Menuju konten utama

10 Cara Mencegah Maag: Jaga Pola Makan hingga Kurangi Alkohol

Penyakit maag bukan masalah enteng karena berpotensi menimbulkan gejala parah dan memicu GERD. Karena itu, penting untuk menerapkan upaya pencegahan maag.

10 Cara Mencegah Maag: Jaga Pola Makan hingga Kurangi Alkohol
Ilustrasi cara mencegah maag: makan sedikit tetapi sering. foto/IStockphoto

tirto.id - Penyakit maag, yang juga dikenal sebagai gastritis, adalah kondisi meningkatnya produksi asam lambung. Hal tersebut kemudian menyebabkan adanya iritasi pada dinding lambung.

Gejala umum penyakit maag mencakup sensasi nyeri atau perih di bagian atas perut, cepat kenyang, kembung, mual, serta sering bersendawa.

Faktor penyebab maag sangat beragam, termasuk mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat merangsang produksi asam lambung. Ada juga pemicu lain seperti stres, penggunaan obat-obatan tertentu, pola makan yang tidak teratur, infeksi bakteri Helicobacter pylori, adanya tukak lambung, serta sindrom iritasi usus.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah maag. Upaya pencegahan maag perlu dilakukan agar gejala yang dirasakan tidak semakin parah.

10 Cara Mencegah Maag

Bagi Anda yang tidak ingin terkena maag, terdapat sejumlah cara untuk mencegahnya. Salah satu cara mencegah penyakit maag adalah menerapkan pola makan yang sehat.

Cara mencegah maag juga mencakup pengelolaan stres, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga kebersihan, dan sebagainya. Dirangkum dari WebMD dan situs web resmi Rumah Sakit Royal Progress, berikut penjelasan cara mencegah penyakit maag.

1. Hindari faktor risiko

Langkah pertama dalam upaya pencegahan maag adalah menghindari faktor-faktor yang dapat memicu atau memperparah kondisi maag. Hal ini termasuk menghindari konsumsi alkohol dan merokok. Dua kebiasaan tersebut dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.

2. Perhatikan pola makan

Pola makan yang sehat dan teratur merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit maag. Hindari makan terlalu banyak dalam satu waktu.

Upaya pencegahan maag juga termasuk mengurangi konsumsi makanan yang terlalu pedas, asam, berlemak, atau berminyak. Makanan-makanan tersebut dapat merangsang produksi asam lambung.

3. Konsumsi makanan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering

Cara mencegah maag juga dapat dilakukan dengan menghindari kondisi kekenyangan. Anda bisa mengupayakan untuk makan dengan porsi kecil tetapi sering. Cara demikian dapat memberikan waktu pada lambung untuk mencerna makanan secara lebih perlahan dan teratur.

4. Kunyah makanan secara perlahan

Saat makan, penting untuk mengunyah makanan secara perlahan. Hal demikian akan membantu tubuh mencerna makanan dengan benar. Anda juga akan lebih jarang makan berlebihan jika makan secara perlahan dan mengunyah makanan dengan baik.

5. Batasi konsumsi makanan pedas, asam, dan berlemak

Anda mesti mengurangi konsumsi makanan tertentu untuk mencegah penyakit maag. Di antaranya makanan pedas, asam, dan berlemak, karena berpotensi menjadi pemicu dispepsia atau heartburn. Jika mengalami dispepsia setelah makan makanan pedas, asam, atau berlemak, Anda mungkin perlu membatasi konsumsi makanan tersebut.

6. Tidak langsung tidur setelah makan

Setelah makan, lambung Anda harus bekerja keras untuk mencerna semua makanan. Jika langsung tidur setelah makan, lambung Anda akan bekerja lebih keras lagi. Hal itu berpotensi membuat Anda merasa tidak nyaman atau sakit saat bangun.

Oleh karena itu, Anda sebaliknya menunggu setidaknya 1 atau 2 jam setelah makan jika ingin tidur. Ini akan memberi waktu pada lambung Anda untuk mencerna makanan.

7. Pengelolaan stres

Cara mencegah maag yang berikutnya adalah mengelola stres. Hal ini lantaran stres fisik maupun mental dapat memengaruhi keseimbangan lambung dan meningkatkan risiko maag.

Melakukan aktivitas relaksasi, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu untuk hobi yang menyenangkan, dapat membantu mengelola stres.

8. Hindari obat-obatan berisiko

Beberapa obat seperti NSAID (obat antiinflamasi non-steroid) dapat menyebabkan iritasi lambung dan memicu maag. Untuk mencegah penyakit maag, usahakan untuk menghindari penggunaan NSAID atau konsultasikan dengan dokter mengenai alternatif obat yang lebih aman.

9. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman

Cara mencegah penyakit maag berikutnya adalah memastikan kebersihan makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Hal ini karena makanan kotor berpotensi mengandung bakteri H. pylori.

Infeksi bakteri H. pylori merupakan salah satu penyebab maag. Pastikan untuk menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta hindari kontak dengan orang yang menderita infeksi H. pylori.

10. Tetap terhidrasi dengan meminum banyak air

Air sangat penting untuk kesehatan. Kebiasaan minum banyak air putih dapat menjadi salah satu cara mencegah penyakit maag. Ketika Anda kekurangan cairan, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga berpotensi menyebabkan dispepsia.

Minumlah 8 gelas air per hari untuk menjaga tubuh Anda terhidrasi dan membantu mencegah dispepsia sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan Indonesia.

Tanda-Tanda Sakit Maag Sudah Parah

Cara mencegah penyakit maag tidak berlaku lagi jika Anda sudah merasakan gejala parah. Anda mesti mengobatinya dengan obat atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Tanda-tanda sakit maag yang sudah parah, juga dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), di antaranya yakni:

  1. Sensasi terbakar di dada (heartburn), biasanya setelah makan, yang mungkin menjadi lebih buruk di malam hari atau saat berbaring.

  2. Regurgitasi makanan atau cairan asam.

  3. Nyeri yang memburuk saat berbaring atau membungkuk.

  4. Rasa pahit atau asam di mulut.

  5. Kesulitan menelan atau merasa makanan terjebak di tenggorokan.

  6. Batuk kronis, asma yang memburuk, sakit tenggorokan, atau laringitis.

Bila mengalami gejala heartburn yang parah atau sering, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Mereka dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau, dalam beberapa kasus, operasi untuk meredakan gejala. Selain itu, jika Anda mengalami nyeri dada, sangat penting untuk segera mendapatkan perhatian medis, karena nyeri dada dapat menjadi gejala serangan jantung.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin