tirto.id - Hukum bacaan idgham termasuk salah satu topik mendasar dalam ilmu tajwid. Hukum idgham terbagi menjadi 3. Namun, ada juga jenis idgham bighunnah dan bilaghunnah yang masuk di dalam kelompok hukum tanwin dan nun mati. Ada juga jenis idgham mimi,dan lainnya.
Jadi, dalam ilmu tajwid, macam-macam idgham bisa merujuk pada beberapa hukum bacaan. Semuanya berkaitan dengan peleburan bunyi 2 huruf.
Secara garis besar, cara membaca idgham adalah dengan meleburkan bunyi huruf sebelumnya ke huruf yang dibaca berikutnya. Jadi, bacaan idgham terjadi ketika dua huruf lebur menjadi satu bunyi.
Penyebab peleburan dua huruf menjadi satu bunyi tersebut beragam, bergantung kepada hukum bacaan yang berlaku. Meskipun sama-sama meleburkan 2 huruf jadi satu bunyi, konteks penyebab kemunculan bacaan idgham bisa berbeda-beda.
Guna memahami bacaan idgham, bisa dengan mempelajari banyak contohnya dalam Al-Qur'an. Selain itu, mengenal beberapa jenis hukum bacaan dan huruf idgham juga penting.
Pengertian Idgham dalam Ilmu Tajwid
Secara etimologi, dalam bahasa Arab, idgham artinya memasukkan. Sementara itu, dari segi istilah di ilmu tajwid, idgham artinya adalah menggabungkan bacaan 2 huruf dengan membunyikan bunyi salah satu huruf saja.
Sebagai contoh, idgham terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf berharakat. Pembacaannya dilakukan seakan-akan dua huruf itu bertasydid. Pelafalan tasydid merupakan simbol ilmu tajwid ketika huruf ditekankan di bagian konsonannya sehingga berbunyi ganda.
Misalnya, di kata ﻗَﺪ ﺩَﺨَﻠُﻮا (Bacaan latinnya: Qod dakholuu), ada dua huruf dal (ﺪ). Huruf dal yang pertama berharakat sukun dan huruf kedua berharakat fathah. Maka, pembacaan dua huruf itu dilebur menjadi satu atau seakan-akan membaca huruf dal bertasydid.
Contoh idgham lainnya adalah ketika huruf nun sukun (nun mati) bertemu dengan huf lam (ل). Bacaan kedua huruf itu harus dilebur. Misalnya, untuk membaca kata مِنْ لَّدُنْكَ, bacaannya ialah "milladunka" dan bukan "min ladunka."
Macam-macam Idgham dan Contohnya
Mengenal macam-macam idgham dan contohnya dalam Al-Quran bisa memperdalam pemahaman akan jenis bacaan ini. Idgham terbagi menjadi sejumlah jenis.
Apabila diperinci menurut istilahnya, terdapat 7 jenis idgham yang masuk menjadi bagian dari 4 hukum tajwid berbeda, yakni:
- Idgham Bighunnah (Hukum Nun Sukun dan Tanwin)
- Idgham Bilaghunnah (Hukum Nun Sukun dan Tanwin)
- Idgham Mimi (Hukum Mim Sukun)
- Idgham Mutamatsilain (Hukum Idgham)
- Idgham Mutaqaribain (Hukum Idgham)
- Idgham Mutajanisain (Hukum Idgham)
- Idgham Syamsiyah (Hukum Lam Ta'rif).
Maka, dalam penjabaran di bawah ini, pembagian idgham akan mencakup semua jenis hukum bacaan di ilmu tajwid yang menerapkan prinsip peleburan dua huruf menjadi satu bunyi.
Namun, jika dilihat dari cara membacanya, secara umum hukum bacaan idgham terbagi menjadi 3 jenis saja, yaitu idghambighunnah (dengan dengung), idgham bilaghunnah (tanpa dengung), serta idgham mimi yang kerap disebut idgham mitslain.
Berikut ini penjelasan macam-macam idgham dan contohnya dalam Al-Quran:
1. Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah bacaan idgham yang harus dilafalkan dengan dengung. Bacaan dengung ini maksudnya bunyi suara yang keluar dari pangkal hidung. Bunyi dengung tadi harus menyertai setiap bacaan yang mengandung idgham bighunnah.
Merujuk buku Panduan Ilmu Tajwid Praktis karya Zulkarnaini Umar (2020), jika dipilah, idgham artinya memasukkan (mentasydidkan), sementara bighunnah berarti mendengungkan. Hukum bacaan idgham bighunnah terjadi jika ada nun sukun (nun mati) atau tanwin bertemu salah satu dari 4 huruf.
Huruf-huruf idgham bighunnah tersebut adalah mim (م), nun (ن), wau (و), dan ya (ي). Untuk lebih mudah mengingatnya, huruf-huruf idgham bighunnah biasa disingkat menjadi: ينمو (dibaca: Yanmuu).
Ketika nun mati (نْ ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf-huruf idgham bighunnah di atas, bacaan wajib dibaca sepanjang dua harakat disertai dengan dengung. Proses ini seperti meleburkan bunyi nun sukun atau nun tanwin ke dalam huruf-huruf tadi.
Contoh bacaannya dalam Al-Quran terdapat dalam surah As-Syams ayat 7 sebagai berikut:
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ
Bacaan latinnya: "Wa nafsiw wa mā sawwāhā"
Artinya: "Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya," (QS. As-Syams [91]: 7).
Contoh idgham bighunnah lainnya adalah:
- فَمَن يَعْمَلْ dibaca fa may ya'mal (bukan fa man ya'mal): Ada nun sukun ketemu Ya (ي)
- وَمِن وَرَآئِهِم dibaca wa miw warā`ihim (bukan wa min warā`ihim): Ada nun sukun ketemu Wau (و)
- وَسُلْطَٰنٍ مُّبِينٍ dibaca wa sulṭānim mubīn (bukan wa sulṭānin mubīn): Ada nun tanwin ketemu Mim (م)
- لَن نَّصْبِرَ dibaca lan naṣbira (bacaan lann disertai dengung): Ada nun sukun ketemu Nun (ن)
2. Idgham Bilaghunnah
Di sisi sebaliknya, ada juga idgham bilaghunnah yang dibaca tanpa dengung. Kondisi ini terjadi ketika nun sukun (نْ ) atau tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan dua huruf idghambilaghunnah.
Dua huruf idghambilaghunnah adalah huruf lam (ل) dan ra (ر). Hukum membacanya adalah dengan meleburkan bunyi huruf nun ke huruf lam (ل) atau ra (ر), tetapi tanpa diiringi dengan suara dengung.
Contoh bacaan idgham bilaghunnah terdapat dalam bacaan ta'awudz sebagai berikut.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Bacaan latinnya: "A'udzubillahi minassyaiithaa ni rrajiim"
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Bacaan latinnya: Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).
Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Baqarah ayat 2)
Beberapa contoh idgham bilaghunnah lainnya adalah sebagai berikut:
- مِنْ لَّدُنْكَ dibaca mil ladunka (bukan min ladunka): ada nun sukun ketemu Lam (ل)
- هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ dibaca hudal lil-muttaqīnn (bukan hudan lil): ada tanwin ketemu Lam (ل)
- مِّنْ رَّبِّهِمْ dibaca mir rabbihim (bukan min rabbihim): ada nun sukun ketemu ra (ر)
3. Idgham Mimi atau Idgham Mitslain
Hukum bacaan Idgham mimi atau idgham mitslain berlaku ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim (مْ bertemu dengan م).
Cara membaca idgham mimi seperti melafalkan mim yang bertasydid. Huruf mim pertama dimasukkan ke mim kedua, kemudian didengungkan atau diberi ghunnah.
Hukum bacaan idgham mimi adalah wajib dengan melafalkan mim sembari didengungkan, serta mesti memasukkan huruf mim pertama ke huruf mim kedua.
Posisi bibir pada saat membaca bacaan idgham mimi dalam kondisi tertutup dan sedikit bergetar untuk mendengungkan bacaan mim tersebut.
Contoh bacaan Al-Quran yang membuat kaidah idgham mimi terdapat dalam surah Al-Mulk ayat 12 sebagai berikut:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
Bacaan latinnya: "Innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr"
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar," (QS. Al-Mulk [67]: 12).
Contoh idgham mimi lainnya adalah:
- وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ dibaca wa minhum may yu'minu
- لَهُمْ مَّثَلًا رَّجُلَيْنِ dibaca lahum maṡalar rajulaini
- وَمَالَهُمْ مِن اللهِ dibaca wama lahum minallahi
4. Idgham Mutajanisain
Secara bahasa, mutajanisain artinya "2 jenis yang sama". Dalam ilmu tajwid, arti idgham mutajanisain adalah jenis bacaan idgham yang berlaku saat ada pertemuan dua huruf yang sama makhraj-nya, tetapi berbeda sifat hurufnya, serta berada dalam satu kalimat.
Cara membaca idgham mutajanisain adalah dengan memasukkan atau meleburkan bunyi huruf pertama ke huruf yang kedua. Hukum bacaan idgham mutajanisain beberapa huruf tertentu.
Huruf-huruf yang termasuk dalam idgham mutajanisain adalah huruf mim (م ), huruf ba (ب), huruf ta (ت), huruf tho (ط), huruf dal (د), huruf dza (ذ), huruf dzo (ظ), dan huruf tsa (ث).
Contoh idgham mutajanisain adalah sebagai berikut:
- Huruf د sukun bertemu ت berharakat: قَد تَّبَيَّنَ قَت تَّبَيَّنَ (Bacanya: Qat tabayyana)
- Huruf ب sukun bertemu م berharakat: ارْكَبْ مَّعَنَا ارْكَم مَّعَنَا (Bacanya: Irkamm ma'aana)
- Huruf ث sukun bertemu ذ berharakat: يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ يَلْهَذ ۚ ذَّٰلِكَ (Bacanya: Yal-haṡ, żālika)
5. Idgham Mutaqaribain
Dalam bahasa Arab, mutaqaribain artinya "2 hal yang berdekatan." Maka, dalam ilmu tajwid, idgham mutaqaribain artinya adalah bacaan idgham yang terjadi saat ada pertemuan 2 huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya.
Cara membaca bacaan idgham mutaqaribain dengan memasukkan bacaan huruf yang pertama ke huruf sesudahnya, serta lebur seperti saat melafalkan tasydid.
Contoh huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya, atau huruf idgham mutaqaribain adalah:
- Dekat makhraj dan sifatnya: huruf qaf sukun bertemu kaf berharakat.
- Dekat makhrajnya saja, tetapi sifatnya tidak: huruf lam sukun bertemu ra berharakat.
- Dekat sifatnya saja, tetapi makhraj tidak: nun sukun bertemu ya', mim, wau, lam, ra berharakat.
Berikut contoh bacaan idgham mutaqaribain:
- Huruf ب sukun bertemu م berharakat: ارْكَبْ مَّعَنَا ارْكَم مَّعَنَا (Bacanya: Irkamm ma'aana)
- Huruf ث sukun bertemu ذ berharakat: يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ يَلْهَذ ۚ ذَّٰلِكَ (Bacanya: Yal-haṡ, żālika)
6. Idgham Mutamatsilain
Nama lain idgham mutamatsilain adalah idgham mitsli (mistlain). Di bahasa arab, mutamatsilain artinya adalah dua hal yang sejenis.
Adapun dalam ilmu tajwid, idgham mutamatsilain dalam ilmu tajwid artinya memasukkan bacaan huruf sejenis yang berjejer, dengan melebur bunyi huruf pertama ke huruf yang kedua, yang punya sifat dan makhraj sama.
Bacaan idgham mutamatsilain ini tak terbatas pada pertemuan mim sukun dengan mim, melainkan juga huruf-huruf lain yang sama. Semua huruf idgham mutamatsilain tidak didengungkan, kecuali saat mim sukun ketemu mim.
Contoh idgham mutamatsilain adalah:
- لَهُمْ مَايَتَقُوْنَ (Bacanya: Lahum ma yattaquun)
- كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ (Bacanya: Kuntum muslimiin)
- ﻗَﺪ ﺩَﺨَﻠُﻮاْ (bacaan latinnya: Qod dakholuu).
7. Idgham Syamsiyah
Idgham syamsiyah adalah nama lain untuk al Syamsiyah, yakni salah satu dari 2 jenis hukum lam ta'rif. Istilah idgham syamsiyah dipakai karena dalam bacaan al syamsiyah, bunyi huruf alif-lam (Al) dilebur ke dalam huruf yang di depannya.
Hukum bacaan idgham syamsiyah (alif lam syamsiyah) berlaku saat huruf alif-lam (Al) bertemu salah satu dari 14 huruf syamsiyah. Di bawah ini adalah daftar huruf syamsiyah:
- Ta' (ت)
- Tsa' (ث)
- Dal (د)
- Dzal (ذ)
- Ra' (ر)
- Za (ز)
- Syin (ش)
- Sin (س)
- Lam (ل)
- Nun (ن)
- Tha' (ط)
- Dhad (ض)
- Şhad (ص)
- Zha’ (ظ).
Berikut sejumlah contoh bacaan idgham syamsiyah:
- اْل bertemu ر : contoh الرَّحْمَنُ (Bacanya: Ar-Rahman)
- اْل bertemu ز : contoh الزَّيْتُوْن (Bacanya: Az-Zaitun)
- اْل bertemu س : contoh السَّمِيْعُ (Bacanya: "As-Sami`)
- اْل bertemu ت : contoh التَّكَاثُرُ (Bacanya: At-Takasur)
- اْل bertemu ث: contoh الثَّاقِبُ (Bacanya: Ats-Tsaqib)
- اْل bertemu د : contoh الدِّيْنُ (Bacanya: Ad-Din).
Penyelaras: Addi M Idhom