tirto.id - Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan, membantah kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen akan berpengaruh pada harga komoditas pangan. Sosok yang akrab disapa Zulhas ini menegaskan tidak ada kenaikan harga pangan apapun di dalam negeri.
"Seluruh produk pangan tidak ada kenaikan apapun yang dalam negeri, titik!" kata Zulhas di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (30/12/2024).
Zulhas mengatakan sejumlah komoditas pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia seperti beras merah hingga beras ketan, tidak akan terkerek harganya imbas kenaikan PPN pada Januari 2025 mendatang.
"Mau beras ketan, mau beras merah, mau apa? Tidak ada kenaikan PPN apapun khusus semua pangan di dalam negeri," kata Zulhas.
Dia menekankan hanya produk pangan dalam negeri yang akan dikenai bebas kenaikan PPN. Saat dikonfirmasi mengenai produk pangan impor, Zulhas tak menjawabnya.
"Semuanya pangan di dalam negeri tidak ada," katanya.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan diikuti sejumlah menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih, Zulhas menjelaskan bahwa pemerintah akan menghentikan impor beras, garam, gula konsumsi dan jagung pada 2025. Hal itu sejalan dengan instruksi Prabowo yang diputuskan dalam rapat terbatas tersebut.
"Alhamdulillah, tadi dalam ratas (rapat terbatas) yang pertama, kita sudah memutuskan, tidak impor beras, Pak Mentan ya, tahun depan, tidak (impor). Tidak impor beras, kemudian jagung, gula untuk konsumsi, dan garam," kata Zulhas.
Dalam rapat yang sama, Jokowi juga memutuskan untuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp500, yaitu dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. Kemudian, hasil rapat yang dipimpin Presiden itu juga memutuskan menaikkan harga acuan pembelian (HAP) jagung sebesar Rp500, yaitu dari Rp5.000 menjadi Rp5.500.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto