tirto.id - Protein merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Ia berperan penting dalam membangun, memperbaiki, dan mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot.
Kebutuhan protein harian berkisar antara 10–35 persen dari total konsumsi kalori harian. Untuk memenuhi kebutuhan ini, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
Kekurangan protein dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti perubahan mood, gangguan kognitif, dan tubuh lemas. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi asupan protein agar terhindari dari risiko kesehatan.
Lalu, apa saja tanda dan gejala kekurangan protein? Anda bisa menyimak penjelasannya di bawah ini.
Tanda Tubuh Kekurangan Protein
Mengingat protein merupakan zat gizi esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Berikut adalah tanda tubuh kekurangan protein.
1. Mudah lapar
Tanda-tanda kekurangan protein yang paling sering terlihat akibat kekurangan protein adalah mudah merasa lapar. Protein berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.Jika jumlah protein dalam tubuh tidak mencukupi, tingkat glukosa darah menjadi tidak seimbang. Akibatnya, tubuh akan mendorong Anda untuk terus makan, seolah-olah belum mendapatkan sumber energi yang cukup. Jika hal ini dibiarkan, risiko obesitas atau kegemukan dapat meningkat.
2. Terjadi gangguan kognitif
Selain mudah lapar, kekurangan protein juga dapat menyebabkan gangguan kognitif. Naik turunnya kadar gula darah akibat defisiensi protein dapat memengaruhi kesehatan otak. Akibatnya, otak kesulitan untuk fokus, berpikir jernih, dan sering merasa linglung.Diet rendah protein juga berdampak pada komunikasi antar-neuron, yang mengubah fungsi sistem saraf (neurotransmitter). Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat melepaskan nutrisi karbohidrat untuk energi dan menggerakkan otak akibat kurangnya protein. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan protein harian sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.
3. Rambut menjadi rapuh dan mudah rontok
Kerontokan rambut juga dapat menjadi tanda kekurangan protein dalam tubuh. Sebab, rambut sebagian besar terdiri dari protein yang disebut keratin, yang merupakan pondasi dari semua sel tubuh, termasuk folikel rambut.Setiap helai rambut memerlukan asupan protein yang cukup untuk dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Tanpa protein yang cukup, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan pertumbuhannya terganggu.
4. Tubuh mudah sakit
Ketika tubuh rentan terkena penyakit yang berkaitan dengan kekebalan imun, itu bisa menjadi tanda tubuh kekurangan protein. Sebab, protein berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Bahkan, kekurangan protein dalam jumlah kecil dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh.Protein bertugas membentuk sel darah putih, antibodi, protein darah, dan berbagai molekul imun, seperti interleukin dan sitokin. Molekul-molekul ini bekerja sama melawan virus, bakteri, dan agen berbahaya lainnya yang dapat mengancam kesehatan tubuh.
5. Kuku mudah patah
Seperti halnya rambut, kuku juga terdiri dari lapisan protein laminasi yang disebut keratin. Jika tubuh kekurangan protein, kuku akan menjadi rapuh dan mudah patah. Selain itu, asupan protein yang tidak mencukupi dapat menyebabkan munculnya bercak putih pada kuku. Kekurangan protein juga dapat menyebabkan terbentuknya hangnails (kulit yang sobek di sekitar kuku) dan retak pada kuku.Dampak Kekurangan Protein
Pada dasarnya, tanda tubuh kekurangan protein yang disebutkan di atas dapat disebut sebagai dampak. Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi atau tubuh tidak mampu mencerna dan menyerap dengan baik, dampaknya tidak dapat dihindari sehingga muncullah tanda-tanda tertentu. Berikut beberapa dampak kekurangan protein.
1. Kerontokan rambut
Kurangnya asupan protein dapat memicu kerontokan rambut. Hal ini terjadi karena ketika tubuh kekurangan protein, pertumbuhan rambut akan melambat dan lebih banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat. Akibatnya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan semakin tipis.2. Perubahan suasana hati
Menukil dari UCLA Health, kekurangan protein dapat berdampak pada perubahan suasana hati dan kesulitan berpikir. Hal ini terjadi akibat fluktuasi gula darah dan efek protein pada neurotransmitter otak, senyawa organik yang bertugas mengatur suana hati.3. Gangguan fungsi otak
Gangguan fungsi otak juga termasuk sebagai dampak kekurangan protein. Ini disebabkan oleh asam amino dalam protein yang diperlukan untuk pembentukan berbagai neurotransmiter. Jika hal itu terganggu karena kekurangan protein, otak akan kesulitan berpikir.4. Penurunan imunitas tubuh
Selain berpengaruh pada otak, kekurangan protein dapat menurunkan kekebalan atau imunitas tubuh. Hal itu membuat orang yang tubuhnya kekurangan protein lebih rentan terhadap penyakit, khususnya infeksi.5. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh asupan protein yang cukup. Protein merupakan bahan dasar berbagai jaringan, hormon, dan neurotransmiter. Kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, yang ditandai dengan stunting atau tubuh lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.6. Lambatnya proses penyembuhan luka
Kekurangan asupan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka sulit sembuh adalah rendahnya kadar protein dalam tubuh. Protein berperan penting dan sangat dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru.Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin