Tanda waqaf shad, lam, dan alif termasuk jaiz hasan menunjukkan bahwa pembaca Al-Quran sebaiknya meneruskan bacaannya meskipun boleh berhenti. Contoh bacaan Al-Quran yang mengandung tanda waqaf ini terdapat pada surah Al-An'am ayat 17 berikut.

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Bacaan latinnya:

Wa iy yamsaskallāhu biḍurrin fa lā kāsyifa lahū illā huw, wa iy yamsaska bikhairin fa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr.

Artinya:

"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu," (QS. An-An'am [6]: 17).

4. Tanda Jim (ج)

Tanda waqaf jim (ج) merupakan waqaf tasawi yang memperbolehkan pembaca Al-Quran berhenti dan meneruskan bacaan. Tidak ada tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah pada waqaf tersebut.

Contohnya ada dalam Al-Qur'an surah Az-Zukhruf ayat 35 berikut.

وَزُخْرُفًا ۚ وَإِن كُلُّ ذَٰلِكَ لَمَّا مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَٱلْءَاخِرَةُ عِندَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِينَ

Bacaan Latin:

Wa zukhrufā, wa ing kullu żālika lammā matā'ul-ḥayātid-dun-yā, wal-ākhiratu 'inda rabbika lil-muttaqīn.

Artinya:

"Dan [Kami buatkan pula] perhiasan-perhiasan [dari emas untuk mereka]. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa," (Az-Zukhruf [43]: 35).

5. Tanda Kaf (ك)

Cara membaca tanda kaf mengikuti ketentuan dari tanda waqaf sebelumnya. Jika sebelumnya ada tanda waqaf mim kecil, tanda kaf (ك) pun dibaca dengan aturan dan anjuran yang sama.

Berikut contohnya dalam Al-Quran surah Al-Adiyat ayat 1-3.

وَاْلعٰدِيٰتِ ضَبْحًا ۙ فَاْلمُوْرِيٰتِ قَدْحًا ڪ فَاْلمُغِيْرَاتِ صُبْحًا ڪ

Bacaan Latin:

wal-‘âdiyâti dlab-ḫâ, fal-mûriyâti qad-ḫâ, fal-mughîrâti shub-ḫâ.

Artinya:

"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang memancarkan bunga api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi," (QS Al-Adiyat [100]: 1-3)

6. Tanda Qaf (ق)

Qila wakaf dengan tanda waqaf qaf (ق) menganjurkan penerusan bacaan ayat Al-Qur'an meskipun boleh berhenti. Contoh tandanya ada di dalam surah Al-Hajj ayat 17 berikut ini.

وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓاۖ اِنَّ اللّٰهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ

Bacaan Latin:

Walladzîna asyrakû innallâha yafshilu bainahum yaumal-qiyâmah, innallâha ‘alâ kulli syai'in syahîd.

Artinya:

"Dan orang-orang yang menyekutukan Allah akan Allah berikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat. Sesungguhnya Allah menjadi saksi atas segala sesuatu," (QS Al-Hajj [22]: 17)

7. Tanda Shad (ص)

Cara membaca tanda waqaf shad (ص) yaitu lebih baik meneruskan bacaan, kendati berhenti tak dilarang. Dalam hukum bacaan serta ilmu tajwid, tanda ini punya nama lain waqaf murakhkhash.

Contoh bacaannya ada di dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 187 berikut.

وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ (ص) وَكُلُوا وَاشْرَبُوا

Bacaan Latin:

Wabtaghû mâ kataballâhu lakum, wa kulû wasyrabû.

Artinya:

"Dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah..." (QS Al-Baqarah [2]: 187)

8. Tanda Za (ز)

Za atau dza (ز) yang menjadi tanda waqaf memperbolehkan pembaca berhenti atau melanjutkan, tetapi lebih baik dilanjutkan. Jenis tanda waqaf ini memiliki sebutan lain waqaf mujawwaz.

Tanda waqaf za terdapat di surah An-Najm ayat 24-25 berikut.

أَمْ لِلْإِنْسَانِ مَا تَمَنّٰى ۖ‏ فَلِلَّهِ الْآخِرَةُ وَالْأُولَىٰ

Bacaan Latin:

Am lil-insâni mâ tamannâ, fa lillâhil-âkhiratu wal-ûlâ.

Artinya:

"Ataukah manusia akan mendapatkan segala yang dicita-citakannya? (Tidak), karena hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan dunia," (QS An-Najm [53]: 24-25)

9. Tanda Qaf dan Fa (قف)

Tanda waqaf qaf dan fa dengan simbol (قف) menunjukkan bahwa ayat bisa diberhentikan atau dilanjutkan. Akan tetapi, berhenti menjadi opsi yang dianggap lebih baik.

Contoh tanda waqaf dengan huruf hijaiah sambung qaf dan fa terdapat di potongan surah Al-Baqarah ayat 253 berikut ini.

وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ مَا اقۡتَتَلُوۡا وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَفۡعَلُ مَا يُرِيۡدُ‏

Bacaan Latin:

Walau syâ'allâhu maqtatalû, wa lâkinnallâha yaf‘alu mâ yurîd.

Artinya:

"Andaikata Allah menghendaki, tidaklah mereka saling membunuh. Namun, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki," (QS Al-Baqarah [2]: 253)

10. Tanda Tha (ط)

Tanda waqaf tha (ط) termasuk sebagai waqaf muthlaq. Umat Islam dapat berhenti maupun melanjutkan bacaan, tetapi sebaiknya berhenti saja.

Contoh tanda waqaf ini ada di dalam Al-Qur'an surah Al-Qashash ayat 77 berikut.

وَابۡتَغِ فِيۡمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّارَ الۡاٰخِرَةَ وَلَا تَنۡسَ نَصِيۡبَكَ مِنَ الدُّنۡيَا وَاَحۡسِنۡ كَمَاۤ اَحۡسَنَ اللّٰهُ اِلَيۡكَ وَلَا تَبۡغِ الۡـفَسَادَ فِى الۡاَرۡضِؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡمُفۡسِدِيۡنَ‏

Bacaan Latin:

Wabtaghi fîmâ âtâkallâhud-dâral-âkhirata wa lâ tansa nashîbaka minad-dun-yâ wa aḫsing kamâ aḫsanallâhu ilaika wa lâ tabghil-fasâda fil-ardl, innallâha lâ yuḫibbul-mufsidîn.

Artinya:

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan," (QS Al-Qashash [28]: 77)

11. Tanda Saktah (سكته)

Waqaf dengan tanda saktah (سكته) atau (س) mengharuskan pembaca Al-Qur'an berhenti sejenak. Kemudian, melanjutkan kembali sambungan atau potongan ayat berikutnya.

Contohnya terdapat di surah Al-Qiyamah ayat 27 berikut.

وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ

Bacaan Latin:

Wa qīla man rāq.

Artinya:

"Dan dikatakan [kepadanya]: 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?'," (QS. Al-Qiyamah [75]: 27).

12. Tanda Lam dan Alif (لا)

Waqaf mamnu' memperlihatkan tanda lam alif (لا) untuk melarang pemberhentian bacaan. Tanda ini menunjukkan bahwa makna potongan ayat berkaitan dengan kalimat sebelumnya.

Siswa bisa melihat contoh tanda waqaf lam dan alif di surah Al-Baqarah ayat 262 berikut.

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ أَنفَقُوا۟ مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Bacaan Latin:

Allażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi ṡumma lā yutbi'ụna mā anfaqụ mannaw wa lā ażal lahum ajruhum 'inda rabbihim, wa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn.

Artinya:

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti [perasaan si penerima], mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak [pula] mereka bersedih hati," (QS. Al-Baqarah [2]: 262).

13. Tanda Pasangan Titik Tiga (...)

Tanda waqaf sepasang titik tiga (...) memiliki sebutan lain sebagai waqaf muraqabah atau mu'anaqah. Pembaca kitab yang menjumpai tanda waqaf ini harus berhenti pada salah satu tanda waqafnya.

Berikut ini contohnya di dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 2.

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Bacaan Latin:

Dzālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn.

Artinya:

"Kitab [Al-Quran] ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (QS. Al-Baqarah [2]: 2).

Ingin melihat lebih banyak bahasan seputar ilmu tajwid serta materi pembelajaran lainnya? Siswa bisa memantau berbagai materi ajar terbaru di sini.

Kumpulan Materi Ajar

Baca juga artikel terkait ILMU TAJWID atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yuda Prinada